8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Kamu Sudah Mencicipi Sukses

Manusia bukan mahluk yang paling sempurna. Kita selalu membuat kesalahan. Jika para pemburu kesuksesan saja bisa bikin salah, mereka yang keberhasilannya sudah diakui dan dielu-elukan pun juga bisa melakukan kesalahan. Misalnya, mereka memilih mengikuti tren — sementara mereka bisa terkenal dan sukses justru karena melawan arus.

Advertisement

Apa lagi kesalahan-kesalahan yang rawan dilakukan mereka yang sudah sukses? Apa saja yang harus kamu hindari agar kesuksesanmu tetap terjaga? Dalam artikel ini, Hipwee akan menjabarkannya.

1. Orang sukses bisa terlalu banyak menghabiskan waktu untuk berpikir, daripada bekerja

Kebanyakan mikir tanpa kerja

Kebanyakan mikir tanpa kerja via www.holidayboutique.net

Karena sudah terbuai dengan kesuksesan, kamu jadi terlalu banyak berpikir dan menyusun strategi — tanpa memberi waktu untuk menjalankan strategimu. Memang, menyusun strategi itu bisa jauh lebih mudah daripada menerapkannya. Kamu ingin mengembangkan usaha, kembali ke sekolah untuk S-2, atau melebarkan sayap ke berbagai bidang. Itu semua adalah rencana yang baik. Namun, rencana tak akan berguna ketika dibiarkan di dalam kepala saja.

Jangan terjebak dalam riset dan perencanaan melulu. Dua hal tersebut hanya memberikan ilusi bahwa kamu telah melakukan sesuatu. Padahal, apalah artinya perencanaan yang matang tanpa eksekusi dan usaha untuk menyelesaikan apa yang kamu mulai.

Advertisement

2. Kehilangan identitasnya yang unik, dan mulai mengikuti tren arus utama

Mengikuti arus

Mengikuti arus via www.virgin.com

Ada satu kualitas khusus yang bisa membuat seseorang menonjol dan menuju puncak: keunikan dalam cara berpikir, bekerja, belajar dan berinovasi. Inilah yang membuat mereka berbeda dari orang kebanyakan.

Jati diri yang unik ini yang harus bisa kamu pertahankan ketika kamu sudah sukses. Jangan malah melupakannya demi mengikuti arus utama.

Tren yang kamu ikuti belum tentu membawa kebaikan bagi kamu dan bisnismu. Alih-alih menyeragamkan diri untuk sama dengan orang lain dan pesaing, kenapa gak tetap mengejar cita-cita awal yang selama ini menjadi pemicumu untuk sukses?

Advertisement

3. Kehilangan semangat, lalu berhenti berusaha

Get lazy

Get lazy via galleryhip.com

Orang-orang yang sudah mengenyam kesuksesan sering terlena dan tiba-tiba jadi malas. Mereka gagal menjaga bara semangat yang selama ini menjadi bahan bakar utama untuk terus maju. Mereka tetaplah orang yang cemerlang di bidangnya, namun tak bisa mengembangkan potensi lebih jauh lagi. Akhirnya, mereka ketinggalan dari orang-orang yang tetap bisa bersemangat meski tak begitu berbakat.

Ketika mencapai kesuksesan, kamu harus mampu menjaga semangat untuk berkembang. Semangat untuk tetap lapar dan selalu merasa kekurangan ilmu. Hanya dengan begitu kamu bakal terus ingin belajar dan membuat hal baru.

“Stay hungry, stay foolish.”

-Steve Jobs

4. Terlalu sombong, sehingga meremehkan pentingnya jaringan

Malas bangun jaringan

Malas bangun jaringan via www.theunichannel.sg

Orang sukses, terutama yang bisa sukses karena otak yang cerdas, bisa kembali terjerumus ke bawah jika gagal memahami pentingnya hubungan sosial antar manusia. Seberapa berbakatpun kamu, kecerdasan alami hanyalah secuil kecil dari elemen kesuksesan. Hal yang paling berpengaruh dalam dunia kerja profesional bukanlah bakat pribadi, namun hubungan antar manusia yang ada di dalamnya. Alhasil, jika tak bisa menjaga hubunganmu dengan orang lain, kesuksesanmu tak akan bertahan lama.

Sesukses apapun kamu, jangan pernah lupa menghargai orang yang mencoba membangun koneksi denganmu. Bahkan pendiri Facebook Mark Zuckerberg secara aktif berkomunikasi dengan CEO-CEO startup lainnya di dunia, dari yang relatif kecil dan potensial seperti Oculus, hingga yang besar dan mapan seperti WhatsApp.

5. Karena sudah berada di atas, orang-orang sukses bisa merasa selalu benar

Jangan merasa selalu benar

Jangan merasa selalu benar via 1776dc.com

Terlepas dari bidang apa kesuksesannya, orang sukses tetaplah manusia yang terdiri dari gabungan antara ego dan logika. Kombinasi inilah yang bikin mereka berani menghadapi tantangan dan membawa mereka berada pada tempatnya sekarang. Namun, yang berbahaya adalah ketika ego sudah mengalahkan logika. Tanpa mau menerima dan mencari informasi yang jelas, kamu bisa jadi merasa selalu benar ketika sudah sukses. “Kalau tidak pintar, mana mungkin saya bisa sesukses sekarang?” Pikirmu.

Tapi orang menyusun argumen berdasarkan fakta dan prinsip yang ia pegang, bukan jumlah angka di rekening atau seberapa terkenalnya dia. Sesukses apapun kamu, jika argumenmu tak berdasar, kamu tetaplah harus mengalah.

6. Terlalu mengagungkan latar belakang pendidikannya, tanpa menggubris pentingnya skill dan pengalaman

Gelar gak menjamin kesuksesan

Gelar gak menjamin kesuksesan via commons.wikimedia.org

Salah satu kesalahan yang bisa dilakukan oleh orang sukses ialah terlalu mengagungkan almamaternya. Padahal, di kampus atau sekolah mana kamu mengenyam pendidikan, itu tidak akan menjamin kesuksesanmu di dunia kerja. Orang sukses yang pilih kasih dengan menerima pelamar tertentu hanya karena pelamar tersebut berasal dari kampus yang sama dengannya lupa, kemampuan akademis yang baik belum tentu menjamin profesionalitas kerja.

Gelar akademis dari universitas ternama memang sebuah prestasi yang membanggakan. Namun, orang yang tak punya gelar sama sekali bisa jadi lebih cocok mengisi sebuah posisi penting karena pengalaman dan keahliannya.

7. Gagal memantau dan memanfaatkan perkembangan teknologi

Embrace technology

Embrace technology via edl508tsa.blogspot.com

Perubahan itu selalu ada. Khusus di bidang teknologi, perubahan yang terjadi begitu cepat. Kalau kamu luput memperbaharui pengetahuan soal teknologi sekali saja, kamu ketinggalan dari orang lain.

Jangan pernah takut teknologi akan melindas kesuksesanmu. Justru tak ada kata lain selain beradaptasi pada teknologi. Hadapi dan rangkul kemajuan zaman sebagai pemacu keberhasilan.

Jika selama ini kamu memegang slogan “Work Hard” untuk mencapai kesuksesan, kenapa kali ini gak kamu coba “Work Smart” dengan teknologi?

8. Terlalu mandiri, hingga selalu menolak bantuan dan tawaran kerja sama

Gak dikelilingi orang suportif

Gak dikelilingi orang suportif via abcnews.go.com

Ini merupakan perpanjangan dari kesalahan mereka yang enggan membangun skill kehidupan sosialnya. Orang sukses juga bisa gagal membangun hubungan dengan orang-orang yang sebenarnya bisa menjadi pendukungnya, penolong di kala kesusahan, dan mitra saat tugas itu terlalu berat untuk dikerjakan sendirian.

Semua orang, termasuk yang sudah sukses, butuh dikelilingi dengan orang-orang suportif ini karena kesulitan bisa datang kapan saja dan kesempatan emas selalu datang sekali saja. Jadi, seberapa sukses pun kamu nanti, jangan pernah lupa bahwa peran orang-orang di sekitarmu itu penting.

Ketika kamu sudah sukses, jangan lupakan orang-orang yang sudah mendukung dan membantu kamu hingga bisa seperti sekarang. Jangan juga segan untuk belajar dan terus meningkatkan kemampuan diri. Teruslah bersikap rendah hati, dan terutama kesalahan-kesalahan di atas!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Football, Music, Movie.

CLOSE