Belajar dari Perceraian Gading-Gisel: Ini Cara Mereka untuk Mencintai Diri Sendiri Terlebih Dahulu

Perceraian Gading-Gisel

Perceraian pasangan selebritas mungkin udah hal yang nggak asing lagi di telinga publik. Pernikahan dan perceraian seolah udah menjadi hal yang lumrah. Namun perceraian satu ini sungguh menyita perhatian publik. Pasangan Gading Marten dan Gisella Anastasia mengejutkan publik awal tahun lalu dengan kabar perceraian mereka. Padahal selama ini rumah tangga mereka adem ayem aja dan jauh dari desas-desus dan pergosipan. Saat proses perceraian dan hingga saat ini, hubungan antara Gading dan Gisel tetap baik-baik aja. Itu semua tentu demi sang anak, Gempita Nora Marten.

Advertisement

Dalam vlog Ussy Sulistiawaty yang berjudul “GADING MARTEN : GUE GAK PERNAH NYESEL NIKAHIN GISEL | TEMAN TIDUR”, Gading secara blak-blakan menceritakan perceraiannya dengan Gisel. Bukannya nggak pernah mengusahakan, tapi mereka udah berjuang hampir satu untuk mempertahankan rumah tangga bahkan sampai mendatangi psikolog. Namun apa daya, solusi dari permasalahan rumah tangga mereka memang bercerai.

Seperti yang dibilang Gading, masing-masing berhak bahagia. Dan membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu adalah caranya

berhak bahagia via www.instagram.com

Gading menceritakan bahwa saat ia traveling menggunakan pesawat, tepatnya ketika penjelasan mengenai keamanan penumpang, ia teringat akan satu hal. Ketika pesawat mengalami turbulance atau insiden lainnya, yang pertama diselamatkan adalah diri sendiri, baru kemudian orang lain. Hal ini akhirnya membuat Gading sadar bahwa untuk membahagiakan orang lain, ia harus membahagiakan dirinya sendiri terlebih dahulu. Masing-masing mereka berhak bahagia, meskipun dengan cara sendiri-sendiri pula. Bagi Gading maupun Gisel, perceraian adalah keputusan terbaik di antara yang terburuk. Buat apa tetap bertahan kalau pada akhirnya saling menyakiti hati dan perasaan?

Gading dan Gisel juga membuktikan bahwa ketika mereka ingin mengusahakan kebahagiaan masing-masing, nggak perlu pakai cara menjatuhkan mantan pasangan

tanpa menjatuhkan pasangan via www.instagram.com

Perceraian memang identik dengan perpisahan yang nggak baik-baik. Namun hal tersebut justru nggak berlaku bagi Gading dan Gisel. Karena tujuan mereka bercerai bukanlah untuk menyakiti hati pasangannya, melainkan untuk mulai mencintai diri sendiri dan mencari kebahagiaan lewat cara masing-masing. Oleh karena itulah perceraian mereka terbilang sangat dewasa. Baik Gading maupun Gisel sama sekali nggak pernah mengungkap kejelekan masing-masing. Mereka juga nggak pernah mengatakan siapa pihak yang patut disalahkan atas perceraian ini. Hal tersebut mereka lakukan karena nggak ingin menimbulkan persepsi negatif terhadap pasangan. Orang tua Gempi ini justru mengatakan kalau perceraian ini adalah keputusan mereka berdua.

Advertisement

Nggak ada lagi hati yang tersakiti setelah perceraian ini. Pun dengan sang anak, yang masih tetap mendapatkan kasih sayang lengkap dari kedua orang tuanya

tetap formasi lengkap via www.instagram.com

Mungkin banyak yang bertanya, cara mereka mencintai diri sendiri adalah salah karena Gempi dikorbankan. Siapa bilang? Nggak ada yang tahu betul bagaimana kehidupan rumah tangga mereka berjalan. Apakah Gempi benar-benar menjadi korban atas keputusan orang tuanya. Toh, buktinya, Gading dan Gisel udah sepakat untuk membesarkan sang anak bersama-sama. Nggak ada istilah ketemuan yang dijadwal alias di waktu-waktu tertentu. Gading bebas untuk bertemu anaknya kapan aja. Seperti yang Gading bilang, dalam perceraian ini hanya status yang berubah, tapi tidak dengan ikatan. Sampai kapan pun Gading tetap menjadi ayahnya dan sampai kapan pun Gisel adalah ibunya. Bahkan ketika nanti suatu saat Gempi bertanya tentang pernikahan orang tuanya, Gading akan menjawab “it was beautiful” . Dan Gading nggak pernah menyesali pernikahannya dengan Gisel.

Seperti yang Gading bilang, nggak ada pasangan yang menginginkan perceraian. Namun mereka juga nggak punya pilihan lain ketika segala sesuatunya nggak bisa diselesaikan lagi. Apalagi ketika mereka harus akting di depan publik dan berpura-pura bahagia. Self-love atau mencintai diri sendiri bukanlah suatu keegoisan. Ini adalah upaya untuk saling berbahagia, dengan cara masing-masing 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE