Remaja Bukan Dewasa Tanggung, Selamat Datang di Era Seperempat Abad!

Kehidupan

Kebutuhan hidup yang semakin kompleks, pola pikir kusut, tidak heran umur menjelang 25 tahun menjadi ajang untuk menentukan pilihan tahap berikutnya setelah belum terlalu lama dan bahkan masih sangat hangat teringat dalam otak kita, tepat setelah lulus kuliah kita dipusingkan dengan berbagai problematika dasar antara bekerja, lanjut S2 atau mencoba berwirausaha. Kini, hal itu kembali terulang bahkan semakin menjadi-jadi bahwa problematika selalu ada dan takkan berhenti.

Pase seperempat abad telah memberikan kita sebuah pembelajaran, hidup kita memang belum terlalu lama. Namun, kerasnya kehidupan sudah sedikit banyak kita rasakan, dari soal merubah pola hedonisme menjadi pola iritisme, yang tadinya membina hubungan untuk status, mulai memikirkan sebuah hubungan bukan hanya status tetapi teman hidup yang selalu ada dalam setiap besit nafas ini berhembus.

Tentu hal demikian bukan perkara yang mudah, belum lagi ditambah dengan kepenatan dunia kerja yang selalu melahirkan drama-drama lucu, sedih dan sadis seperti layaknya sinetron Indos***r. Di titik ini mungkin kita akan bersepakat bahwa hidup bukan sekedar canda dan tawa tetapi hidup juga harus merasakan derita hahah. Untuk kalian yang sudah berumur 25 tahun bahkan mau menanjak berumur 25 tahun sudah pasti merasakan dilemanya masa-masa sekarang.

Kehidupan seperti itu sudah harus kita hadapi bukan? Berikut beberapa cara untuk menikmati usia yang kadaluarsa untuk dikatakan umur sebatang jagung lagi ini haha.

Temukan seseorang yang mampu membuatmu bersemangat dan bentuklah jati diri selayaknya kita sudah harus belajar bertanggung jawab kepada orang lain juga.

Umur 25 tahun, bukan lagi masa di mana kita harus bermain-main dengan perasaan. Seseorang yang berarti akan memberikan kita motivasi untuk selalu berjuang dan meningkatkan performa diri agar selalu bersemangat menikmati pahit dan manis sajian dunia yang telah disajikan.

Dunia bukan ajang cari selebrasi, tapi cobalah bentuk kolaborasi dan bentuk jaringan pertemanan yang tak terhingga.

Punya relasi baru, lingkungan baru akan memupuk diri kita semakin subur dan membentuk jati diri yang jauh lebih kuat dari sebelumnya. Adanya kolaborasi dan banyaknya jaringan pertemanan akan memudahkan kita melalui berbagai proses kehidupan.

Pertahankan sahabat, karena mereka yang selalu ada ketika kita jatuh dan sukses

Lingkungan baru bukan berarti kita harus melupakan kawan lama, tali silatuhrami selalu terus disambung biar tidak putus. Sahabat itu tempat kembalinya kita untuk menyegarkan diri dari kerasnya hiruk pikuk kehidupan yang kita lalui.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

masih muda, suka kopi, dan penikmat senja