Kepadamu yang Sampai Sekarang Masih Ngebet Nikah, Coba Baca Ini Dulu Baik-Baik!

Sahabat sahabatku yang super (suka baper),

Advertisement

Ketika engkau ingin menikah karena terkagum kagum melihat pesta pernikahan, maybe you indeed want a wedding party, not a marriage.

Ketika engkau ingin menikah karena desakan orang tuamu. Ketahuilah bahwa kau pun nanti akan didesak untuk punya anak, didesak untuk memberikan adik bagi anak pertamamu, dan lain lain.

Ketika kamu ingin menikah karena iri melihat teman temanmu menikah. Mungkin engkau lebih butuh menghilangkan rasa iri, bukan menikah.

Advertisement

Ketika engkau menikah karena ingin punya bayi. Cobalah mengasuh keponakanmu yang masih bayi barang sehari dan rasakan tidur malammu terinterupsi dengan suara tangisnya.

Ketika engkau ingin menikah supaya ada yang mengurus segala kebutuhanmu. Mungkin menginap dipanti sosial bisa kau coba. Makanmu terjamin, bajumu dicuciin.

Advertisement

Ketika kau ingin menikah untuk berbagi suka duka. Coba dicek lagi, jangan jangan hidupmu lebih banyak duka daripada suka, kasihan pasanganmu nanti.

Ketika kamu ingin menikah karena dikejar umur. Percayalah umur itu bukan SATPOL PP, ia tak akan mengejarmu.

Ketika kau ingin menikah karena bosan tidur sendiri, sadarilah bahwa itu masih jauh lebih baik daripada bosan tidur berdua (nah lo..)

Ketika engkau ingin menikah hanya karena untuk menghindari zina. Memangnya sesudah nikah pasti imun dari godaan zina?.

Ketika kau ingin menikah karena baper melihat kemesraan mereka di sosial media. Kasiaaannn.. Cup.cup..cup.

Kawan, pernikahan sejatinya bukanlah hanya sebatas ijab kabul. Tapi juga berusaha bagaimana dapurmu tetap mengebul.

Pernikahan bukanlah soal cepat cepatan. Memangnya lomba 17an??.

Pernikahan bukan hanya soal cinta. Karena urusan sesepele menaruh baju kotor sembarangan pun bisa membuatmu kesal bahkan mengikis rasa cintamu ke pasangan.

Pernikahan bukan hanya soal siap menerima pasanganmu. Tapi juga mertuamu yang sebelum menikah mungkin lembut hati bak Cinderella dan sesudah menikah menjadi sebengis neneknya Tapasya.

Sahabatku, tidak ada ukuran baku soal usia berapa kau sudah harus menikah. Sahabatmu mungkin sudah membina rumah tangga diusia 20. Sedangkan tetanggamu baru dipersunting ketika usianya beranjak 40. So, jangan meresahkan usiamu yang sudah matang namun tetap melajang, berdoa saja agar umurmu panjang.

Saudaraku, jangan cemburu melihat kemesraan temanmu dengan pasangannya, lalu kau buru buru ingin menikah juga. Karena mahligai pernikahan tidak akan kuat bertahan di pondasi yang terburu buru dibangun.

Kamu takut kehabisan stok pasangan?. Tenang, masih bisa ikut PO kok (memangnya jualan online).

Jangan takut, Tarzan yang tinggal dihutan sama singa dan gorila pun akhirnya bisa bertemu Jane, apalagi kau yang tinggal dikota.

Keinginanmu untuk menikah itu bagus . Tapi coba tanya dirimu lagi, apakah keinginanmu itu karena benar benar ingin membangun rumah tangga atau karena dikompor kompori siapapun itu yang jadi kompor.

Untukmu yang begitu ingin menikah, semoga kamu hey siapapun yang membaca ini, segera dipertemukan dengan jodoh impianmu. Yang cantik/ganteng, soleh/sholehah, kaya dunia akhirat, dan membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

Aminkan, likes dan share postingan ini

ehh… Ini bukan facebook ya ?

Ya sudah lah pokoknya semoga tulisan ini bermanfaat. Jadikan dirimu layak untuk mendapatkan pasangan yang terbaik dari Tuhan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang INFP, pemakan segala asalkan enak dan halal, pengamat sosial amatiran, peacefully live in Banjarmasin. blogger di blogadogadoo.com.

79 Comments

  1. Reni Novitasari berkata:

    Suka sekali,,, sampai saat ini saya belum menemukan alasan kuat untuk membangun rumah tangga, suka labil.

  2. Silfia Arum berkata:

    Siska Sulistya

  3. Uchi MeiiLinaa berkata:

    Super sekali??

  4. Prastika Rimba Wati

CLOSE