Surat untuk Guru. 4 Hal Ajaran Hidup dari Guru yang Membuat Kita Lebih Menghargai

Siapa GURU kita ?

Advertisement

Ya, guru. Sosok yang kita kenal sebagai pendidik, pengajar atau orang yang memberi ilmu kepada kita. Guru, sosok yang katanya harus dihormati, dihargai oleh semua muridnya. KIta bisa jadi seperti sekarang, tentu berkat peran seorang guru. Sosok yang teah mengajarkan ilmunya kepada kita. Maka katakan, Terima kasih Guru…

GURU, apa yang telah kita berikan kepadanya ?

Bukan materi, bukan uang. Atau baju batik ketika pembagian raport. Guru, izinkan aku menghadiahimu sebuah kado. Kado tentang apa yang harus kamu ajarkan kepada aku, kepada kami murid-muridmu.

Advertisement

GURU… Ajarkan aku, ajarkan kami. Untuk lebih RESPEK dalam hidup. Lebih menghormati, lebih menghargai tentang hidup, tentang orang lain, tentang diri kami sendiri. Bukan hanya respek terhadapmu, guru…

Guru ajarkan kami untuk lebih RESPEK. Karena guru bukanlah orang yang paling hebat. Guru juga bukan orang yang paling pintar. Guru tidak dibangun atas ikatan guru-murid yang bersifat patriarkis aristokrat. Guru juga bukan raja, yang kata-katanya jadi kebenaran tunggal.

Advertisement

Guru ajarkan kami untuk lebih RESPEK. Agar lebih menghormati diri kami sendiri, menghargai hidup kami sebagai anugerah Tuhan. Ajarkan kami, murid-muridmu untuk tidak mementingkan penampilan tubuh ketimbang isi kepala. Bukan tampang tapi otak. Bukan lahir tapi batin. Bukan kata-kata tapi perbuatan. Guru ajarkan kami untuk lebih RESPEK. Respek terhadap diri kami sendiri. Respek terhadap orang lain. Respek terhadap hidup yang diberikan Tuhan. Karena kami, bukan berada di sekolah sirkus yang harus "pintar dan terampil". Kami belajar dan ke sekolah bukan untuk menjadi penurut. Karena kami ingin lebih menghormati dan menghargai hidup kami sendiri.

GURU, kamu meminta muridmu berubah. Maka guru juga harus berubah. Karena zaman pun berubah. Peradaban berubah. Gaya hidup berubah. Sifat dan karakter banyak orang berubah. Banyak hal di sekitar hidup kita yang berubah. Semua itu butuh cara untuk menyikapinya, butuh sikap lebih RESPEK. Guru ajarkan kami untuk lebih RESPEK. Sebuah sikap yang lebih menghormati, yang lebih menghargai. Sikap yang mulai hilang, telah tergerus oleh gengsi, ego, atau kesombongan kita sendiri. Saling menghujat, saling menuding, saling menyangka, saling bermusuhan, saling bersengketa. Hingga hilang rasa peduli di antara kita. Di antara kamu guru dan aku muridmu. Itu semua karena kita tak punya lagi sikap RESPEK.

Guru, kami sadar tidakk mudah memang membangun sikap RESPEK. Karena itu, kami memohon agar kamu, guru, mau mengajarkan kami lagi tentang 4 hal landasan dalam hidup agar kami bsia lebh respek. 4 hal yang membuat kita dan orang-orang sekarang lebih RESPEK.

1. Penguasaan ilmu

Ajaran kebaikan atau kebenaran pada dasarnya hanya bisa diberikan oleh orang yang kompeten, orang yang menguasai ilmu. Orang yang menguasai ilmu, ahli di bidangnya terlalu mudah untuk dihormati, dihargai atau mendaat respek. Tapi sebaliknya, kita sulit percaya, sulit memberi respek kepada orang yang tidak menguasia ilmunya. Gak mungkkin kita bilang “bisa” padahal nyatanya kita “tidak bisa”. Hanya ilmu atau kometensi yang membuat kita bisa respek. Guru harus mampu mengajarkan penguasaan ilmu.

2. Sikap

Banyak orang “pimtar” di sekitar kita. Tapi sayang mereka tidak punya “sikap” yang baik. Ilmu yang dilimiki tidakk sebanding dengan sikap yang diperlihatkan. Respek sulit diperoleh manakala sikap atau tingkah laku tidak dijaga. Kelihatan manis dalam kata-kata tapi kenyataannya penuh tipu daya di belakang. Arogan dan sombong sering kita temui pada banyak orang yang sulit memperoleh respek dalam hdupnya. Guru harus mampu mengajarkan sikap yang baik dan benar.

3. Adil

Adil atau fair sangat mudah diucapkan tapi sangat sulit dilakukan. Adil itu sikap yang diberikan kepada diri sendiri maupun orang lain untuk menempatkan sesuatu pada tempatnya. Setiap hak dan kewajiban diberikan pada seseorang sesuai dengan porsinya. Tidak kurang dan lebih, adil itu pas dan proporsional. Adil bukan selalu berarti sama rata atau sama rasa. Adil itu tentang keharmonisan, tentang respek kepada orang lain. tentang mereduksi masalah agar tidak berdampak luas. Maka kita sangat merindukan “adil” dalam skala kecil di keluarga hingga skala besar di negara. Guru harus mampu mengajarkan sikap adil.

4. Ketegasan

Apapun masalahnya, kita butuh ketegasan. Tegas dalam kata-kata, tegas dalam sikap dan tegas dalam tindakan. Ketegasan bukan omongan belaka, tapi pelaksanaan dari kata-kata. Jika mau disadari, respek itu hanya diperoleh pada orang yang tegas untuk menjadikan diri mereka lebih kuat daripada masalah itu sendiri. Tegas bukan nekat, tapi soal ketepatan mengambil keputusan. Tidak mengulur waktu tapi sigap menyikai setiap masalah. Guru harus mampu mengajarkan ketegasan.

Guru, ajarkan kami lebih RESPEK. Karena kami boleh pintar tapi tak boleh sombong. Kami boleh pintar tapi kami harus tetap peduli sesama. Kami boleh pintar tapi bukan untuk menganiaya yang lain. Kami boleh pintar tapi kami harus tetap bersahaja. Kami butuh sikap lebih respek dari hari sekarang. Lebih menghormati dan menghargai diri sendiri, orang lain dan hidup itu sendiri.

Guru, ajarkan kami lebih respek. Agar kami lebih bisa menerima realitas. Agar kami menjadi apa adanya dalam hidup. Agar kami lebih menghornati, menghargai yang ada di sekitar kami. Dan respek sama sekali tidak ada hubungan dengan uang, harta, pangkat atau jabatan. Siapapun dan kapanpun.

Guru, ajarkan kami lebih respek. Untuk lebih memahami sifat dan karakter orang lain. Untuk lebih berpikir positif dalam hidup. Untuk lebih fokus pada kekuatan bukan kelemahan. Untuk lebih mengerti daripada dimengerti. Guru, kami tahu tak ada lagi tempat mengadu. Selain kepadamu guru, sosok yang selalu aku gugu dan tiru. Guru, respek itu urusan moral. Urusan hati nurani. Maka kembalikanlah kami, murid-muridmu agar tidak kehilangan sikap respek. Sikap untuk lebih menghargai, menghormati. Karena "respect is what we owe; love, what we give".

Guru, ajarkan kami untuk lebih respek dalam hidup, respek terhadap diri sendiri, respek terhadap orang lain. Respect is something earned, not something given.

Guru, jadikan murid-muridmu agar menjadi lebih RESPEK dalam hidupnya. Surat ini aku titipkan untukmu guru. Terima kasih guru…..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

CLOSE