Mempertanyakan Potret Pancasila Zaman Now

Pancasila jangan lagi kita ciderai

Apa kabar Pancasila zaman now?

Advertisement

1 Juni merupakan hari yang bersejarah bagi negara Indonesia. Tanggal tersebut adalah hari dilahirkannya dasar dan ideologi Bangsa kita ini. Hari di mana pertama kali dicetuskannya lima sila sebagai dasar negara oleh salah satu tokoh pendiri bangsa yaitu Ir. Soekarno. Kini sudah menginjak tahun ke 73 semenjak peristiwa bersejarah itu terjadi. Dan seiring dengan berkembangnya negara Indonesia, Pancasila selalu menjadi landasan dalam setiap langkah pergerakan bangsa ini. Berbagai lika-liku telah dilewati hingga kini Pancasila berhasil tegak berdiri kokoh di antara banyaknya ideologi yang ingin menggeser posisinya.

Pancasila disusun sedemikian rupa oleh para pendiri bangsa dalam bentuk suatu dasar negara serta cita-cita yang diimpikan oleh bangsa kita. Terdiri dari 5 butir sila penuh arti dengan setiap butirnya terikat satu sama lain dan tidak dapat berdiri sendiri. Dengan mengambil berbagai nilai-nilai yang memang sudah dimiliki oleh bangsa kita sendiri, para founding fathers merangkumnya menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai dasar dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga dapat dikatakan bahwa kelima butir ini bukan hal asing ataupun sesuatu yang baru untuk negeri ini, namun memang sudah mendarah daging, dan membawa harapan agar tetap dilestarikan di Indonesia kita tercinta.

Pada hari kelahirannya yang ke 73 ini, banyak orang yang merayakan dan memberi selamat atas perjungan para pendiri bangsa dalam menyusun salah satu warisan luhur bangsa ini. Perayaan diselenggarakan mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah pelosok baik dengan upacara bendera serta terdapat juga berbagai kegiatan kreatif seperti melukis mural bertema kebangsaan yang dilangsungkan di Semarang. Dari sini terlihat bahwa banyak yang peduli dan menyadari akan berharganya Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Advertisement

Namun masihkah Pancasila itu benar-benar diamalkan serta dijadikan landasan hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia? Atau hanya sebatas pencitraan saja?

Sesuai dengan ungkapan, makin tinggi pohon maka makin keras angin yang menerjangnya, begitupula yang terjadi pada Pancasila. Seiring bertambah usianya, Pancasila dihadapkan pada berbagai permasalahan yang mengujinya. Dengan semakin pesatnya perkembangan zaman khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya membawa pengaruh positif namun juga membawa beberapa efek samping yang kurang baik jika tidak ditanggapi dengan bijaksana.

Advertisement

Timbul berbagai permasalahan di negara ini, baik yang mengatasnamakan individu maupun kelompok dan semakin menambah pekerjaan rumah dari para pembuat kebijakan untuk meninjau kembali apakah langkah yang beliau ambil telah menjadi solusi terbaik untuk negeri atau hanya menguntungkan pihak tertentu saja. Bukan hanya permasalah yang dapat kita lihat dipermukaan seperti korupsi maupun kerusuhan, namun banyak juga pemasalahan yang seperti racun secara perlahan mencemari bangsa ini seperti terkait paham radikalisme. Dibalik semua cidera pada Pancasila itu, keutuhan bangsa pun kini menjadi taruhannya.

Dari sekian banyak permasalah di negeri ini salah satunya yang sedang marak terjadi adalah berkaitan dengan nilai luhur bangsa yaitu toleransi akan keberagaman yang ada. Seperti yang bisa kita amati, banyak peristiwa yang menciderai nilai toleransi, seperti bertebarannya kasus penistaan agama beberapa tahun belakangan serta kasus terorisme yang diduga juga terkait dengan permasalahan toleransi antar agama. Bahkan kini sosial media juga menjadi fasilitas bagi beberapa orang untuk menggalakkan intoleransi dan sedikit demi sedikit memecah bangsa ini dengan perbedaan yang ada. Bukankah ini sangat menyimpang dari nilai-nilai pada kelima sila Pancasila?

Permasalah intoleransi merupaan salah satu permasalahan yang menciderai nilai Pancasila masa kini dan di luar sana masih banyak lagi permasalahan bangsa yang juga tidak sesuai dengan pengamalan dari kelima butir sila Pancasila. Lalu bagaimana solusi untuk mengatasi cidera ini?

Sementara itu untuk penerapan dan pengaplikasian dari Pancasila tentunya diperlukan pula pemahaman yang mendalam pada nilai yang terkandung di dalamnya. Bagaimana kita akan menerapkan apabila kita belum menemukan esensi dari Pancasila itu sendiri. Mungkin inilah yang masih perlu dikaji lagi oleh kita bersama. Seberapa dalamkah kita memaknai Pancasila?

Memang berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah untuk memasyarakatkan Pancasila, salah satunya dengan mewajibkan pendidikan Pancasila sejak pendidikan dasar hingga ke jenjang perguruan tinggi. Namun masih saja banyak orang belum mengenal pancasila itu sendiri. Maka dari itu diperlukan kesadaran yang lebih lagi dari seluruh rakyat Indonesia akan pentingnya Pancasila untuk kelangsungan bangsa. Bagaimana negara kita akan maju apabila pedoman kita sendiri tidak kita hiraukan lagi?

Generasi muda juga memiliki peran penting terhadap keberlangsungan Pancasila. Sebagai penerus bangsa sudah sepatutnya generasi muda mengenal dengan baik ideologi bangsa ini. Nasib bangsa ini ke depannya ada di tangan generasi muda, dengan perkembangan zaman utamanya dari sektor ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya bukan menjadi penghalang namun bisa menjadi fasilitas untuk penerapan dan pemasyarakatan nilai-nilai bangsa yang terkandung dalam pancasila. Sehingga seluruh rakyat dapat bersama-sama saling mengingatkan satu sama lain akan pengamalan kelima sila tersebut. Jadilah generasi bangsa yang cerdas, yang tidak mudah tertipu ataupun terhasut oleh isu-isu yang belum tentu benar adanya. Kita punya Pancasila sebagai landasan dan pedoman, berjalanlah di arahnya dan bawa Indonesia ke arah kemajuan.

Dalam pidatonya pada upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Joko Widodo juga mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan pada generasi muda yang telah menanamkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia juga menegaskan beberapa poin menyangkut Pancasila itu sendiri bahwasannya Pancasila yang kita miliki merupakan rumah kita sebagai pemersatu segala perbedaan suku bangsa yang dapat memperkokoh Bhineka Tunggal Ika.

Maka sekarang apa yang dapat kita lakukan adalah dengan mengajak keseluruhan komponen bangsa untuk bersama sama mengamalkan Pancasila dalam keseharian kita. Di mulai dari diri sendiri selanjutnya kita bisa menularkannya ke sesama. Semangat persatuan itu yang akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara yang maju dan jaya. Karena Pancasila milik rakyat Indonesia, milik kita bersama, sudah seharusnya kita yang menjaganya. Hingga tak akan Pancasila redup termakan usia. Namun akan tetap bersinar terang menyinari langkah penerus Indonesia Raya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE