Kenapa Suksesmu Datangnya Lama? Jangan-jangan 7 Kebiasaan ‘Tapi’ Ini Penyebabnya

Untukmu yang ingin #HidupTanpaTapi XL mempersembahkan artikel ini.

Kesuksesan tidak akan datang terburu-buru. Bahkan kadang ia baru mau datang setelah mencium bau darah dan keringatmu. Kadang, saking beratnya perjuangan, kata “tapi” sering muncul dan menghalangi diri sendiri untuk meraih kesuksesan.

Kali ini Hipwee dan XL menghimpun 7 kebiasaan baik yang sering ingin kita lakukan tapi terbentur sama kata “Tapi” yang jadi alasan. Kalau mau kesuksesan datang lebih cepat 7 ‘Tapi’ ini harus dihentikan mulai saat ini.

1. Katanya punya banyak mimpi, tapi kamu selalu punya alasan buat menunda bangun pagi

Kamu selalu punya alasan buat menunda bangun pagi

Kamu selalu punya alasan buat menunda bangun pagi via app.deathtothestockphoto.com

Bergulung di dalam selimut memang terdengar menyenangkan. Karena tergoda tidur lebih lama, kamu jadi hobi memencet tombol snooze berkali-kali. Alarm diatur jam 5, bangun bisa jam 7 atau lebih siang.

Padahal, otak dan tubuhmu paling segar bekerja di waktu pagi seperti ini. Kreativitas dan ide-ide baru juga lebih mudah datang. Sesederhana membiasakan diri bangun lebih pagi dan tidak memencet tombol snooze sesuka hati memberimu waktu mengembangkan ide lebih banyak. Ide yang selama ini cuma ada di kepala juga bisa dieksekusi dan bikin kamu berprestasi.

2. Keinginanmu banyak. Tapi…suka berlama-lama dan nggak mau bikin breakdown tujuan

Kamu ogah bikin breakdown tujuan

Kamu ogah bikin breakdown tujuan via app.deathtothestockphoto.com

Siapa sih yang suka hidupnya diatur orang lain? Yang berhak mengatur diri adalah diri kita sendiri. Hidup teratur juga jadi cermin seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya. Contohnya nih, kamu yang seorang penulis punya tujuan besar menerbitkan novel lintas genre: cinta dan pendakian, yang masih sangat jarang ada di Indonesia.

Setelah tujuan besar dibuat, atur juga tujuan-tujuan kecil sebagai guideline atau panduan harian untuk mencapai tujuan besarnya. Berapa kata yang harus kamu tulis, berapa waktu istirahat yang bisa kamu miliki, sampai jam berapa kamu harus memulai dan mengakhiri pekerjaanmu.

Tujuan besar membuatmu punya satu tujuan akhir yang dituju. Tujuan-tujuan kecil bikin kamu nggak cuma membayangkan saja; tapi juga benar-benar melakukannya.

3. Olahraga 5 menit per hari aja ogah. Tapi malas punya perut buncit. Ya ini apa kabar~

Ini apa kabar mau kurus tapi malas olahraga

Ini apa kabar mau kurus tapi malas olahraga via app.deathtothestockphoto.com

Menyisihkan 5 menit buat olahraga tiap harinya memang terdengar remeh dan sia-sia. Tapi dengan cara ini, bukan cuma kebugaran yang bisa kamu dapatkan tapi juga semangat dan perasaan optimis untuk menjalani hari.

Tantang dirimu sendiri untuk rutin menyisihkan waktu buat berolahraga minimal 5 menit per hari. Kamu nggak perlu join gym atau beli training outfit yang mahal buat melakukan ini. Tentukan saja gerakan macam apa yang paling cocok buat badanmu. Mulai dari untuk perut rata, gerakan untuk membuat pipi jadi lebih tidak chubby, sampai yoga untuk mengencangkan badan.

4. Waktu masalah datang kamu sibuk bilang “Tapi” buat cari pembenaran. Bukannya cari jalan keluar

Kamu sibuk cari alasan tanpa cari jalan keluar

Kamu sibuk cari alasan tanpa cari jalan keluar via app.deathtothestockphoto.com

Iya sih nilaiku jelek. Tapi kan kemarin emang sibuk banget, nggak ada waktu buat belajar. Pengen sih belajar bisnis. Tapi….kapan waktunya?

Kata “tapi” sering jadi pembenaran untuk berbagai hal yang kita lakukan, atau tidak kita lakukan. Dengan bilang “tapi”, otak seperti diajak mencari alasan sebagai pembenaran aksi kita. Adaaa aja alasan yang membuat kita merasa baik-baik saja.

Coba deh kurangi kebiasaan bilang “tapi” dan cari akar permasalahannya, lalu terus berusaha mencari jalan keluarnya. Nggak ada lagi deh pembenaran-pembenaran nggak penting yang sebenarnya menghambat langkah kita.

5. Kamu sadar kalau stuck dan nggak berkembang. Tapi nggak mau bergerak dan menyerah pada keadaan

Kamu lebih memilih menyerah pada keadaan

Kamu lebih memilih menyerah pada keadaan via app.deathtothestockphoto.com

Kamu tahu kalau ada permintaan klien yang harus diselesaikan sebelum makan siang. Tapi otak dan idemu benar-benar lagi nggak bisa diajak bekerjasama. Jangankan mau mulai bekerja, membayangkan harus mengerjakannya saja sudah bikin kamu pusing!

Kalau perasaan macam ini datang, kamu nggak harus memarahi diri sendiri dan memaksa diri untuk mengerjakan hal itu. Justru, ajak dirimu untuk mengerjakan hal-hal kecil lain yang bisa menciptakan perasaan sukses di dirimu. Sesederhana menjawab e-mail atau mulai membaca artikel untuk mencari ide bisa jadi cara yang mendorongmu.

6. “Tapi susah, tapi kayaknya nggak bisa…” Kamu memilih tenggelam dalam ketakutan, bukannya membayangkan kesuksesan

Kamu memilih tenggelam dalam ketakutan

Kamu memilih tenggelam dalam ketakutan via app.deathtothestockphoto.com

If you are stuck, go fast forward! 

Bayangkan dirimu ada di posisi yang kamu impikan. Sedang duduk di acara peluncuran bukumu, diwawancara oleh berbagai media massa atau memimpin sebuah dream team di perusahaanmu sendiri. Saat rasa malas dan ragu melanda jiwa, terus bayangkan visi yang sudah kamu tetapkan. Jadikan pompa semangat, agar segala ide dan daya upaya yang dilakukan tidak luntur begitu saja.

7. Orang-orang sukses pun mulai dari berhenti bilang” Tapi.” Nadiem Makarim dengan Gojek dan Mark Zuckerberg bisa jadi inspirasi

Nadiem Makarim bisa jadi inspirasi

Nadiem Makarim bisa jadi inspirasi via bangka.tribunnews.com

Nadiem pendiri GoJek sampai Zuckerberg dengan Facebooknya sukses dari keberanian memulai. Kalau mau sekeren mereka, kata” tapi” cukup disimpan saja.

Kalau mau cuma jadi orang yang biasa-bisa aja Nadiem Makarim pendiri GoJek bisa aja bilang,

“..tapi aku kan lulusan Harvard. Bisa kerja di manapun. Ngapain susah-susah mendirikan perusahaan?”

Kenyataannya, Nadiem tidak bersembunyi di balik titel mentereng dan kemampuannya. Dia benar-benar mengikuti kata hatinya yang ogah bekerja buat perusahaan milik orang lain terus-terusan. Kemudian mewujudkan GoJek yang ingin dibangunnya.

Bayangkan juga kalau Zuckerberg tidak segera membangun fitur sharing dan safety check Facebook. Beralasan dia sibuk, banyak pikiran, sampai sulit membangun koding yang rumit.

Mereka yang sukses sekarang juga dimulai dari mengalahkan diri sendiri dan #HidupTanpaTapi. Kamu juga bisa sesukses mereka kalau mau mengawali!

Gimana? Sepakatkah kamu kalau kesuksesan dimulai dari berhenti bilang tapi? Buat kamu yang pengen tahu perjalanan anak-anak muda yang juga sedang berusaha untuk #HidupTanpaTapi kamu bisa langsung ikuti hashtag #HidupTanpaTapi di Twitter.

Semangat ya! Stop bilang “tapi”, dan biarkan diri melaju menggapai kesuksesan yang kamu impikan!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
XL