Pernah Mendengar Tentang HIV/AIDS? 7 Hal Mendasar Ini Setidaknya Akan Membuat Kalian Tahu Apa Itu HIV/AIDS

Setiap 1 Desember kita memperingatinya sebagai hari AIDS Sedunia. Tiap kali kita mendengar HIV/AIDS, pikiran kita seolah digiring ke hal yang sedikit menakutkan dan bikin merinding. Bahkan masih banyak stigma negatif yang diberikan pada mereka yang mengidap HIV/AIDS sehingga mereka banyak yang dijauhi dari pergaulan. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Berikut ini beberapa hal yang perlu kita ketahui seputar HIV dan AIDS.

1. Karena disebabkan oleh virus, jadi sampai sekarang HIV/AIDS belum bisa disembuhkan.

Virus HIV ini menyerang sistem kekebalan tubuh, dan obat yang ada, yaitu jenis obat-obatan Antiretroviral (ARV) hanya berfungsi untuk menekan dan menghambat pertumbuhan dan replikasi virus HIV yang sudah ada dalam tubuh. Jadi tidak bisa benar-benar bisa disembuhkan. Virus masih akan ada dalam darah pada tubuh manusia, dan masih bisa menularkan pada yang lain.

2. Penderita HIV positif berbeda dengan penderita AIDS.

Apa bedanya? Penderita HIV positif atau yang lebih sering dikenal dengan istilah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) adalah mereka yang di dalam tubuhnya terinfeksi virus HIV namun sistem kekebalannya masih bagus sehingga mereka masih “tampak sehat” dan bisa beraktivitas seperti biasa. ODHA harus rutin minum ARV agar sistem kekebalan tubuhnya baik. penderita AIDS adalah mereka yang hasil pemeriksaan antibodi dalam tubuhnya sudah mengalami penurunan serta sudah menunjukkan gejala sakit dengan berbagai macam keluhan.

3. Kenali Tanda dan Gejala perubahan dari HIV menjadi AIDS secara dini.

HIV berubah menjadi AIDS pada umumnya butuh waktu 5 sampai 10 tahun. atau bisa lebih cepat jika tanda dan gejala sudah muncul dan dirasakan oleh penderita, misalnya batuk dan atau diare yang tak kunjung sembuh, sariawan yang berkepanjangan, dan atau munculnya warna keunguan pada permukaan kulit, berat badan yang terus turun, pembengkakan pada kelenjar di leher. Kalau sudah muncul gejala, harus segera mendapatkan pengobatan.

4. Dengan Sistem ABCD kita bisa menghindari penularan HIV/AIDS

A untuk Abstinence, yaitu tidak melakukan hubungan seksual. Ini ditujukan bagi mereka yang belum menikah, yang masih single. Sedang bagi yang sudah menikah mereka harus B, yaitu Be faithful, untuk setia pada pasangan, dan untuk tidak mencoba “jajan” diluar. Sedangkan C untuk Condom, ini ditujukan bagi mereka yang memiliki perilaku berisiko tertular, misalnya mereka yang terlibat di sektor Seks Komersial. Terakhir ada D untuk Drugs, yaitu untuk tidak memakai narkoba. Pemakaian narkoba suntik menjadi faktor risiko terbesar dalam terjadinya penularan HIV/AIDS. Karena jarum yang dipakai bergantian dan tidak disterilkan.

5. Bersalaman dan ngobrol dengan ODHA tidak membuat kita tertular HIV.

Virus HIV berada dalam cairan ; darah, cairan sperma atau cairan vagina. Sehingga penularannya terjadi melalui kontak cairan atau darah. Misalnya hubungan seksual, atau dari ibu hamil atau ibu menyusui yang mengidap HIV ke anaknya, atau pemakai narkoba suntik yang jarumnya tidak steril dan dipakai saling bergantian.

6. Bagaimana dengan nyamuk yang menggigit penderita HIV lalu menggigit orang sehat?

Nyamuk yang seperti itu tidak menularkan HIV, itu hanya mitos. Mitos lainnya yaitu bahwa HIV tidak ditularkan karena mandi di kolam renang bersama dengan pengidap HIV, atau melalui batuk, atau saat berbagi alat makan bareng.

7. Penderita HIV tidak boleh dijauhi, yang dimusuhi adalah penyakitnya, bukan orangnya.

Mereka yang mengidap HIV tidak boleh dijauhi, mereka tetap harus dirangkul, bergaul sebagaimana biasanya, diberi support untuk terus semangat. Pengidap HIV yang dikucilkan justru bisa menimbulkan stres dan depresi sehingga memicu percepatan kerusakan kekebalan tubuh dan rentan menjadi AIDS, selain itu mereka yang dijauhi akan merasa tidak di terima di ranah pergaulan yang akan bisa memicu hal negatif, misalnya malah menjadi dendam dan berniat untuk menularkan penyakitnya ke yang lain.

Jadi, mulai sekarang mari kenali dan lindungi diri kita, keluarga kita dari penularan virus HIV.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Too much unimportant things in this unimportant world.