Rintik Hujan yang Kusebut Sebagai Penghidup Kenangan

Di saat suasana terasa berkabung, langit yang awalnya berwarna biru cerah perlahan bermetamorfosa menjadi sebuah gradasi warna abu-abu berkesankan sendu. Gumpalan awan putih di langit, seakan-akan saling mendekatkan diri satu sama lain dan menciptakan suara gemuruh yang menandakan sang Pembasuh Bumi akan segera datang. Hembusan angin yang bersemilir, membuat diri ini bergidik kecil sembari mengusap-usap kedua telapak tangan, agar tercipta suhu hangat untuk sementara.

Advertisement

Entah mengapa, ketika semua orang berbondong-bondong mencari tempat untuk melindungi diri, saat langit perlahan meneteskan bulir-bulir air yang dengan serentak menghujam bumi, dengan kurun waktu seperkian detik saja, aku justru ingin membiarkan diri ini terbasuh oleh derasnya hujan kala itu. Dengan perlahan aku singkapkan payung dan berjalan di antara nyanyian hujan yang mendamaikan hati. Menikmati sentuhan hujan di kulit, merasakan aliran-aliran bulir air yang sesekali melewati pori-pori, serta menghidupkan memori-memori yang tersimpan cukup lama.

Hujan memberikan banyak arti bagi sebagian orang. Suara gemercik hujan, seakan sebagai sebuah terapi untuk merileksasikan diri dan menjauhkan dari rasa stress dan frustasi. Namun lebih dari itu, hujan merupakan salah satu mesin waktu yang mampu menghidupkan kembali kenangan yang telah lampau di lalui. Meskipun hal tersebut tidak mampu terulang untuk yang kedua kalinya, namun setidaknya, memori dan sensasinya akan tetap terus terasa seperti nyata.

Mungkin sebagian orang berpendapat, bahwa mengenang masa lalu adalah sebuah tindakan yang membuang-buang waktu dan tidak berorientasikan kepada masa depan. Mungkin ada benarnya, namun nyatanya kita butuh kenangan. Kita butuh memori-memori sebagai tanda jejak kehidupan yang telah kita lalui. Seburuk apapun kenangan tersebut, bagaimanapun juga kenangan-kenangan itu sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Sebuah bagian-bagian kecil yang telah menyusun hidup kita sampai saat ini. Dan dengan mengenangnya, bukan berarti kita harus kembali ke pada masa itu, atau mungkin menyesali segala perbuatan yang telah kita lakukan. Otak kita hanya menyuguhkan sebuah gambaran kenangan. Yang perlu kita lakukan hanya melihatnya sekali lagi, tidak ada hal lain yang perlu di lakukan.

Advertisement

Itu sebabnya mengapa banyak orang menyukai hujan.

Karena hujan dengan lembutnya membawa kita kepada memori-memori, tanpa harus kembali pada masa itu.

Desiran, gemercik, gemuruh, hembusan, serta hal hal yang berkaitan dengan hujan memberikan efek yang luar biasa bagi semua orang. Bahkan untuk orang-orang yang membenci hujan sekalipun.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Secangkir kopi dan suguhan senja. Kemarilah, kita nikmati kebahagiaan dalam bentuk yang sederhana

CLOSE