Saya Pribadi Introvert, Baik atau Buruk?

Pernahkah kamu melihat seseorang yang selalu menutup dirinya alias introvert? Atau bahkan kamu sendiri orangnya? Seorang yang introvert biasanya dikenal sebagai pribadi yang pendiam, tidak banyak tingkah, juga tidak banyak bicara. Si introvert ini menyukai kesendirian daripada pergi berinteraksi dengan sesama di tempat keramaian. Hal ini bukan masalah yang terlalu buruk, namun jika kita tidak menyadarinya, si introvert bisa menjadi pribadi yang aneh, tidak disukai banyak orang, hingga menjadi bahan pembicaraan orang lain dan diragukan kredibilitasnya.

Advertisement

Introvert merupakan ciri kepribadian yang ditandai dengan adanya kecenderungan untuk lebih melihat ke dalam dirinya sendiri, sehingga orang-orang introvert lebih fokus terhadap apa yang dipikirannya, terhadap perasaannya, dan suasana hatinya, dibanding terhadap hal-hal di luar dirinya (layaknya seorang ekstrovert).

Istilah introvert dan ekstrovert pertama kali dipopulerkan oleh Carl Jung lewat karyanya. Introvert-Ekstrovert juga menjadi satu dari empat area utama yang diidentifikasi oleh tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

Menurut berbagai teori kepribadian, seseorang tidak sepenuhnya introvert ataupun ekstrovert. Sebagian dari diri mereka bersifat introvert dengan derajat tertentu sebagian lagi menunjukkan kecenderungan ekstrovert dengan derajat yang tertentu pula. Namun tetap ada sisi introvert atau ekstrovert yang dominan.

Advertisement

Pendiam adalah sebuah kekhasan yang melekat pada si introvert, karena dominasi kerja sistem syarafnya bukan dalam bentuk ucapan, ataupun gerakan tapi di pikiran. Oleh karena itu, dia sangat peka dan sensitif terhadap sesuatu hal, Apapun itu. Bahkan dengan hal-hal yang tidak begitu penting untuk dipikirkan, seperti ketika sedang berinteraksi dengan orang lain, dia tidak benar-benar berkomunikasi dengan orang tersebut, namun setengah pikirannya dia fokuskan dengan memperhatikan lawan bicaranya tersebut, itulah mengapa orang introvert terbiasa menjadi pendengar dan teman bicara yang baik, karena dia terlalu berhati-hati dalam berucap dan bertingkah.

Orang introvert biasanya lebih berhati-hati dalam memilih teman, terlebih untuk diajak sharing. Hal ini bukan berarti dia memilih-milih teman, namun lebih kepada dia tidak ingin hanya sekadar berteman saja, namun lebih dari itu berteman bagi si introvert adalah membangun relasi atau hubungan yang lebih bermakna dengan orang lain.

Advertisement

Mungkin pernah terpikir dalam benak kita tentang si introvert ini, bagaimana mereka menemukan kenyamanan hidup tanpa berinteraksi, bahkan terkadang mereka tiba-tiba mengasingkan dirinya ketika berada di keramaian?

Sebenarnya, si introvert ini tidak sepenuhnya tidak mau bersosialisasi dengan orang lain. Ada kalanya mereka menikmati waktu berkumpul dan berinteraksi dengan orang lain, selama lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang cukup dikenalnya, dan ia merasa nyaman dengan orang di lingkungan tersebut.

Biasanya si introvert akan bergabung dengan kelompok yang familiar dan sangat dikenalnya. Di sini si introvert bisa menunjukkan sisi sosialnya dengan suka berkumpul dan bergaul di tengah kelompok tersebut. Si introvert juga biasanya lebih nyaman untuk berkumpul dengan teman atau orang-orang yang cukup dekat dengannya untuk meningkatkan dan mempererat hubungan dengan orang-orang yang dekat dengannya tersebut.

Si introvert ini kerap kali dicap sebagai orang yang pemalu. Padahal faktanya tidak selalu demikian. Introvert berbeda dengan pemalu. Seorang pemalu terkesan tidak aktif dalam pergaulan. Seorang pemalu terkesan tidak aktif dalam pergaulan karena memiliki ketakutan akan penilaian negatif tentang dirinya. Sementara introvert, terkesan tidak aktif dalam pergaulan Karena kecenderungan untuk lebih tenang dan pendiam, bukan karen takut atau malu. Dua hal tersebut sangatlah berbeda.

Si introvert ini juga kerap kali menemukan dunia virtualnya dalam pikiran mereka. Dimana dalam pikirannya terbentuk dua sosok figur yang saling berinteraksi dalam memikirkan sesuatu, mempertimbangkan, memutuskan, bahkan hanya sekadar menganalisis dan mengomentari keadaaan. Dalam dunia nyata dapat kita temukan sikap-sikap aneh itu seperti 'ngomong sendiri' atau ' tersenyum sendiri'.

Kemudian mungkin kita juga bertanya-tanya, apakah menjadi introvert itu tidak baik?

Merupakan suatu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang beranggapan sifat-sifat dari si introvert ini merupakan sesuatu yang kurang baik. Banyak sekali orang berpendapat bahwa si ekstrovert yang senang berkumpul dengan banyak orang dan lebih terbuka lebih baik daripada si introvert yang cenderung menyukai kesendirian dan tertutup.

Lalu, benarkah demikian?

Sebenarnya tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk di anatara keduanya. Introvert dan ekstrovert merupakan tipe karakter bukan perkara baik atau buruk. Anggapan bahwa karakter introvert tidak lebih baik dari ekstrovert mungkin saja terjadi Karena populasi orang di dunia ini lebih banyak ekstrovert daripada introvert. Diperkirakan, populasi orang ekstrovert dengan introvert di dunia ini memiliki perbandingan 3:1.

Dampak dari paradigma tersebut, kadang kala membuat si introvert merasa dirinya kurang diterima dalam pergaulan. Hal-hal demikian kadang membuat si introvert yang pada dasarnya bukan pemalu, menjadi karakter introvert yang pemalu. Orang introvert terkadang merasa seperti dipaksa berubah oleh orang lain untuk menjadi karakter lain yang bukan dirinya.

Bisa kita bayangkan apabila si introvert dipaksa untuk selalu nyaman dengan lingkungan sosial yang selalu ramai, bertemu orang-orang baru, aktif, dan banyak bicara dengan orang baru tersebut, atau bahkan dituntut untuk lebih terbuka tentang diri dan kehidupannya dengan banyak orang. Tentu saja hal tersebut terasa sangat tidak nyaman bagi si introvert. Bukannya jadi hal yang positif, hal itu justru akan membuat si introvert menjadi tidak bersemangat.

Dari hal-hal semacam itulah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, tidak ada baik-buruk untuk tipe introvert-ekstrovert. Yang benar adalah, kedua jenis karakter tersebut seharusnya bisa saling memahami dan mengahargai karakter masing-masing satu sama lain.

Are you an introvert? Keep calm and be your self.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

One Comments

  1. Sri Lestari berkata:

    i am introvert. suka sedih kalu di bilang aneh/autis.

CLOSE