Kok Bisa Nuntut Hak Tapi Lupa Kewajiban. Begini 6 Kegemaran Jelek Kamu yang Jadi Penyebabnya

Nuntut hak lupa kewajiban.

Advertisement

Zaman begini, kadang makin banyak orang makin bingung. Mungkin karena banyak urusan. Mungkin karena terjebak rutinitas. Wajar kalo akhirnya, banyak orang yang makin lupa mana yang hak, mana yang kewajiban. Nuntut hak lupa kewajiban. Semoga aja kamu gak begitu ya. Just reminder aja, makin ke mari makin banyak orang yamg gak bisa bedain mana yang hak dan mana yang kewajiban. Mungkin karena selama ini suka ngomongin doang hak dan kewajiban. Atau biasa dicampur-campur antara hak dan kewajiban. Kayak es dawet aja dicampur-campur. Pantes jadi ruwet hehe.  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Advertisement

Sekali lagi, semoga kita gak begitu. Karena bukan hanya gak baik. Tapi gak pantas kalo kita banyak nuntut hak tapi lupa akan kewajiban. Betul gak?   Kalo kita mau disebut orang tanggung jawab. Asalnya itu dari melaksanakan kewajiban dulu, kemudian mendapat atau menuntut hak. Karena kewajiban bukan hal yang cuma dimengerti tanpa dilaksanakan. Salah kalo kita hanya gemar mendahulukan hak tapi belum optimal jalankan kewajiban.  

 

Advertisement

Nuntut hak lupa kewajiban.

Jadi, kewajiban dulu yang harus dijalankan. Bukan nuntut hak. Karena Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Sebuah keharusan alias tidak bisa tidak. Gak ada alasan untuk tidak melakukan kewajiban. Bahkan jika kita langgar, maka kita boleh dituntut karena tida laksabakan kewajiban. Contoh kecil aja, sholat 5 waktu bagi yang muslim itu kewajiban. Gak ada alasan untuk meninggalkannya.  

 

Beda dengan hak. Hak itu sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang, telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Hak itu menyangkut hal yang kewenangan atau kekuasaan untuk berbuat sesuatu. Maka setelah berbuat dulu, hak itu kemudian muncul. Gak usah dipaksa nuntut hak kalo kita belum berbuat atau kerjakan dulu. Kalo gitu kan fair…  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Banyak orang terkecoh sekarang. Mereka cenderung nuntut haknya. Tapi sayang lupa kewajibannya. Atau belum bagus jalanin kewajiban tapi banyak nuntut soal hak. Pucing dah pala belbie…  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Kalo orang kerja, contohnya nuntut naik gaji tapi kerjanya belum optimal. Kerja tapi gak karuan, gak pengaruh terhadap bisnis.

Kalo suami, contohnya nuntut istri harus begini begitu tapi nafkah yang diberikan gak cukup (walau relatif). Gimana bisa?

Kalo istri, contohnya minta ini minta itu tapi dia gak mampu support suami agar kerja dengan optimal, yah gak bisa dong.

Kalo anak kampus, contohnya nuntut kampus harus punya fasilitas ini itu tapi dia sendiri gak rajin belajar, jarang kuliah. Terus mau gimana?

Kalo negara, contohnya masyarakat wajib bayar pajak tapi malah dikorupsi atau dipakai bukan untuk kepentingan rakyat. Kan pusing kalo gitu…  

 

Nuntut hak tapi lupa kewajiban.

Semoga kita gak termasuk yang begitu ya. Sekalipun manusia tempatnya lupa. Tapi kita harus tetap sadar dan ikhtiar untuk jalanin kewajiban baru nuntut hak. Tafsirin sendiri aja dalam arti yang luas.  

 

Ketahuilah, sebelum kita meminta apapun yang diinginkan pada Tuhan, tentu kita harus jalankan dulu kewajiban kita sebagai umat yang baik.  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Jangan dibolak-balik ya. Jalankan dulu kewajiban baru minta hak.  Gampang kan. Hak dan kewajiban itu ada agar kita mau berpikir. Mana yang wajib mana yang hak. Biar kita eling, mau ibtrospeksi diri. Agar kita tidak egois menuntut hak tapi lupa kewajiban…  

 

Asal kita tahu saja. Ketika kita menuntut apa-apa yang menjadi hak, hendaklah ingat apa-apa yang menjadi kewajiban kita. Seimbangkan keduanya. Karena jika tidak maka akan timbul kerawanan, perselisihan. Dalam hal apapun, dalam urusan apapun.  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Itu jelas tidak adil. Adil itu ketika semuanya, hak dan kewajiban berjalan seiring. Bila wajib ditunaikan maka hak akan muncul. Logis kan…

 

Emang kenapa sih masih ada orang yang nuntut hak tapi lupa kewajiban. Ada banyak sebab sih. Mungkin kamu punya 6 kesukaan ini yang gak pantas ada lagi di diri kamu. Wajar akhirnya bikin kamu sering nuntut hak tapi lupa kewajiban:

  

1. Suka membanding-bandingkan apa yang ada di diri sendiri dengan yang ada di orang lain.

2. Suka meniru orang lain tanpa mau memahami diri sendiri.

3. Suka fokus pada orang lain, bukan pada diri sendiri.

4. Suka gak bisa membedakan makna adil.

5. Suka melampaui batas dalam hal apapun.

6. Suka gak puas terhadap apa yang sudah dicapai.

 

Hak dan kewajiban itu sederhana.

Jika kamu miskin bersyukurlah karena kamu akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu. Jika kamu kaya bersykurlah karena engkau mempunyai banyak kesempatan unruk beramal.  

Apapun yang terkadang kita anggap kurang sungguh itu rahmat jika kita mensyukurinya. Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya.  

 

Nuntut hak lupa kewajiban.

Itu gak ciamik. Karena dimana ada hak pasti ada kewajiban. Apapun hak kamu harus dahulukan kewajiban kamu. Gak usah nuntut sesuatu yang belum kita penuhi kewajibannya. Karena itu yag disebut dengan kesia-siaan.  

 

Oke sahabat, gak usah nuntut hak tapi lupa kewajiban. Mulai saja dari diri kita, kamu dan aku … #BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

CLOSE