Udah Nggak Zaman Sibuk Main HP Doang! Tapi Sekarang Saatnya Berkarya

Sebagai bagian dari Generasi Millenial, kamu harus bisa dibanggakan, tidak hanya dengan kemampuan menggunakan berbagai teknologi mutakhir, tapi juga dari kemampuan kamu memanfaatkan teknologi dengan bijak dan menyebarluaskan kebaikan dengan gerakan-gerakan nyata yang inovatif dan bermakna.

Tentu beruntung rasanya dapat terlahir sebagai bagian dari generasi millennial saat ini, yang segala sesuatunya serba mudah dan canggih. Kalau dulu orang-orang hanya berkomunikasi jarak jauh dengan surat atau paling canggih dengan telepon dan sms yang terbatas. Maka kini, kita dapat berkomunikasi dengan siapa saja diseluruh penjuru bumi dengan berbagai aplikasi social media yang murah meriah. Jika dulu kalau mencari bahan pelajaran, mengerjakan tugas ataupun mempersiapkan presentasi, harus rajin-rajin ke perpustakaan atau toko buku untuk mengumpulkan berbagai sumber, kini ilmu pengetahuan sudah dapat diakses dari rumah saja dengan sangat mudah menggunakan internet, bahkan saat sedang santai di rumahpun kini kita dapat mengakses jurnal penelitian terbaru dalam berbagai bidang. Tak hanya itu, jika dulu kalau mau kemana-mana kita harus berjalan ke halte yang jauh dari rumah dalam cuaca yang terik untuk kemudian menunggu belasan menit, berkejar-kejaran naik metromini, hingga tawar menawar super alot dengan tukang ojek dan bajaj, kini kita dapat memesan jasa angkutan dari rumah, tak perlu menunggu lama dan tak perlu berdesak-desakan. Jika mau cepat dan sedang macet, tentunya ojek online akan menjadi pilihan bijak, tapi jika sedang panas terik dan waktu tidak terlalu mepet, naik mobil online tentunya lebih nyaman dengan harga yang bersahabat.

Tapi berbagai kemudahan di era millenial ini tentunya memiliki sisi lainnya. Tak melulu tentang banyaknya manfaat dan kemudahan yang dapat digunakan. Tapi kita sebagai generasi millennial juga dihadapkan pada tantangan dan berbagai stigma negative karena kecanggihan teknologi dan majunya perkembangan zaman ini. Tak sedikit orang yang berpendapat bahwa generasi millenial sudah terlalu sibuk oleh dunia maya dan menjadi anti social di dunia nyata. Banyak anak muda berkumpul, yang awalnya mau diskusi tentang banyak hal, tapi ketika sudah berkumpul justru sibuk dengan gadget masing-masing atau sibuk ber-selfie ria, sehingga esensi dari diskusi tidak didapatkan. Belum lagi kecanggihan teknologi yang disalahgunakan oleh millenials, untuk menghujat orang lain, menyebarkan kebencian dan memicu perdebatan. Belum lagi semangat juang milenial yang terkadang dinilai rendah dan suka mengeluh oleh beberapa kalangan karena sudah terlalu dimanjakan oleh berbagai kemudahan dan kecanggihan teknologi yang ada.

Oleh karena itu, sebagai generasi mudah harapan bangsa, tentunya kita sebagai bagian dari generasi millenial ini, harus bisa membuktikan pada masyarakat bahwa kita muda, kita pun bisa berkarya dan tak hanya sibuk di sosial media. Caranya tentu dengan bijak menggunakan teknologi, pandai mengatur waktu dan memilih konten yang bijak dalam bersosial media, tekun belajar dan bekerja, semangat menghasilkan karya, dan ikut membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan lingkungan. Sudah banyak contoh generasi millenial indonesi yang sukses dalam memanfaatkan teknologi sekaligu dapat membantu masyarakat, contohnya saja berbagai aplikasi angkutan online go-jek dan traveloka, aplikasi belanja online bukalapak.com, aplikasi donasi online kitabisa.com dan berbagai aplikasi online lainnya asli buatan anak-anak muda bangsa Indonesia. Membanggakan bukan? aplikasi tersebut tidak hanya memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tapi juga memfasilitasi masyrakat untuk membantu sesame dengan berdonasi. Dari contoh tersebut, tentunya kita dapat belajar bahwa sebagai generasi millenial yang sudah disunguhkan kecanggihan teknologi yang sangat hebat, sudah seharusnya kita memanfaatkannya dengan baik dan cerdas agar bermanfaat bagi sesama.

Tapi sekali lagi, menjadi generasi millenial yang cerdas bukan hanya dengan menciptakan berbagai aplikasi saja. Kamu dapat menjadi generasi millenials yang keren versi kamu sendiri dan sesuai dengan bakat kamu sendiri. Misalkan kamu suka menulis, kamu dapat menulis buku tentang petualangan kamu, motivasi atau apapun dan dapat menggunakan sosial media untuk memasarkan bukumu. Atau kamu hobi mendaki gunung misalnya, kamu bisa mengeksplore keindahan alam Indonesia dan merekamnya untuk kemudian disearkan ke seluruh penjuru dunia lewat youtube, hingga orang-orang semakin tahu keindahan indoensia dan banyak yang mau berkunjung ke Indonesia. Pokoknya gak ada alasan buat kita generasi millenial untuk tidak berkarya. Teknologi yang canggih ini ada bukan hanya untuk memfasilitasi kenarsisan kita, tapi juga bisa digunakan untuk meingktakan peluang dan kesempatan kita untuk sukses dan bermanfaat bagi sesame. So, tunggu apalagi, jangan cuma sibuk kepoin akun sosial media gebetan, lebih baik kamu sibuk berkarya lewat sosial media ataupun lewat media teknologi lainnya. Semangat.

Sebagai bagian dari Generasi Millenial, kamu harus bisa dibanggakan, tidak hanya dengan kemampuan menggunakan berbagai teknologi mutakhir, tapi juga dari kemampuan kamu memanfaatkan teknologi dengan bijak dan menyebarluaskan kebaikan dengan gerakan-gerakan nyata yang inovatif dan bermakna.

Tentu beruntung rasanya dapat terlahir sebagai bagian dari generasi millennial saat ini, yang segala sesuatunya serba mudah dan canggih. Kalau dulu orang-orang hanya berkomunikasi jarak jauh dengan surat atau paling canggih dengan telepon dan sms yang terbatas. Maka kini, kita dapat berkomunikasi dengan siapa saja diseluruh penjuru bumi dengan berbagai aplikasi social media yang murah meriah. Jika dulu kalau mencari bahan pelajaran, mengerjakan tugas ataupun mempersiapkan presentasi, harus rajin-rajin ke perpustakaan atau toko buku untuk mengumpulkan berbagai sumber, kini ilmu pengetahuan sudah dapat diakses dari rumah saja dengan sangat mudah menggunakan internet, bahkan saat sedang santai di rumahpun kini kita dapat mengakses jurnal penelitian terbaru dalam berbagai bidang. Tak hanya itu, jika dulu kalau mau kemana-mana kita harus berjalan ke halte yang jauh dari rumah dalam cuaca yang terik untuk kemudian menunggu belasan menit, berkejar-kejaran naik metromini, hingga tawar menawar super alot dengan tukang ojek dan bajaj, kini kita dapat memesan jasa angkutan dari rumah, tak perlu menunggu lama dan tak perlu berdesak-desakan. Jika mau cepat dan sedang macet, tentunya ojek online akan menjadi pilihan bijak, tapi jika sedang panas terik dan waktu tidak terlalu mepet, naik mobil online tentunya lebih nyaman dengan harga yang bersahabat.

Tapi berbagai kemudahan di era millenial ini tentunya memiliki sisi lainnya. Tak melulu tentang banyaknya manfaat dan kemudahan yang dapat digunakan. Tapi kita sebagai generasi millennial juga dihadapkan pada tantangan dan berbagai stigma negative karena kecanggihan teknologi dan majunya perkembangan zaman ini. Tak sedikit orang yang berpendapat bahwa generasi millenial sudah terlalu sibuk oleh dunia maya dan menjadi anti social di dunia nyata. Banyak anak muda berkumpul, yang awalnya mau diskusi tentang banyak hal, tapi ketika sudah berkumpul justru sibuk dengan gadget masing-masing atau sibuk berselfie ria, sehingga esensi dari diskusi tidak didapatkan. Belum lagi kecanggihan teknologi yang disalahgunakan oleh millenials, untuk menghujat orang lain, menyebarkan kebencian dan memicu perdebatan. Belum lagi semangat juang milenial yang terkadang dinilai rendah dan suka mengeluh oleh beberapa kalangan karena sudah terlalu dimanjakan oleh berbagai kemudahan dan kecanggihan teknologi yang ada.

Oleh karena itu, sebagai generasi mudah harapan bangsa, tentunya kita sebagai bagian dari generasi millenial ini, harus bisa membuktikan pada masyarakat bahwa kita muda, kita pun bisa berkarya dan tak hanya sibuk di sosial media. Caranya tentu dengan bijak menggunakan teknologi, pandai mengatur waktu dan memilih konten yang bijak dalam bersosial media, tekun belajar dan bekerja, semangat menghasilkan karya, dan ikut membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dan lingkungan. Sudah banyak contoh generasi millenial indonesi yang sukses dalam memanfaatkan teknologi sekaligu dapat membantu masyarakat, contohnya saja berbagai aplikasi angkutan online go-jek dan traveloka, aplikasi belanja online bukalapak.com, aplikasi donasi online kitabisa.com dan berbagai aplikasi online lainnya asli buatan anak-anak muda bangsa Indonesia. Membanggakan bukan ? aplikasi tersebut tidak hanya memudahkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tapi juga memfasilitasi masyrakat untuk membantu sesame dengan berdonasi. Dari contoh tersebut, tentunya kita dapat belajar bahwa sebagai generasi millenial yang sudah disunguhkan kecanggihan teknologi yang sangat hebat, sudah seharusnya kita memanfaatkannya dengan baik dan cerdas agar bermanfaat bagi sesama.

Tapi sekali lagi, menjadi generasi millenial yang cerdas bukan hanya dengan menciptakan berbagai aplikasi saja. Kamu dapat menjadi generasi millenials yang keren versi kamu sendiri dan sesuai dengan bakat kamu sendiri. Misalkan kamu suka menulis, kamu dapat menulis buku tentang petualangan kamu, motivasi atau apapun dan dapat menggunakan sosial media untuk memasarkan bukumu. Atau kamu hobi mendaki gunung misalnya, kamu bisa mengeksplore keindahan alam Indonesia dan merekamnya untuk kemudian disearkan ke seluruh penjuru dunia lewat youtube, hingga orang-orang semakin tahu keindahan indoensia dan banyak yang mau berkunjung ke Indonesia. Pokoknya gak ada alasan buat kita generasi millenial untuk tidak berkarya. Teknologi yang canggih ini ada bukan hanya untuk memfasilitasi kenarsisan kita, tapi juga bisa digunakan untuk meingktakan peluang dan kesempatan kita untuk sukses dan bermanfaat bagi sesame. So, tunggu apalagi, jangan cuma sibuk kepoin akun sosial media gebetan, lebih baik kamu sibuk berkarya lewat sosial media ataupun lewat media teknologi lainnya. Semangat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang mahasiswa S2 jurusan Pendidikan Anak Usia Dini. Berasal dari Minangkabau, tapi saat ini sedang merantau di Ibu Kota. terimakasih sudah meluangkan waktu kalian yang berharga untuk membaca artikel saya guys, semoga hidup kalian dipenuhi kebahagiaan dan kesuksesan.