Kamu Mengejar yang Sia-Sia. Ini 3 Sifat yang Harus Dijaga Dalam Hidup

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Di dunia ini, banyak orang mengejarnya. Tapi gak banyak orang tahu yang dikejar itu sia-sia. Dunia memang begitu menggoda. Kenikmatan, kemewahan, keindahan. Sungguh, hanya sesaat saja. Lalu terjerembab ke dalam kesenangan semu. Sungguh, dunia ini ibarat air laut, semakin kita meneguknya, maka kita semakin haus. Semakin mengejar dunia, semakin terpedaya olehnya.

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Apa yang dikejar di dunia ini? Harta. Seperti kisah Qarun, manusia yang paling kaya pada masanya, namun akhirnya terhinakan oleh kekayaannya sendiri. Jabatan. Seperti Fir’aun, raja tersohor yang tak segan mengakui dirinya sebagai tuhan dan membuat hukum seenaknya, manusia paling angkuh di dunia, sombong dan melampaui batas pada akhirnya pun mati dalam keadaaan hina dan dihinakan dengan jabatan kekuasaannya. Jadi, apa yang dikejar selama hidup di dunia ini ?

Mengejar hal yang sia-sia.

Dalam filsafat Jawa disebut Mburu Kidang Lumayu. Mengejar materi, uang. Berjuang gak ada habis-habisnya. Mati-matian mempertahankan hidup. Menghabiskan waktu hanya untuk bersenang-senang dengan dunia. Lalu meningglakn seruan kebaikan. Beralih pada seruan kemaksiatan. Sungguh, semua itu sia-sia.

Mengejar hal yang sia-sia.

Di negeri tercinta ini, betapa banyak elit politik rebut saling berebut kekuasaan. Lalu disalahgunakan hngga masuk penjara. Betapa banyak orang yang membela mazhab tertentu, lalu menyakiti dan membunuh orang yang tidak bersalah. Betapa banyak di antara kita yang berdebat, bersengketa, berseteru tada akhir. Hingga semuanya semakin tidak jelas, semakin ribet dan ujugnya berakhir sia-sia. Sedih sekali, kita sedang mengejaryang sia-sia.

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Kita sering lupa. Semua yang ada di dunia ini, perlahan-lahan akan pergi. Meninggalkan kita. Paras cantik pun sia-sia ketika kerutan menandai usia semakin senja. Harta melimpah pun gak akan menjamn ketenangan hidup. Jabatan tinggi yang dulu diperebutkan, kelak malah menjadi amal yang memberatkan timbangan keburukan. Sekali lagi, semua yang ada di dunia ini akan pergi dan meninggalkan kita. Dunia akan berakhir dan berganti akhrat, cepat atau lambat. Lalu, apa yang dikejar di dunia ini?

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Lalu bertanya, apakah kita sudah cukup atau masih kurang? Kita sering lupa, di dunia ini tidak ada hal yang baru. Semua yang terjadi saat ini, sudah pernah terjadi di masa sebelumnya. Orang bekerja hanya untuk mengisi perut gak akan ada matinya.

Mengejar harta dan kesempurnaan di dunia tidak akan pernah ada habis-habisnya. Semua yang ada di kolong langit ini adalah kesia-siaan. Sungguh, kita perlu memperbaikin jerih payah kita kepada Allah, sang pencipta.

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Sadarilah. Karena masih ada yang tidak sia-sia. Yaitu, mengejar sesuatu untuk berbuat kebaikan. Bukan dibalik, melakukan kebaikan demi sesuatu.

Lalu, apa yang harus kita lakukan agar tidak sia-sia ? Agar tidak “mburu kidang lumayu”?

Sederhana saja. Ada 3 sifat yang harus jadi orientasi hidup kita di dunia ini, dalam hal apapun untuk apapun.

1. Gak usah menyombongkan diri atas apa yang sedang dikejar, menyombongkan diri atas yang belum ada.

2. Gak usah mengejar materi, tapi kejarlah kebaikan di dunia.

3. Gak usah memaksakan diri di dunia ini

Waktu ini terlalu mahal untuk ditukar dengan kesia-siaan.

Mengejar hal yang sia-sia. Mburu kidang lumayu.

Sungguh pelajaran yang harus ada dalam diri kita. Karena perhiasan dunia itu hanya semu. Semua yang ada d dunia ini pasti pergi. Meninggalkan kita, cepat atau lambat.

#BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!