Kenapa Kita Lebih Suka Berhutang untuk Kelihatan Kaya?

Masyarakat Indonesia masih susah untuk menabung, kebanyakan dari mereka masih tertarik meningkatkan gaya hidup supaya terlihat kaya daripada menjadi orang kaya sesungguhnya.

Advertisement

Tahukah anda bahwa 5% orang di dunia menguasai 90% uang beredar. Berarti 95% orang di dunia hanya menguasai 10% uang yang beredar.

Ada sebuah studi yang mengatakan bahwa “Apabila uang di dunia ini dibagi rata ke semua orang, apa yang terjadi?” ternyata yang menyedihkan dalam waktu 5 tahun uang tadi akan kembali ke komposisi yang semula hanya 5% orang yang akan menguasai 90% uang beredar.

Terus apa yang membedakan antara 5% orang yang menguasai 90% uang yang beredar dibandingkan dengan 95% orang yang berebut dengan 10% uang yang beredar?

Advertisement

95% orang ini, begitu mereka menerima uang yang dibagi rata mereka akan mulai konsumtif dan timbul pertanyaan “Mau saya belikan apa ya uang ini?” atau “Enaknya beli apa ya?”

Sementara 5% orang yang Menguasai 90% uang yang beredar begitu menerima uang yang dibagi rata ini mereka akan bertanya pada diri mereka sendiri “Mau saya apakan ya uang ini supaya uang ini berkembang biak lebih banyak lagi?” Ini yang membedakan.

Advertisement

Tony Robbins pernah mengatkan bahwa

Kita jangan hanya bekerja untuk uang tapi biarkan juga uang bekerja untuk kita” mungkin itu salah satu pesan yang bagus untuk kita yang ingin belajar jadi orang kaya

Saya pernah bekerja di lembaga keuangan yang memberikan pinjaman dengan jaminan dan sekarang bekerja di lembaga keuangan yang bertujuan jangka panjang. Dan yang paling menyedihkan bahwa kebanyakan dari mereka tidak pernah menyiapkan kebutuhan jangka panjang mereka sejak dini terutama untuk pendidikan dan kesehatan.

Padahal kita tahu apabila kita sakit, biaya untuk berobat itu tidaklah murah bahkan bisa menguras tabungan kita.

Tapi realita di masyarakat Indonesia, mereka lebih suka makan di Mall atau restoran mahal yang bisa menghabiskan ratusan ribu daripada menyisihkan uang mereka paling tidak 100.000 rupiah per bulan.

Gelar sarjana pun tidak berbanding lurus dengan pengetahuan mereka tentang financial, banyak dari mereka ketika ditanya apakah sudah menyiapkan kehidupan 10 tahun mereka dari sekarang? Kebanyakan pasti menjawab belum dengan berbagai alasan nanti sajalah, gaji masih kecil, atau masih belum bisa menabung.

Bagaimana bisa mereka punya smartphone mahal, makan di restoran mewah, dan baju mahal itu hanya tampak luarnya saja, padahal itu hutang semua? Bahkan saldo di tabungan mereka juga tidak sesuai dengan gaya hidup mereka.

Perlu kita ketahui bahwa harga rumah naik paling tidak 20% setiap tahun, biaya pendidikan juga naik kurang lebih hampir 20% juga setiap tahunnya. Terus kita sampai hari ini belum bisa menabung atau berinvestasi untuk masa depan? Mau sampai kapan foya-foya guys? Mau sampai kapan juga ngandelin orang tua kita?

Ayo mulai sekarang kita melek secara financial, banyak lembaga keuangan yang sangat menguntungkan ataupun program-program lembaga keuangan yang bisa kita gunakan seperti deposito, reksadana, ORI, asuransi, simpanan hari tua, investasi, DPLK, dan masih banyak lagi.

Masih tetep ga mau nabung? Atau nanti kalo udah kepepet kena musibah terus menggadaikan aset kita ? Itupun juga kalau punya aset.

Ya sesekali kita membaca tentang hal lain yang lebih bermanfaat untuk hidup kita bukan tentang cinta melulu atau tentang kisah drama romantis.

Banyak sekali generasi kita sekarang terbuai oleh fasilitas dari orang tua, padahal generasi orang tua kita dahulu jauh lebih sulit daripada kita. Jaman dulu orang-orangnya sudah biasa punya anak banyak, ada yang punya 8 anak atau bahkan punya 14 anak. Dan orang tua jaman dahulu bisa sukses membuat anak-anaknya jadi orang semua, padahal kita tau kebanyakan orang jaman dahulu bekerja sebagai petani ataupun guru honorer.

Sementara sekarang anak Cuma 2 atau 3 tapi kelihatannya kok hidup mereka nggak pernah cukup ya atau serba kurang aja. Mau menyekolahkan anaknya aja pakai menggadaikan BPKB atau sertifikat mereka, padahal kita tahu dari luar mereka tampak orang yang berada.

Yuk mulai sekarang kita jadi masyarakat yang lebih pintar mengelola keuangan, kurangi mengamburkan uang untuk hal yang tidak perlu. Mulai mempersiapkan masa depan anda mulai dari sekarang ya. Pilihannya mau muda sengsara atau mau tua sengsara? Udah itu aja.

Menabung secara teratur tidaklah mudah, tapi dengan memaksakannya sejak muda akan sangat membantu sekali di masa tua kita.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Business Administration Univ.Brawijaya 2010. Guitar Player | Nasi Pecel Lovers | Percaya Feedback Tuhan

CLOSE