Lambang Keindahan Tuhan Itu Dilukai di Indonesia

Ketika saya di Irak, saya naik bus menuju haram Imam Husein. Awalnya bus tidak begitu penuh, lambat laun bus mulai penuh namun kursi sebelah saya masih kosong. Ada seorang bapak-bapak paruh baya yang menggendong anak kecil. Anak itu meronta-ronta dan terlihat lelah ingin duduk namun sang bapak tidak duduk. Saya tau, Bapak itu sedang menjaga kehormatan saya dengan tidak duduk di sebelah perempuan yang bukan mahram.

Advertisement

Saya sendiri bingung harus berbuat apa, di sisi lain saya sudah sangat kelelahan setelah cukup jauh berjalan kaki. Ternyata Bapak itu naik bus bersama perempuan (entah istri atau saudaranya) yang duduk di depan saya dan sebelahnya perempuan lain. Kemudian saudara bapak itu meminta perempuan di sebelah nya agar pindah duduk disebelah saya dan akhirnya bapak itu duduk disebelah saudaranya itu.

Betapa disini perempuan sangat dihargai dan dihormati. Mereka tau betul bahwa perempuan adalah keindahan yang harus dijaga. Yang pernah saya dengar adalah bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar terhadap perempuan. Maka berat sekali jika mereka menyakiti atau melukai kehormatan perempuan, karena mereka harus mempertanggung jawabkannya di depan Sayyidah Fathimah Az Zahra, sayyidatin nisa'il 'alamin, pemimpin perempuan seluruh alam. .

Advertisement

Ketika kembali ke Indonesia saya membaca berita tentang pasangan yang digrebek kemudian diarak dan ditelanjangi. Saya kecewa dan malu sekali, disaat Irak begitu menjaga kehormatan perempuan, bahkan duduk di sebelah saja tidak mau. Namun di Indonesia, di negeri saya ini, perempuan dijatuhkan kehormatannya, dipermalukan di depan umum, dan ditelanjangi oleh para laki-laki (dikeroyok).

Terlepas dari apa yg dilakukan (diberitakan bahwa mereka tidak mesum), ia adalah seorang perempuan yang harus dijaga keindahan dan kehormatannya. Ia adalah perempuan sebagaimana Sayyidah Fathimah. Ia adalah lambang keindahan Tuhan, dan Tuhan memerintahkan keindahan itu untuk ditutupi, dengan begitulah keindahan itu terjaga, dengan begitulah kita menghormati Tuhan. Parahnya lagi orang lain hanya diam, dan merekam serta menyebar luaskan di internet. Apakah seperti itu perlakuan terhadap lambang keindahan Tuhan. Apa yang akan mereka katakan pada Sayyidah Fathimah, bagaimana mereka akan mempertanggung jawabkan perbuatan mereka. Memalukan!!!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pengembara pencari satu titik pusat alam

CLOSE