Kepada Para Pembully dan Tukang Nyinyir, Ini Nih Surat Terbuka Buatmu!

Dear Para Pembully..

Advertisement

Hallo, apa kabar? Semoga baik. Sebelumnya kenalkan aku adalah salah seorang korban bully, yah aku pernah mengalami pembullyan dulu. Apa si yang kalian rasakan saat kalian membully seseorang? Apa yang membuat kalian tega melakukan itu? Apa tak ada rasa kasihan sedikit juga?

Perlu kalian ketahui apa yang kalian lakukan itu salah, dan sangat salah. Kalian bisa membuat seorang depresi karena apa yang kalian lakukan, perbuatan kalian itu sungguh terlalu. Dengarkan aku, dengarkan aku kali ini saja. Aku adalah salah seorang mantan korban bully, beberapa tahun lalu aku pernah mengalami apa itu yang dinamakan Pembullyan. Makian, cacian, hinaan, tatapan sinis, juga gertakan mengunakan fisik pernah aku alami dulu. Lalu, apa aku dapat dengan mudah melupakan semua? Tidak, sama sekali tidak. Dulu karena bully aku jadi pribadi yang sangat penakut, anti sosial, dan mengangap semua orang itu sama (read: jahat).

Aku anti berkumpul dengan orang banyak, aku anti berteman dengan yang lain, dan aku sama sekali tidak bisa menaruh kepercayaan pada orang. Aku merasa terhina, terkucilkan, terpinggirkan, dan bahkan aku merasa tak ada gunanya hidup. Aku akui aku pernah melakukan percobaan bunuh diri, berniat mengakhiri semua karena aku tak lagi sanggup menjadi korban bullying itu sendiri.

Advertisement

Sampai disini apa kalian merasa berdosa, atau sedikit saja bersalah dengan apa yang terjadi pada hidupku? Kurasa tidak, baiklah tidak masalah. Kini aku sudah jauh lebih baik, aku bukan lagi pribadi yang selalu merasa rendah. Aku memang tak bisa melupakan semua kejadian itu, tapi kini aku jauh lebih bisa mengendalikan diriku sendiri. Hidupku terlalu indah bila harus diakhiri hanya karena apa yang kalian lakukan, hidupku masih panjang.

Dengan banyak fase yang telah aku lalui kini aku jadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku kini tak takut tampil di muka umum, aku kini tak lagi memandang sama semua, aku kini dapat sedikit lebih percaya pada yang lain. Kini kalian sudah tahu bukan? Sudah tahu betapa perlakuan kalian dulu turut andil membentuk pribadiku, betapa kalian dulu hampir saja membuatku gila karena depresi, betapa karena depresi dulu aku nyaris saja bunuh diri.

Advertisement

Jika aku boleh berharap aku harap tak ada lagi yang mengalami apa yang aku alami. Karena aku tahu, paham, dan mengerti betul untuk lupa dari semua yang terjadi dan mulai bangkit menata hidup kembali itu bukan perkara mudah. Sebelum kalian membully cobalah sekali saja pikirkan bila kalian yang ada diposisi kami, bagaimana rasanya dihina dan dipandang rendah? Sakit, sangat sakit. Terlepas dari apapun alasan kalian melakukan pembullyan, tetap saja tak ada yang bisa dibenarkan dari perbuatan kalian. Sadar atau tidak kalian bisa saja menghancurkan seseorang, bukan hancur fisik memang, tapi hancurnya mental sesorang.

Sakit hati jauh lebih sulit disembuhkan ketimbang sakit fisik, sakit hati dapat menghacurkan segalanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Freelance Writer • Blogger • Penjelajah • Mahasiswi • Faculty Of Law // Biasa di panggil Lisa atau Ica, suka sebel kalau di panggil Risa atau Nisa. Gadis biasa perpaduan Jawa-Sulawesi. Gadis biasa dengan segudang mimpi tak biasa. // #SukaBacaDoyanNulis #SukaJajanDoyanMakan #SukaJalanDoyanMinggat // Email: lisaevasartika30@gmail.com (Office) // KataLisa ? (1) https://galerikatalisa.wordpress.com (2) https://goresanpenalisa.wordpress.com (3) Wattpad: @Klisaevasarttika (Alana, Now Showing.)

8 Comments

  1. Hai Lisa, aku paham perasaanmu. Terimakasih atas suratnya. Aku jadi teringat quote ini. Quote ini dari seorang petinju yang diberikan kepada anaknya. Dia mengucapnya akibat anaknya kesal dilihat orang-orang sebagai anak seorang jawara petinju bukan sebagai dirinya sendiri yang menapak karir berbeda dengan ayahnya.

    “Let me tell you something you already know. The world ain’t all sunshine and rainbows. It is a very mean and nasty place and it will beat you to your knees and keep you there permanently if you let it. You, me, or nobody is gonna hit as hard as life. But it ain’t how hard you hit; it’s about how hard you can get hit, and keep moving forward. How much you can take, and keep moving forward. That’s how winning is done. Now, if you know what you’re worth, then go out and get what you’re worth. But you gotta be willing to take the hit, and not pointing fingers saying you ain’t where you are because of him, or her, or anybody. Cowards do that and that ain’t you. You’re better than that!”

  2. Aprilia berkata:

    aq jg sama, saat inipun msh berlanjut dpt pembullyan itu,, tapi aq yakinkn diriku bhwa tak ada manusia yg sempurna, aq anggp ini ujian dikehidupanku, tinggal aq menyikapinya saja,, aq hanya menerima krn aq takut mgkn aq,kluargaq, tmnq ada yg prnh menyakiti seseorang,, jadi mgkn ini jg blsannya,, jkpun tdk spt itu, ckup aq aminkan sj agr mereka disadarkn dan menjadi insan yg lbh baik lagi.

CLOSE