Toro Margens Tutup Usia, Generasi 90’an Pasti Hafal Siapa Dia

Selamat jalan Toro Margens, aktor antagonis kawakan kecintaan kita semua!

Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan Indonesia. Sutoro Margono atau yang lebih dikenal dengan nama Toro Margens menghembuskan nafas terakhirnya pada 4 Januari 2019, tepatnya pukul 00.45 WIB. Dilansir dari laman CNN , anak mendiang, Toma Margens, mengatakan bahwa sang ayah meninggal karena sakit yang telah lama dideritanya. Kepulangan aktor antagonis kawakan Indonesia ini jelas menjadi duka mendalam dunia hiburan.

Advertisement

Pasalnya pria yang telah berusia 69 tahun ini telah lama malang melintang menghibur masyarakat baik di layar kaca maupun layar lebar.

Nah untuk mengenang kembali, berikut Hipwee hadirkan kembali kisah perjalanan seorang Toro Margens spesial untukmu!

1. Karir Toro Margens diawali dari dunia teater, sebelum akhirnya masuk seni peran di layar kaca era 70-an

Awal karir Toro Margens via www.kapanlagi.com

Pria yang lahir di Pemalang, Jawa Tengah tahun 1950 ini mengawali karirnya di dunia teater. Namun sebelum terjun ke dunia seni peran, dilansir dari Harian Nasional , Toro Margens pernah bekerja kantoran sebagai penerjemah. Jadi siang bekerja kantoran, baru malamnya ia bekerja sebagai aktor. Menjalani dua pekerjaan tentu tidak mudah, sampai pada akhirnya Toro Margens memutuskan keluar dari kantornya dan sepenuhnya di dunia seni peran.

Advertisement

2. Sederet film terkenal pun pernah dibintanginya. Kamu yang generasi 90ā€™an pasti akrab melihat sosok ini di sana

Siapa nih yang masih ingat filmnya di tahun 90ā€™an dulu? via 2.bp.blogspot.com

Di tahun 70-90ā€™an, nama Toro Margens berkibar. Nggak heran karena dari beberapa film yang dibintanginya, hampir semuanya sukses di pasaran. Film-film tersebut antara lain Si Buta dari Gua Hantu (1977), Ken Arok Ken Dedes (1983), sampai Surgaku Nerakaku (1994).

3. Nah di tahun 2000-an nama Toro Margens juga tak meredup. Banyak film-film bertema horor yang sukses ia bintangi

Film horor terakhir via www.dream.co.id

Dilansir dari Okezone , sederet film horor juga sukses ia bintangi. Film-film horor tersebut di antara lain Rantai Bumi yang tayang pada tahun 2006. Selain itu ada film The Wall yang rilis setahun setelah Rantai Bumi. Dan film horor terakhir yang dibintanginya adalah Ruqyah: The Exorcism yang rilis pada tahun 2017. Selain itu ia juga turut membintangi film Love for Sale (2017) yang menjadi ā€˜penutupā€™ kiprahnya di dunia hiburan.Ā Bisa dibilang tahun 2000-an ini menjadi gaung Toro Margens dalam menjadi aktor antagonis di dunia seni peran.

4. Selain sebagai aktor layar lebar, Toro Margens juga sempat menjadi pembaca acara dan sutradara di beberapa film

Advertisement

Ikon acara Uka-Uka dan Gentayangan MNC TV via sidomi.com

Kamu masih ingat dengan Uka-uka dan Gentayangan? Dua acara horor yang membahas tempat-tempat mistis iniĀ  cukup sukses di dunia pertelevisian dengan ia sebagai pembawa acaranya. Ya gimana nggak? Pembawa acaranya meyakinkan banget untuk menambah kesan horor dari acaranya itu sendiri~

Selain itu, Toro Margens juga sempat beberapa kali menjadi sutradara dan penata skrip. Nih beberapa film yang sempat merasakan tangan dinginseorang Toro Margens: Bercinta dalam Badai (1984), Prabu Anglingdarma I dan II (1990), Surgaku Nerakaku (1994) dan masih banyak lagi.

5. Ini nih yang belum banyak orang tahu. Toro Margens juga sempat dikabarkan maju dalam Pilkada Pemalang dari jalur independen

Pernah maju di Pilkada Pemalang via cdns.klimg.com

Dilansir dari Kapanlagi , pada tahun 2010 lalu, sosok yang punya ciri khas suara berat dan wajah sangar ini pernah menyatakan diri akan mencalonkan diri pada Pilkada Pemalang sebagai calon wakil bupati. Bersama pasangannya, Cabub Iman Santosa, pada Desember 2010 ia maju pada jalur independen. Niatnya untuk mencalonkan diri ini muncul karena ingin memajukan daerah kelahirannya Pemalang agar sejajar seperti kota-kota di sekitarnya seperti Tegal dan Pekalongan.

Dari perjalanan karir Toro Margens ini jadi bukti bahwa sosoknya layak disebut legend di dunia hiburan Indonesia. Selain itu, cukup pantas juga ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh antagonis kawakan yang kita miliki. Selamat jalan, legend! Semoga karya-karyamu bisa terus menginspirasi kami dan penerusmu di dunia hiburan ini~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE