Perjalanan Dengan Keyakinan dan Kepercayaan

Settling himself through the criticism of others with many irrational beliefs independent we can definitely skip

Advertisement

=====( Why Not )====

Kecemburuan menyusul di akhir hubungan. Mulut diciptakan oleh Allah di depan agar kamu tidak berkata di belakang. Orang yang cemburu itu orang keterbelakangan. Orang yang berani bicara di belakang itu orang tak bermulut.. Aku ucapkan dengan bahasaku. Engkau pahami dengan caramu. Karena Engkau bukan aku dan aku juga bukan engkau Biarkanlah rasa ini apa adanya tanpa meniadakan yang ada karena memang harus apa adanya dan biarkan mengalir bagai mata air apa adanya, bagaikan mentari pagi menyinari dunia dengan apa adanya tulus ikhlas tanpa menghiraukan apa yang menghadang sinar mentari dan menghambat aliran air tersebut.

Tak usah dengar pernyataan dan perkataan orang lain. Hakekatnya mereka tak bisa menjadi seperti kita yang apa adanya. Karena mereka ingin kita menderita seperti mereka.. Oleh sebab itu kita wajib, waspada terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat, dan ia justru semakin kokoh karenanya.

Advertisement

Pahamilah, jika kita merasa terusik dan terpengaruh oleh kritikan atau cemoohan mereka, berarti kita telah meluluskan keinginan mereka untuk mengotori dan mencemarkan kehidupan kita. Padahal, yang terbaik adalah menjawab atau merespon kritikan mereka .. Dengan menunjukkan akhlak yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upaaya dan prasangka sinis dari mereka untuk menjatuhkan kita. Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk kita yang dibenci oleh mereka dan yakini semakin tinggi derajat dan posisi yang kita pegang Dan miliki serta kita duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu percayalah. Semakin tinggi sebuah pohon dan layang-layang di udara maka semakin besar pula angin yang menerpa pohon dan layang-layang itu… Camkan dan fikirkan apa makna di balik itu semua…

WAITING FOR HEAD – WAITING FOR THE END Salam Moch Dimas Soege Ardhianto

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE