Sahabat Seperjuangan Di Negeri Orang, Aku Sahabatmu yang Selalu Merindukanmu

Selamat malam sahabatku, mungkin ini adalah surat yang telah aku buat dan aku rangkum khusus untuk sahabatku tercinta. Pertama kali pada saat aku bekerja di Brunei Darussalam merasa sendiri, sepi dan nggak punya teman sama sekali.

Advertisement

Namanya saja baru adaptasi.. jadi, semua pernah merasakan hal tersebut. Tapi setelah beberapa hari kemudian aku menenemukan sosok sahabat yang aku rasa dan aku yakini dia sangat baik. Dia adalah kamu.. iya, kamu Sofia. Meskipun kita berbeda suku. Kamu Sunda dan aku Jawa.

Tapi perbedaan itu tidak menghambatnya. Justru kemistri itu mendekatkan antara aku denganmu. Banyak sih masalah yang sering aku alami di sini.. mulai dari masalah pribadi ku. Masalah pekerjaan, masalah dengan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaanku.

Saking banyaknya aku sampai merasa hidupku kayak nggak berarti banget. Gue cuma bisa curhat dan ngeluarin uneg-uneg ke kamu. Aku tahu kamu pasti bosan bahkan lelah mendengar keluh kesahku yang setiap hari selalu mendengar ocehanku.

Advertisement

Tapi kamu sangat tulus dan ikhlas untuk mendengarkan dan memberi masukan untukku..kamu selalu ada. Kamu selalu membantuku. Pada saat aku membutuhkan bantuan, kamu selalu mengulurkan kedua tanganmu dengan ikhlas.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Advertisement

Sampai aku berada di titik terendah di sini dekapanmu selalu mengkuatkanku untuk bertahan di Brunei. Padahal aku sudah sangat lelah dengan keadaan di sini. Tapi kamu adalah orang pertama yang bisa menenangkan pikiranku walapun kadang aku egois dan keras kepala.

Tapi, kamu tetap sabar untuk menuntunku dan mengingatkanku ke jalan yang baik. Dan aku percaya semua pasti akan berlalu dan baik-baik saja. Pada saat kita bareng-bareng bisa tertawa lepas. Main bersama kamu tetap disampingku.. mungkin beribu ucapan terima kasih belum bisa membalas kebaikanmu.

Tangisan air mataku sering jatuh berderai didepanmu.. sejuta tawa bahagia juga sering muncul dihadapnmu. Tuhan memang baik terhadapku. Dia memberikanku kado terindah dalam hidupku yaitu sahabat sepertimu. Saat aku dikhianati cinta, saat aku dikecewakan orang lain.

Saat aku bosan dengan hidupku. Saat aku lelah dengan keadaan ini. Kamu selalu memberiku motivasi. Bahumu selalu menjadi tempat paling nyaman untuk menyandar. Pada saat kita bermain bersama, menonton bioskop bersama, makan bersama.

Itu adalah masa-masa bahaginya kita dalam menjalin persahabatan ini. Setelah beberapa bulan kita lewati hari-hari bersama. Masalah timbul lagi ya aku tidak lagi berkerja bersebelahan denganmu dan kita pun jarang untuk bertemu lagi.

Mungkin Tuhan mempunyai cara yang indah supaya kita bisa merasakan rindu. Walapaun jauh pun tapi aku tetap merasa senang toh masih ada hp buat komunikasi. Di sisi lain kadang aku juga sedih kayak ada yang kurang. Biasanya selalu bertemu tapi ini nggak.

Waktu pun semakin cepat berlalu dan akhirnya suatu hari nanti kita akan pulang ke Indonesia. Kamu tahu doa apa yang selalu aku minta kepada Tuhan pada saat aku berdoa? Ya semoga kita semua selalu sehat dan baik-baik saja. Semoga Tuhan mempertemukan lagi aku denganmu.

Jangan pernah melupakan persahabatan ini ya Sofi. InsyaAlloh jika aku masih diberi umur yang panjang aku pasti menemuimu dan datang ke rumahmu. Kita bisa ketawa lepas bisa jalan bareng lagi bebas tanpa batas.

Miss you sahabatku. Semoga apa yang aku tulis ini menjadikan persahabatan ini semakin erat dan menyatu. Jaga diri kamu baik-baik ya. Tetaplah menjadi Sofia seperti ini yg sangat baik. Terima kasih banyak sahabatku. Peluk cium dan rindu dari sahabatmu yang selalu merindukanmu ?.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

<p>suka banget buat cerpen</p>

CLOSE