Katakan Kita Tak Butuh Uang Karena…

Uang. Pasti kita semua tahu. Kalo orang barat bilangnya, "money". Keren banget ya. Uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Itu benar. Tapi kemiskinan juga tidk bisa bikin orang bahagia. Itu juga benar. Anehnya lagi, orang kaya yang banyak uang malah "berjuang" untuk bisa menikmati hidupnya. Sedangkan orang yang punya hanya sedikit uang, malah mampu melewati hidupnya, mengoptimalkan apa yang dia punya. Jadi, kita butuh uang atau tidak?

Kata orang, hidup di kota atau di desa tapi gak punya uang bisa blangsak. Alias carut marut. Tapi kata orang yang lagi di atas Gunung atau di tengah laut, uang gak ada artinya. Percuma punya uang gak bisa buat apa-apa. Setuju gak?

Konon, ceritanya, uang itu wajahnya biasa saja. Tapi bisa merombak sifat dasar manusia. Dunia pun seolah bisa runtuh jika uang sudah bertindak. Konon lagi, kepribadian manusia bisa berubah karena uang. Bahkan, iman pun bisa goyang dibuatnya. Uang, uang, hebat sekali.

Banyak orang mencarinya, tapi tidak sedikit orang yang salah menggunakannya. Entah karena zamannya atau karena edannya. Lagi-lagi dan mengerikan, uang akhirnya dijadikan patokan mengukur derajat manusia. Menentukan orang terhormat atau terhina. Emang, zaman edan. Segalanya diukur dari uang. Serem banget sih.

Anehnya, uang sama sekali tidak pernah sudi berkorban untuk manusia. Tapi banyak manusia sudi dan rela mati demi uang. Bukan demi Allah. Niat awalnya, uang ada untuk melayani manusia. Tapi yang terjadi hari ini, esok atau mungkin sampai kiamat nanti malah tidak sedikit manusia yang sudi jadi budak si uang. Ihhh, serem banget lagi ya …

Maka, berapa banyak orang yang stress, pusing akibat gak punya uang? Kemarin, hari ini, mungkin juga besok masih stress. Karena tidak punya uang. Istilahnya BU alias Butuh Uang. Kok bisa ya?

Untuk mengingatkan kita semua. Sebenarnya, UANG itu bukan kebutuhan. Tapi kebutuhan atau keinginan kita yang memerlukan hadirnya uang. Saya butuh makanan ketika lapar. Maka saya memerlukan uang untuk membeli makanan. Lha, sama aja itu mah…

Ini cuma cerita aja sih. Suatu kali saya ngajak anak-anak naik Gunung Salak Bogor via Curug Nangka. Maklum bukan pendaki, jadi bekal yang dibawa sangat sederhana. Cuma permen asem, kue snack, dan rokok. Uang, tentu tidak ketinggalan. Tapi tidak bawa makanan.

Setelah 1 jam mendaki, saya mulai lelah. Anak-anak saya juga letih. Dan persisnya lagi, perut mulai terasa lapar. 30 menit kemudian, rasa lapar saya makin tak tertahan. Saya menepi dan duduk di bebatuan. Pikiran saya mulai terusik. Bertanya pada diri sendiri. “Mengapa saya kelaparan? Padahal saya punya uang?”, Aneh, pikir saya.

Sungguh jelas. Di Gunung, uang sama sekali tidak berharga. Di tempat yang jauh dari warung nasi, apalagi restoran, uang di dompet sama sekali tidak berguna. Uang mati gaya kalo gak ketemu pedagang. Iya juga ya. Di Gunung saja uang tidak ada artinya. Kalo Gunung ibarat Dunia, apalagi di Akhirat nanti? Sama sekali uang tidak berguna.

Kalo kita renungkan, memang benar. Sebenarnya kita tidak butuh uang. Tapi kebutuhan kita yang memerlukan uang. Di Gunung tadi, saat merasa lapar, saya butuh makanan. Uang bisa dipakai untuk membeli makanan. Tapi sayang, tidak ada yang jualan.

Kalo dipikir-pikir kasihan juga si uang ya. Orang stress, pusing. Alasannya, karena gak punya uang. Padahal, karena orang itu punya KEINGINAN. INGIN memiliki sesuatu. Ingin sesuatu yang orang lain sudah punya. Ingin punya mobil. Ingin punya rumah. Ingin ini, ingin itu. INGIN sesuatu yang belum dimiliki.

Jadi, sangat jelas. Bukan uang yang kita inginkan. Tapi, keinginan kita yang memerlukan uang. Ternyata, uang cuma alat untuk memenuhi keinginan kita. Kalo alatnya terbatas, maka keinginan kita juga harus dibatasi. Kenapa begitu? Iya, karena keinginan kan tidak harus dipenuhi. Kembali ke orang stress, pusing karena gak punya uang. Maka obatnya juga gampang, kurangi keinginan. Pasti sembuh… buh…

Apa cerita ini hanya retorika doang? Bisa iya, bisa tidak. Terserah sudut pandang kita saja. Paling tidak, kita diingatkan tentang kapan kita BUTUH, kapan kita INGIN dan siapa itu UANG? Uang bukanlah segalanya.

Akan lebih baik, mengkaji keinginan kita. Agar hati dan pikiran kita tidak lupa akan pentingnya bersyukur. SYUKUR, ikhlas menerima dan merasa senang dengan apa-apa yang sudah dimiliki. Bukan sebaliknya, karena nguber keinginan yang belum tercapai malah lupa untuk menikmati yang sudah kita miliki.

Nasehat baiknya, jangan sampai kita sakit karena UANG. Jangan sampai kita galau, resah karena UANG. Uang itu hanya bisa jadi alat bayar resep obat ketika kita sakit. Tapi uang tidak mampu memperpanjang hidup kita. Uang juga tidak bisa jadi penebus dosa-dosa kita saat dipanggil Allah untuk kembali.

Maka pertanyaan pentingnya.Apakah selama hidup kita menjadikan UANG bekerja sesuai mandat TUHAN. Atau menjadikan UANG sebagai TUHAN? Yuk, dalam hati saja, kita ucapkan Astagfirullah. Semoga kita semua bisa lebih baik dalam memperlakukan uang. Karena uang hanya bagian kkecil dari hidu kita. #BelajarDariOrangGoblok

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

19 Comments

  1. Nufikho Fishur berkata:

    Kita diingatkan tentang kapan kita BUTUH, kapan kita INGIN dan siapa itu UANG?

  2. Tirta Khalis berkata:

    juuooossss,, satu prinsip dengan saya,, 😀 mantaaapp,, 😀

  3. uang bukan segalanya,tapi segalanya pake uang kalo dikota,,,karena dikota isinya putaran uang,,,permintaan penawaran,,,pusing di rasa,,setelah tahu ini pikiran jadi plooooonnnggg,,,terimakasih motivasinya,,,

  4. Ali Nasir berkata:

    Assalam Alaikum,

    Dapatkan ISLAM KEUANGAN FREEDOM hari ini.

    Kami bekerja dengan BANK DUNIA untuk menyediakan Asia dengan Pinjaman cepat tanpa bunga Tingkat & ada jaminan yang diperlukan. Email kami sekarang: (ummahloanfinance@yahoo.com)

    KEBEBASAN FINANSIAL Anda adalah prioritas kami.

    Salam,

    Pak Ali Nasir,

    Wakil Ketua,

    Orang Pembiayaan Kredit & Pengembangan Perusahaan

    Dubai.

  5. Dylan Yon berkata:

    Pak Nasir Ali benar tentang UMAT PERUSAHAAN PINJAMAN.
    Perusahaan telah membantu teman-teman saya dan saya untuk memperluas bisnis pertanian kita dengan memberikan kita PINJAMAN.

    Nama saya Dylan dan aku seorang petani di sini di JAKARTA.
    Saya telah bertemu beberapa pemberi pinjaman kredit asli dan Umat Pinjaman Keuangan adalah PERUSAHAAN PINJAMAN TERPERCAYA.

    Mereka memberikan pinjaman mendesak tanpa bunga & tidak ada jaminan yang diperlukan, mengajukan proposal ke email perusahaan mereka sekarang: (ummahloanfinance@yahoo.com)

    Alhamdulillah untuk pinjaman untuk membeli ternak yang mereka dikirim kepada saya hari ini.

  6. Merit Hope berkata:

    (Merithope6@gmail.com)

    Hello am Mrs, Merit. pemberi pinjaman kredit yang sah dan dapat diandalkan untuk pemberi pinjaman, eh tawaran pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial, yang harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pemberi pinjaman uang pinjaman pribadi, hipotek, kredit konstruksi , suku bunga rendah dari 2% dll modal, pinjaman usaha dan pinjaman kredit buruk kerja, start up. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka dari USD $ 12.000 sampai $ 8.000.000 euro dan pound saja. Aku memberikan pinjaman usaha,
    pinjaman pribadi, pinjaman mahasiswa, kredit mobil dan pinjaman untuk membayar tagihan. jika kamu
    membutuhkan pinjaman yang harus Anda lakukan adalah untuk Anda untuk menghubungi saya secara langsung
    Dalam: (merithope6@gmail.com)
    Tuhan memberkati Anda.
    Hormat kami,
    Mrs: jasa Harapan
    Email: (merithope6@gmail.com)

    Catatan: Semua respon harus dikirim ke: (merithope6@gmail.com). hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut