Sejarah Hagia Sophia: Gereja Yang Menjadi Masjid

Tempat ibadah merupakan tempat dimana semua orang dengan segala perbedaan berkumpul menjadi satu dan menyembah Tuhan menurut kepercayaan mereka masing-masing. Setiap agama memiliki tempat ibadah, di negeri Turki atau yang banyak diketahui dengan makanan khasnya yaitu kebab. Ada suatu hal yang menarik perhatian saya yaitu masjid yang sebelumnya dibangun sebagai Gereja yang kokoh.

Advertisement

Hagia Sofia merupakan bangunan paling bersejarah, terletak di kota Istanbul, Turki. Uniknya pada zaman dahulu Hagia Sofia adalah gereja, lalu diubah menjadi masjid setelah pasukan Utsmaniyah menguasai Turki dan gereja tersebut berubah menjadi sebuah masjid. Hagia Sofia sendiri yang berarti "kebijaksanaan suci", merupakan gereja terbesar di dunia selama lebih dari 1000 tahun sebelum pada tahun 1520 dikalahkan oleh Gereja Sevilla. Kini bangunan tersebut berubah menjadi sebuah museum dengan beberapa peninggalan yang sangat unik.

Advertisement

Saat di Turki, saya memperhatikan dan mendengar penjelasan mengenai sejarah museum tesebut. Pemandu wisata saya memberi tahu banyak hal mengenai asal usul gereja yang menjadi museum. Namun pemandu wisata tidak disediakan oleh pihak museum melainkan anda harus menggunakan pemandu dari luar.

Advertisement

Sebelum menjadi kota Istanbul, Hagia Sofia berada di kota yang bernama Konstantinopel. Sebagai ibu kota kerajaan terbesar pada masanya, banyak dihuni berbagai etnis bangsa dan didominasi oleh etnis Yunani. Kaisar Byzantium banyak membangun gereja dan katedral dan yang paling mewah adalah Hagia Sophia sebagai Sacred Shrewdness Church. Gereja ini diresmikan pada 15 Februari 360 pada masa pemerintahan Kaisar Konstantius II oleh Uskup Arian, Eudoxius dari Antiokia.

Pergantian pemerintahan selalu diikuti dengan pergantian kebijakan. Kota dimana bangunan tersebut berdiri yaitu di kota Konstantinopel yang kekuasannya diambil alih oleh Kesultanan Utsmaniyah alias Kesultanan Turki. Nama kota Konstantinopel pun berubah menjadi Istanbul. Pada hari 27 Mei 1453, kota Konstantinopel (Istanbul) ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II.

Pada hari itu Mehmed II mengunjungi gereja Hagia Sofia untuk mengubahnya menjadi masjid yang dikenal sebagai Aya Sofia. Pada saat itu Mehmed II memerintahkan agar semua hal yang berhubungan dengan Kristiani dibuang dan banyak mozaik (lukisan dinding) berciri Kristen ditutup, sehingga dapat digunakan untuk Sholat.

Selama lebih dari 500 tahun berdiri sebagai masjid dan mengalami beberapa renovasi terhadap corak serta bentuk bangunan, peninggalan sisa dari bekas gereja masih ada satu yang tersisa yaitu mosaic Yesus dan Bunda Maria yang masih dijaga hingga saat ini.

Jika anda mempunyai waktu untuk berkunjung ke Turki, Hagia Sofia merupakan tempat yang wajib anda dikunjungi. Museum Aya Sofia dibuka mulai dari pukul 09.00 sampai 19.00 waktu setempat, namun untuk pengunjung siap-siap mengantri cukup panjang terutama saat hari libur karena tempat ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Harga tiket masuk museum adalah sebesar 40 Lira Turki atau Rp 182 ribu, dan anda sudah bisa masuk ke seluruh penjuru Aya Sofia dengan bebas.

Aya Sofia merupakan bangunan dengan keunikan yang hanya ada di Turki. Jarang sekali anda dapat menemukan bangunan bersejarah seperti Aya Sofia di negara lain, bagaimana tidak dari bentuknya saja sudah menarik dan meninggalkan beberapa budaya dan esensi keagamaan yang sangat mengesankan. Untuk pengunjung pihak museum tidak menyediakan tour guide tetapi ada rekaman yang tersedia untuk berbagai bahasa yang bisa memberikan penjelasan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE