Passion vs Reality. Mana yang Membuatmu Bahagia?

Seringkali kita berkutat pada pikiran dimana kita bingung harus mengikuti passion atau memulai melihat dunia secara nyata. Ah… Apa bedanya sih, toh hidup tetap hidup. Menjadi berarti untuk orang lain adalah tujuan akhirnya. Bukankah begitu?

Advertisement

Ya, mungkin hanya sebagian orang saja yang mampu berbicara seperti itu. Saya pun kadang masih bingung ingin mengikuti mimpi dan passion saya atau kembali pada kenyataan yang kadang harus berbalik dari impian saya.

Tapi saya kembali berpikir, saat saya berkutat pada hal yang ini-ini saja saya hanya akan berputar, duduk, berdiri, berlari di tempat dan di satu titik yang sama. Ini membuang waktu!

Bagi mereka yang beruntung, akan memiliki realitas yang membahagiakan. Dimana mimpi, harapan, dan passion sudah menjadi kadang bagi merek meraih kebahagiaan. Lebih dari yang yang mereka hasilkan.

Advertisement

Ya, karena beruntung itu adalah mereka yang mau memanfaatkan kesempatan dengan kesiapan untuk mencapai apa yang mereka inginkan.

Sedangkan lainnya…. Hanya mereka yang menyalahkan keadaan karena merasa passion dan impian mereka terenggut karena realita kehidupan yang harus mereka jalani.

Advertisement

Passion biasanya akan bermula pada hobi, kegemaran, kesenangan kita dan keinginan kita untuk mencapai sesuatu. Misalnya saja, saya yang memiliki passion Menulis. Saya ingin menjadi penulis terkenal, melihat nama saya tercantum di tumpukan buku best seller, memiliki banyak pembaca yang menunggu-nunggu tulisan saya berikutnya, dan saya ingin menjadi penulis yang mampu membuat orang termotivasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Itu passion dan keinginan saya sebagai manusia. Tapi apakah saya beruntung? Sedangkan saya juga harus menjalani kehidupan saya sebagai seorang wanita yang bekerja, berorientasi pada penghasilan. Seolah sibuk dan dikejar waktu setiap harinya, dan tidak memiliki waktu untuk menjalankan passion saya. Lalu apa saya beruntung mampu bahagia dengan diri saya saat ini?

Awalnya tentu saja saya egois ingin mengikuti passion saya, seolah semua akan bahagia saat saya melakukan apa yang saya inginkan. Tapi realitas kehidupan saya tidak demikian. Saya berusaha bagaimanapun caranya, dimanapin saya, saya ingin tetap Menulis. Meski hanya sebuah blog atau caption dalam foto yang saya upload, setiap tulisan saya adalah sebuah keberuntungan bagi saya. Saya selalu berusaha membuat diri saya siap dengan setiap kesempatan yang ada.

Tidak munafik, sayapun pernah menyalahkan keadaan. Dimana passion saya merasa dianaktirikan. Tidak pernah saya lakukan karena waktubm yang saya miliki tidak mendukung. Tapi apa yang terjadi? Saya belajar, daripada mengeluh dan menyalahkan keadaan yang tidak membuat pekerjaan saya selesai, lebih baik saya diam (tidak banyak bucara) dan melakukan apa yang saya inginkan seolah itu semua pekerjaan yang sesuai passion Dan passion yang menjadi pekerjaan. Itu sangat menyenangkan.

Tidak sedikit orang yang menyalahkan keadaan karena mereka merasa waktu mereka untuk melakukan passion tidak ada atau bahkan tidak berkulitas. Karena sibuk ini sibuk itu. Banyak juga orang yang hanya bergeming, menggerutu dan tidak bertindak apapun untuk memberontak pada diri mereka sendiri.

Ya, beruntung itu memang kesempatan Dan kesiapan yang ada. Tapi juga tindakan kita yang mampu membuat kita bangkit dan memulai semuanya. Sesuai dengan apa yang sudah kita impikan.

Daripada sekedar menghujat waktu yang tidak membiarkan kita melakukan apa yang kita sukai, bukankah melihat peluang dimana passion kita dapat dijadikan pekerjaan dan sumber penghasilan, atau menjadikan pekerjaan kita sebagai kadang mengembangkan passion kita, adalah hal yang lebih baik?

Ah, bicara saja gampang, tapi actionnya ini?

Coba untuk berpikir lebih luas. Manusia adalah makhluk dengan jutaan potensi yang dikaruniai Tuhan sejak sebelum kita hadir di bumi. Hanya saja tidak semua orang mengetahui apa yang mereka miliki saat mereka tidak pernah mencoba dan peka.

Ya, gagal itu hal wajar. Justru saat manusia tidak pernah gagal, disana tidak akan ada makian untuk diri mereka menjadi lebih baik bukan?

Yak, apapun alasannya menjadi manusia yang bahagia itu harus. Jangan hanya berdebat dan mempertanyakan kapan kita memiliki waktu untuk passion kita? Lalu bagaimana kita bisa bahagia dengan realita yang kadang diluar dari keinginan kita?

Hai guys, Tuhan itu Adil. Hanya mereka yang mau berusaha untuk bahagia yang akan dibahagiakan Tuhan.

Coba sekali lagi pikir, sudahlah kita mengusahakan sekeras itu? Sejauh itu dan sebesar itu untuk passion Dan mimpi kita yang dirasa dapat membahagiakan kita?

Jika belum, jangan coba pertanyaan bagaimana realitas yang sudah ditetapkan Tuhan untuk kita. Kita berhak bahagia, tapi apakah kita sudah mampu menerina itu?

Tenang saja, apapun yang kamu lakukan, apapun yang saat ini kamu alami, kamu harus bahagia. Passion atau realita kehidupan, kamu harus bisa menikmati Dan bersyukur.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya hanya ingin menulis. Apapun itu :)

CLOSE