Nyatanya, Memang Cinta Tak Selamanya Saling Memiliki

Cinta bercerita tentang perasaan

Sebagai seorang mantan, di sini aku hanya dapat memandanginya tanpa harus menyapa. Mencari tahu aktivitasnya sehari-hari adalah pekerjaan sampinganku. Dan merindukannya juga menjadi kewajibanku terlebih pada malam hari. Ditemani dinginnya malam, dan sepinya hati.

Kadang diiringi airmata yang jatuh tanpa disadari. Mengingat terlalu banyak waktuku yang hanya untuknya. Tak sedikit penyesalan yang terjadi ataupun rasa menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang tak pernah ku harapkan itu.

Atau malah sedikit pernyataan mengutukinya dengan karma buruk yang akan terjadi nanti. Boleh saja, itu manusiawi menurutku.

Waktu itu dia (sebut saja Agus) menjadi seseorang yang paling jahat bagiku. Menghancurkan sendiri mimpi yang sudah dirajut, kasih sayang yg terbina, dan janji selamanya yang pernah terucap manis olehnya. Hidupku yang ditinggal pergi ketika lagi dipuncaknya mencintai, pun aku sendiri tak dapat bayangkan.

Hari-hari itu terasa begitu sulit kujalani. Apalagi setelah kutahu sudah ada penggantiku di sana. Sejak kapan? Apa sebelumnya pun kau sudah dengannya? Ah cinta ku terlalu buta waktu itu. Sampai-sampai aku lupa bahwa waktu mampu mengubah seseorang.

Lalu apa yg terjadi sekarang? Dia hadir lagi, dengan sosok yang baru. Aku bahagia. Walau mulutku berkata, "Nggaklah aku sih b aja, kan cuman temenan masa harus musuhan terus," ketika seorang teman bertanya pendapatku tentang kehadirannya kembali.

Bagaimana dengan kekasihmu? Ah aku tak peduli. Pertemanan dengan mantan kekasih itu rasanya seperti jatuh cinta lagi. Itu perasaanku, aku tak memaksa jika pendapat kita berbeda. Apalagi ketika kata-kata yang sering diucapkan dulu, terucap lagi walau dalam status yang berbeda.

Tapi rasanya sama saja. Dalam konteks jatuh cinta, kenapa terasa sulit untuk mengontrol hati yah. Ah sudah lupakan. Aku nikmati saja kebahagiaan ini. Toh ketika aku jatuh lagi aku masih bisa bangkit. Jangan diikuti please, kalian tak kan kuat. Biar aku saja.

Tapi dari hubungan ini aku tak memaksa untuk memiliki sepenuhnya. Aku tak ingin terlihat egois. Biarlah ini berjalan semaunya. Biar aku mengalah demi kebahagianku yang semu. Aku mencintaimu. Kamu (mungkin) mencintaiku. Tapi cintamu tak sedalam cintaku.

Bila akhirnya kita hanya menjalin hubungan manis bersama mantan, biarlah kebahagiaan ini menjadi alarm bahwa di masa yang lalu ada wanita yg rela hancur mati-matian deminya, kebahagiaan, kesenangannya. Kembali lah ketika kau sadar bahwa aku (masih) tempat ternyamanmu.

Tanpa mengurangi sedikitpun perasaanku padamu, kejahatan itu kuanggap hanya sebagai ujian atas ketulusan. Terserah kau beranggapan apa tentangku aku cuma mau sampaikan, kamu mungkin belum temukan cinta yang seperti ku. Aku juga tak memaksa mu untuk melakukan hal yang sama sepertiku.

I love you, mantan (entah sampai kapan) :)

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Cinta Dalam Beda