Orang-Orang Kreatif yang Tenggelam di Kampus Sendiri

Perkenalkan nama aku Lukman. Aku adalah mahasiswa rantau yang menuntut ilmu di kota malang dan kampus aku berkuliah bernama UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) salah satu kampus besar multi-kultural yang gaungnya terdengar sampai ke pelosok negeri. Baik disini aku tidak akan membahas kampusku, mungkin itu adalah kata pengantar belaka yang akan aku ceritakan disini adalah pengalaman tidak mengenakkan saat berkualiah disini yang masih aku ingat sampai sekarang, ketika ide-ide kreatif ku bersama teman-teman ditolak oleh dekan fakultas ku sendiri. sedikit flashback kenapa bisa hal tersebut bisa terjadi?

Berawal dari BEM Fakultas ku mau mengadakan dies natalies untuk fakultas. Segala macam sudah disiapkan sampai bentuk kepanitian sudah dilakukan dan akhirnya aku ada di dalam kepanitiaan tersebut dengan masuk ke dalam divisi humas salah satu divisi yang cukup aku kuasain dikarenakan di luar kampus aku juga sering berurusan dengan orang-orang luar dalam hal event-event.

Singkat cerita, pada meeting pertama kepanitiaan sudah diputuskan untuk masalah konsep artis dan segala macam memakai tema yang berbau unsur budaya dan pengisi acara adalah sebuah band indie Bandung yang kental banget dengan budaya sundanya dan cukup memiliki nama di dunia musik indonesia. Singkat cerita, dengan rasa percaya diri aku langsung menghubungi manajer band tersebut, aku pun sudah mengetahui harganya dan langsung saja masalah harga ini langsung aku discuss ke panitia lainnya.

Akhirnya keputusan diambil masing-masing dari panitia mengadakan patungan dan hasil dari patungan itu sebagaian dipakai untuk membayarkan DP terhadap artis yang akan kita undang nanti sembari beberapa panitia juga masih menyelesaikan proposal yang masih direvisi. Setelah aku melakukan DP, disinilah impian ku untuk menaikkan pamor fakultas yang banyak orang bilang bahwa fakultas aku ini adalah fakultas paling akademis dan jarang bikin acara-acara kreatif. Padahal nyatanya seluruh fakultas yang ada di UMM sama saja tidak pernah bikin event yang berkualitas :)

Artis sudah, DP konsep acara sudah matang, dan proposal sudah siap sebar tapi belum bisa disebar karena belum mendapat tanda tangan dari dekan fakultas yang kebetulan lagi kunjungan ke luar kota sehingga kami harus nunggu selama seminggu untuk mendapatkan tanda tangan beliau. Meskipun begitu kami tetap positif acara dies natalies ini akan berlangsung tepat pada waktu yang ditentukan, singkat cerita akhirnya yang ditunggu si ibu dekan sudah balik ke Kota Malang dan sudah ada di ruangannya hari itu aku bersama ketua pelaksana dan anak acara menghadap beliau.

Dengan tenang kami jelaskan konsep acara venue acara dimana dan artis yang di undang juga bagaimana tetapi keberuntungan ternyata belum mampir pada kami salah satu kepanitiaan yang menurut saya sangat kreatif dengan statement bantahan dari beliau kurang lebiih seperti ini "Gini nak, daripada kalian membuat acara seperti ini buang-buang uang dan belum tentu ada yang datang ke acara fakultas kita mending kalian bikin acara tumpengan untuk merekatkan antara dosen, alumni dan mahasiswa yang ada di fakultas ini."

Dalam hati saya bicara orang seperti ini sangat tidak menghargai karya anak muda karya mahasiswanya sendiri. Singkat cerita akhirnya uang DP kami hangus dan kami benar-benar sudah tidak ada rasa semangat tapi karena rasa tanggung jawab akhirnya kami tetap jalan dengan seadanya dengan konsep yang kami rombak total. Acara dies natalies pun tetap jalan dengan sesuai permintaan ibu yang terhormat minta diadakan tumpeng dan merekatkan dosen alumni serta mahasiswa ditambah sedikit musik-musik yang berbau budaya.

Sejak saat itu aku sudah memandang sebelah mata kampus ku sendiri yang lebih menyuruh mahasiswanya untuk mengikuti teori perkuliahan daripada berkarya yang sebenarnya juga bisa menjadi pengalaman buat di dunia kerja nanti. Bukan kampus ku yang salah tapi birokrasi dari dosennya yang membuat jiwa-jiwa mahasiswa di UMM hanya terpaku pada teori nilai teori nilai. Apa bedanya ya dengan zaman orba dulu?


Semoga adek-adek tingkat ku nanti lebih berfikir kritis dan kreatif lagi dalam kegiatannya di bangku perkuliahan dan semoga mahasiswa-mahasiswi yang kreatif dapat diterima oleh mereka para dosen!


Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini