Kamu dan Diammu

Kita baik-baik saja. Bahkan jarang sekali ada sebuah pertengkaran diantaranya. Entah terlalu berjalan lurus atau seperti apa. Yang jelas kamu tidak pernah mengeluarkan sebuah perilaku kemarahan atau kekecewaan terhadapku. semua kamu singkat menjadi satu ekspresi yaitu “diam”. Ketika aku menceritakan sebuah persoalan yang pastinya akan membuatmu marah, diluar dugaan, ternyata kamu pun hanya diam dan memilih untuk tidak membicarakannya lagi. Bukan itu mau ku, apakah dengan diam lalu mengalihkan pembahasan semua menjadi selesai?

Advertisement

Aku sedih dengan kamu yang seperti itu. Aku bukan malaikat yang selalu disampingmu dan menjadi tau apa yang sebenarnya kamu rasakan, apa yang sebenarnya kamu mau. maka dari itu kumohon bicaralah jangan penjarakan kata-katamu. Aku bukan bermaksud menuntut mu untuk tidak menjadi dirimu sendiri, jika ini memang kamu yang sebenarnya. Aku hanya ingin kamu terbuka denganku dalam segala hal. Tegaslah kepada dirimu. Selesaikan masalah yang sedang terjadi jangan pergi darinya.

Bukan hanya itu, saat aku hampir ingin pergi dengan 100 tekad bulatku. Kamu pun masih bertingkah seolah diam dan tidak mengerti apa yang sedang aku lakukan. Aku masih merasa berjuang sendiri disini. Aku yang selalu khawatir ketika kamu tidak ada kabar, aku yang selalu berfikir keras ketika kamu selalu diam dan tidak banyak bicara. Aku fikir kamu juga akan melakukan hal yang sama ketika aku mencoba diam seperti apa yang kamu lakukan kepadaku. Ternyata, kamu tetap dengan diam dan ketidak ingintahuanmu tentangku. Terimakasih, dari sini aku belajar banyak bahwa memberi tidak selalu akan mendapatkan balasan. Terimakasih juga dengan kejadian ini aku mampu terus berfikir dan mengintrospeksi diri dimana letak salahku, dan pantaskah kamu untuk kuperjuangkan.

Advertisement

Kamu hebat, dengan diammu kamu mampu menunjukkan bahwa berjuang karena rasa sayang itu indah. Kamu sangat hebat, dengan diammu kamu mampu menghadiahiku rasa sabar yang sangat menenangkan. Sekali lagi aku hanya ingin berucap syukur karena seperti apapun dinginnya kamu kepadaku, pada akhirnya kamu tetap menjadi alasanku untuk kembali. Aku tidak akan menuntun mu untuk berubah tapi aku hanya ingin kamu peduli terhadapku selayaknya, bukan diam.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pecinta martabak keju yang masih sering ceroboh dan sedang otw s.kom aamiin :)

CLOSE