Menyiasati Eksistensi dengan Barang Preloved

Semakin berkembangnya media sosial mendorong masyarakat untuk menunjukkan eksistensinya. Sebut saja tagar (#) OOTD membuat banyak orang merasa ingin tampil dengan apa yang mereka kenakan sehari-hari. Namun banyak juga yang merasa malu jika beberapa foto yang dipostingnya memakai pakaian yang sama. Syukur kalau ada yang mau endorse. Kalau nggak ada, ya nggak bisa eksis dong.

Advertisement

Kadang kita juga suka bingung melihat harga fesyen, terutama tas yang harganya selangit. Kalau kamu mahasiswa mungkin mikir, mendingan buat beli motor atau jajan di kantin sampai lulus juga nggak akan habis. Kok bisa ya kaum sosialita setiap hari gonta-ganti tas bermerek? Ya buat mereka bisa beli tas mewah itu tandanya semua kebutuhannya sudah terpenuhi, bahkan mungkin mereka juga bingung untuk menghabiskan uangnya ke mana lagi.

Ternyata ada triknya untuk tampil berkelas yang tidak perlu menguras kantong kamu terlalu dalam, salah satunya dengan membeli barang preloved. Apa itu?

Barang preloved adalah barang yang pernah dimiliki seseorang, baik itu membelinya maupun pemberian orang lain, kemudian dijual kembali oleh sang pemilik. Lalu apa bedanya dengan barang bekas? Preloved biasanya adalah barang yang bermerek asli, bukan KW, apalagi palsu. Selain itu masih memiliki nilai yang tinggi selama kondisinya masih dijaga oleh pemiliknya.

Advertisement

Mau cari sepatu, tas, baju, atau barang preloved apapun juga sekarang gampang. Tinggal tanya mbah Google. Bahkan untuk yang peduli dengan lingkungan, barang preloved dianggap lebih ecofriendly karena ikut membantu mengurangi buangan produksi dari industri. Misalnya untuk satu kaos preloved saja kamu sudah menghemat 2.000 liter air yang digunakan untuk penanaman kapas.

Sebenarnya nggak perlu malu lagi untuk memakai barang yang pernah dipakai orang lain selama itu masih layak pakai dan kondisinya masih bagus. Toh untuk eksistensi di media sosial, nggak akan ketahuan kalau barang yang dipakai masih baru atau pernah dipakai orang lain. Tinggal kreativitas kamu untuk memadupadankan dengan apa yang kamu punya.

Advertisement

Namun untuk mendapatkan barang preloved kamu juga harus hati-hati, karena banyak barang KW atau palsu yang menyerupai bahkan mirip dengan produk merek-merek terkenal. Yang pasti teliti sebelum membeli. Kenali ciri-ciri barang yang bermerek asli sedetil-detilnya. Jangan pula mudah percaya dengan orang yang menawarkan harga yang sangat murah jauh dari pasaran.

Jika kamu membeli barang preloved lewat online atau media sosial, perhatikan testimoni penjual dari para pelanggan sebelumnya. Jumlah followers atau rating bukan jaminan track record mereka juga baik. Untuk sistem pembayaran, penjual yang melayani Cash On Delivery atau memiliki gerai jauh lebih aman.

Komunitas para penjual online produk preloved bermerek pun seringkali mengadakan bazaar untuk bertemu langsung dengan pelanggan mereka yang biasanya hanya berkomunikasi lewat dunia maya. Seperti yang dilakukan Irresistible Bazaar, komunitas penjual tas bermerek, yang dilakukan tiga kali dalam setahun untuk dapat saling berinteraksi langsung dan mempererat ikatan loyalitas antara kedua belah pihak. Kepercayaan menjadi hal paling penting.

Nah, pilihan sekarang ada di kamu. Mau selalu pilih yang baru atau barang preloved?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE