Mie Instan dan Kopi: Menu Sahur Anak Kost yang Tak Bisa Kau Dustakan Kenikmatannya

Bulan puasa sudah jalan beberapa hari, riuh redam pro kontra aturan warung buka kian memudar, sudah engga seheboh awal bulan atau sebelum puasa. Ya, ini memang siklusnya, siklus tiap tahun. Aturan warung, penentuan awal puasa, dan debat bagusan 11 apa 23 rakaat pasti mengemuka. Hal biasa, mainstream .

Bagi mantan anak kos seperti aku, isu kayak gitu engga penting. Biasa saja. Malah ada yang lebih penting dari itu, ada yang lebih mendasar dan menyita perhatian. Yaitu hal ihwal perkara buka apa nanti, saur apa nanti. Ini benar-benar penting. Manajemen keuangan bulan puasa seprti ini akan sangat krusial. Hanya ada dua pilihan, kalau gak benar-benar berhemat ya gulung tikar karena boros. Cari utangan sana sini nanti.

Perihal buka puasa pake apa atau sahur pake, aku akan berbagi tips. Sebagai anak kos yang pernah menikmati asam garam per-kos-an Indonesia setidaknya pengalaman memilih buka yang ciamik adalah sudah menjadi kemampuan yang mendarah daging.

Menu yang Aku tawarkan relative murah dan hemat tapi puncak mahakarya rasa senikmat hindangan surga. Hmmm, ini bukan perihal masakan padang yang kuahnya kaya akan rempah, bukan bukan. Lalu apa ? oke akanku jawab. Menu itu adalah mie instan dan kopi.

Mie Instan dan kopi memang telah menjadi primadona di dunia anak per-kos-an Indonesia, bahkan tak hanya anak kos, anak-anak muda yang tinggal di rumah bersama orang tuanya pun Aku yakin memiliki stok mie instan dan kopi. Yakin, Yakin 100%.

Lalu, dari segi rasa? Apa yang kau khawatirkan dari kedua makanan dan minuman ini. Perihal mie instan kita sama-sama taulah, keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa tertuang di dalamnya. Perihal kopi? Ya dalam hal ini tak bisa diragukan lagi lah.

Mau kopi sachet yang harganya seribu perbungkus dan banyak kita jumpai diwarung-warung kelontong, atau kopi yang di jual di kedai-kedai kopi yang cara membuat begitu rumit dan membikin kita merogoh kocek jauh lebih-lebih dalam, Kita pasti akan setuju akan kenikmatan disetiap tetesnya.

Bukankah ini perpaduan yang luar biasa? Duet mie instan dan kopi ini kita nikmati ketika senja setelah bedug adzan bersahutan, ataupun jam 3 pagi ketika ayam masih enggan berkokok? sama-sama nikmat. Aku yakin, yakin banget.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Buruh tani yang suka sepak bola, buku, dan budaya.