Pancasila dalam Globalisasi, Mau Dibawa ke Mana Jati Diri Indonesia

Pancasila dilupakan?

Tidak dapat dihiraukan lagi, kita sudah menginjak zaman yang maju dan berkembang. Keterbukaan informasi sudah menjadi hal yang diutamakan masyarakat dunia, begitu juga dengan masyarakat Indonesia yang sangat merasakan dampak dari arus globalisasi.

Advertisement

Globalisasi itu sendiri memberikan banyak pengaruh baik dan juga buruk. Dampak baiknya adalah seseorang sangat mudah untuk mendapatkan berbagai macam informasi, di manapun dan kapanpun mereka mengakses internet. Dalam sisi lain, kemudahan mendapatkan informasi ini terkadang tidak didukung dengan kebenaran dan juga penyaringan informasi yang baik dari yang buruk.

Tidak jarang kita temukan informasi atau berita yang membelokkan fakta, mengandung ketidakbenaran, dan juga terlalu mencampurkan opini dengan kenyataan. Hal ini yang membuat pandangan masyarakat Indonesia terombang-ambing oleh opini-opini buruk dan informasi-informasi yang menyesatkan.

Bagaimana dengan Pancasila ? Bukankah dengan adanya Pancasila negara Indonesia akan tetap berdiri kuat melawan arus Globalisasi ?

Advertisement

Masa depan Indonesia berada dalam tangan masyarakatnya. Lebih tepatnya masa depan Indonesia berada dalam tangan generasi mudanya, berada dalam tangan para penerus bangsanya. Lantas bagaimana keadaan generasi muda Indonesia? Masih mengenalkah mereka dengan Pancasila yang berdiri sebagai dasar negara? Tahukah mereka akan makna dari masing-masing sila dari Pancasila?

Apakah mereka menerapkan sila tersebut kedalam kehidupan mereka sehari-hari ?

Advertisement

Seperti yang sudah kita rasakan, masyarakat Indonesia terombang-ambing oleh opini dan informasi yang menyesatkan, terkhususnya para generasi muda Indonesia. Informasi-informasi inilah yang pada akhirannya membuat generasi muda Indonesia lupa akan Pancasila dan seberapa pentingnya Pancasila itu.

Globalisasi inilah yang memberikan pengaruh kepada generasi muda Indonesia menjadi individualistis dan tidak memperdulikan dengan keadaan orang lain disekitar mereka. Semboyan sakral bangsa Indonesia “Gotong-royong” lama-kelamaan memudar dengan berjalannya waktu. Generasi muda Indonesia yang seharusnya menjadi tiang penegak bangsa mulai terlihat melupakan jati diri bangsa sendiri.

Berkaca pada kehidupan sehari-hari, banyak permasalahan yang lahir karena masyarakat Indonesia lupa akan Pancasila. Tingkat toleransi yang rendah dalam segala kalangan masyarakat mengakibatkan rusaknya keharmonisan hubungan antar umat beragama di Indonesia, maraknya rasisme antar agama, dan juga banyaknya kasus mengenai penistaan agama.

Masih banyak kasus-kasus pelecehan seksual, pemerkosaan, pembunuhan, dan pengedaran atau penggunaan narkoba yang terjadi di Indonesia, dan banyak dari kasus tersebut melibatkan generasi muda bangsa sebagai pelaku ataupun korban. Masih banyaknya rakyat yang menolak adanya musyawarah, dan mengambil keputusan berdasarkan pendapat mayoritas. Kaum minoritas terus menerus kalah hanya karena mereka tidak memiliki suara yang banyak.

Mau dibawa ke mana jati diri Indonesia? Bangsa Indonesia lama-kelamaan terbawa oleh arus globalisasi yang pada zaman sekarang lebih kuat dibanding dengan Pancasila yang menjadi pedoman hidup Indonesia itu sendiri. Apakah “Bhinneka Tunggal Ika” itu hanya menjadi sebuah kiasan?

Keadaan yang kita hadapi sekarang lebih genting dari yang dibayangkan. Tanpa adanya sebuah tiang kokoh untuk menopang Indonesia melalui globalisasi, Indonesia akan dengan mudah hilang dalam perkembangan-perkembangan yang terjadi.

Apalagi kalau bukan Pancasila, dan siapa lagi selain generasi muda? Generasi muda yang akan membawa masa depan Indonesia. Maka generasi muda lah yang harus memiliki pegangan kuat akan nilai-nilai Pancasila, karena mereka yang akan memimpin bangsa Indonesia.

Sebagai generasi muda, kita harus kembali mengingat nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri, dan menerapkannya kedalam kehidupan kita sehari-hari. Bukan hanya dalam lingkup pergaulan melainkan juga dalam lingkup masyarakat umum dan kehidupan sosial kita harus bawa nilai-nilai Pancasila tersebut.

Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila, kita tidak hanya mengingatkan kepada sesama masyarakat Indonesia akan pentingnya nilai-nilai tersebut, tetapi kita juga menanamkan pedoman dan pegangan yang kuat akan bangsa kita sendiri. Jika masyarakat Indonesia berpegang teguh kepada Pancasila, maka perkembangan di era globalisasi dan informasi-informasi menyesatkan tersebut tidak akan mempengaruhi pendirian dan jati bangsa Indonesia.

Semua ini bergantung kepada para penerus bangsa, para generasi muda. Bangunlah kesadaran akan pentingnya Pancasila. Bangunlah mental yang kuat dan kokoh untuk melawan pengaruh globalisasi.

Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE