Memiliki Satu Sama Lain Akan Membuat Kita Menghargai Perbedaan

Negara dibentuk atas tujuan dan kesepakatan bersama.Tiap-tiap tokoh pendahulu memiliki tujuan yang sama dalam proses perjuangannya, yakni kebebasan dan kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana yang terdapat didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 “ Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa…”. Kemerdekaan yang terdapat disini mengantarkan kita untuk menyadari bahwa yang merdeka adalah negara beserta rakyatnya.

Advertisement

Sekitar 365 tahun Indonesia dijajah oleh Belanda dan kemudin dilanjutkan Jepang dan Inggris. Memperoleeh kebebasan dari penjajahan merupakan salah satu definisi merdeka, akan tetapi sebenarnya merdeka memiliki banak definisi lain. Merdeka disini bisa tentang kebebasan berekspresi, kebebasan mengemukakan pendapat, kebebasan memilih keyakinan, kebebasan menjadi bagian dari suatu organisasi, dan kebebasan mengikuti apa yang menurutnya baik.Kebebasan yang dimiliki warga Indonesia tentunya memiliki batasan, sebagaimana hak setiap orang di batasi oleh hak orang lain. Hal ini bertujuan agar kenyamanan dan keamanan tetap dirasakan oleh seluruh warga Indonesia.

Terdapat berbagai macam ideologi di dunia, mulai dari liberalisme, kapitalisme, sosialisme, dan sebagainya. Indonesia memilih pancasila sebagai ideologinya. Pancasila memegang peran penting sebagai pedoman negara, di mana setiap silanya akan menjadi akar dari berpuluh-puluh atau bahkan beratus-ratus peraturan yang lain. Sila pertama yakni “Ketuhanan yang Maha Esa” merupakan suatu dasar dimana dalam konsep-konsep kenegaraannya selalu bersumber dari nilai-nilai agama.

Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” menjadikan Hak Asasi Manusia sebagai hal yang dijunjung tinggi. “Persatuan Indonesia” menunjukkan semangat untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan diwadahi persatuan dari semua golongan. ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” menekankan urgensi penguatan masyarakat sipil sebagai syarat adanya permusyawratan, sehingga kepentingan publik tidak hanya diputuskan oleh satu golongan yang berkepentingan, akan tetapi juga mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang lain.

Advertisement

Terakhir “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” di maksudkan agar setiap orang mendapatkan apa yang menjadi haknya, atau setiap hak orang ditempatkan pada sebuah kondisi yang memang sesuai dengan porsinya.Kelima sila tersebut saling berhubungan satu sama lain dan membentuk struktur yang disebut piramida, dimana sila pertama menjadi pondasi bagi sila-sila lainnya, akan tetapi hal ini tidak sedikitpun mengurangi makna sila-sila yang lainnya.

Indonesia memilih pancasila sebagai ideologinya tentu saja atas dasar pemikiran yang matang. Nilai-nilai pancasila dirasa telah mencakup kebiasaan-kebiasaan yang berakar dari pribadi masyarakat Indonesia, hal ini menjadikan pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.

Advertisement

Selanjutnya, kebebasan masyarakat selanjutnya harus disesuaikan dengan pancasila karena meskipun masyarakat memiliki hak untuk bebas berperilaku, masyarakat tersebut tetaplah anggota dari suatu organisasi yang disebut negara sehingga masyarakat tersebut tetap harus menghormati dan mematuhi aturan-aturan yang telah diterapkan di suatu negara tempat dia tinggal, dan jika dia melanggar tentunya akan ada sanksi yang akan diterimanya.

Dewasa ini Indonesia banyak sekali mengalami krisis, entah itu krisis moral ataupun krisis ideologi.Banyak sekali tindakan masyarakat Indonesia yang bisa dibilang menyalahi aturan yang ada di dalam negara kita.Tayangan-tayangan televisi kini sudah tidak mempedulikan efek yang ditimbulkannya terhadap perkembangan anak-anak.

Dengan semakin mudahnya mengakses internet anak-anak juga makin mudah dirasuki dengan kebudayaan-kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tentu saja ini merupakan kondisi yang mengkhawatirkan, karena para penerus bangsa sudah diracuni dengan hal-hal yang buruk.

Selain krisis moral, terdapat juga krisis ideologi yang sekarang ini menjadi topik bahasan yang hangat. Tragedi pengeboman di Surabaya menunjukkan adanya pertentangan pemahaman tentang suatu ideologi. Dengan kemajuan teknologi kta tidak bisa menolak adanya banyak pengaruh asing yang masuk ke Indonesia. Paham radikal juga mulai berkembang di beberapa bagian masyarakat, mereka menentang nasionalisme dan menginginkan negara berdiri atas dasar ideologi yang mereka pahami.

Entah apa yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, mungkin karena paham yang mereka anut terlalu keras atau bisa saja perhatian pemerintah kurang dapat mereka rasakan, sehingga mereka ingin menciptakan pemerintahan sendiri yang bisa terfokus dengan apa yang hendak mereka bangun.

Paham ideologi pancasila lambat laun bisa saja tergeser dengan paham-paham yang lain. Masyarakat yang berkembang juga akan menentukan paham apa yang akan mereka jadikan pedoman dalam kehidupan mereka di kedepannya. Pemerintah juga akan kehilang pengaruhnya jika mereka tidak bisa membagi fokusnya dengan semua lapisan masyarakat.

Pemerintah yang hanya condong kesatu sisi yang menguntungkan mereka akan menjadi bulan-bulanan masyarakat. Pemerintah yang mendahulukan kepentingan dan keuntungan sendiri juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan dalam masyarakat. Masyarakat akan bercermin terhadap perilaku penguasanya, sehingga mereka juga akan mendapatkan apa yang mereka pentingkan dengan cara apapun.

Selanjutnya penjajahan yang dulunya berupa kolonialisme dan imperialisme negara asing berubah menjadi penjajahan yang dibuat oleh anggota negara itu sendiri. Penjajahan yang akan memecah belah persatuan dari berbagai suku, agama, ras, budaya yang sudah menjadi identitas Indonesia.

Penjajahan dengan memudahkan investor asing untuk membangun usaha mereka di Indonesia, dan rakyat Indonesia selanjutnya akan menjadi buruh investor asing tersebut. Penjajahan dengan banyaknya peredaran narkoba yang dapat merusak generasi mudanya.Tidak mungkin suatu negara dengan polisi dan tentara yang menjaganya bisa dijadikan black market benda-benda terlarang.

Menurunya rasa saling memiliki satu sama lain menyebabkan munculnya banyak tindakan yang tidak sepantasnya dilakukan. Toleransi yang diajarkan dalam pancasila dan dalam beragama sudah mulai diabaikan.

Sejak kecil kita diajarakan tentang hal-hal yang “baik” akan tetapi seteLah kita masuk mesyarakat, apa yang telah ditanamkan dalam diri kita bisa berubah sesuai dengan pola ikir dan kebiasaan di masyarakat. Apa yang kita lihat dapat mempengaruhi apa yang kita lakukan. Kita bisa disebut dalam bahaya, saat masyarakat dan pemerintah sudah tidak sejalan.

Perlunya pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila baik oleh masyarakat atau pemerintah, saling percaya satu sama lain, karena tanpa kepercayaan di masyarakat bahwa kita saling memiliki satu sama lain, maka masyarakat tersebut bisa hancur, begitu juga bila tanpa kepercayaan msyarakat terhadap pemerintah maka pemerintahan tersebut tidak akan berjalan.

Dengan adanya berbagai gejolak politik,penjajahan generasi penerus bangsa, tindakan memecah belah dan adu domba, seharusnya kita semakin sadar bahwa Indonesia ini milik kita bersama dan apa yang menjadi masa depan Indonesia kitalah yang menentukan. Mari kita saling menguatkan, karena sejak zaman dahulu pun kita memang sudah memiliki beragam perbedaan sudut pandang, suku, ras, dan kebudayaan.

Tapi jika hal itu sekarang dipermasalahkan tentunya merupakan hal yang aneh. Gali kembali nilai-nilai sejarah untuk menguatkan persatuan, hargai jasa para pahlawan dengan menjadikan Indonesia negara yang lebih baik dan bernilai kemanusiaan, pahami lagi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila untuk meningkatkan sikap toleransi perbedaan. Mempunyai rasa memiliki satu sama lain akan membuat kita menghargai perbedaan dan menghilangkan paham bahwa yang abadi itu hanyalah kepentingan.

Oleh: Fadhilatul Ulya Candra Safira

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE