Jangan Mimpi Punya Kafe Yang Sukses Kalau Kamu Belum Persiapkan 7 Hal Ini!

KafeĀ sekarang sudah menjamur di berbagai kota di Indonesia, tak hanya terbatas di kota-kota besar macam Jakarta dan Surabaya saja. Ibaratnya nih, pertumbuhan kedai kopiĀ sudah mengalahkan pertumbuhan jamur di musim hujan. Setiap kafeĀ juga terlihat sudah memiliki customer masing-masing. Karena itulah, bisnis kafeĀ ini begitu diminati. Kebanyakan menganggap, lahan bisnis ini cukup menjanjikan jika kamu tahu bagaimana cara mengembangkannya.

Advertisement

Bisnis kafe juga dinilai keren dan bergengsi. Masalahnya, membuka kedai kopi tidaklah semudah menyeduh kopi ke dalam cangkir. Susah cyin! Kelihatannya aja mudah, keren, padahal coffee shopĀ merupakan sebuah bisnis yang memiliki banyak aspek yang harus diperhatikan. Jadi, camkanĀ ya, kafeĀ itu bisa sukses bukan berdasarkan modal belaka. Sebelum kamu membuka gerai kopi, nggak ada salahnya ada baiknya membaca artikel ini yang hampir pasti akan membantu bisnis kafemu tidak terjerembab ke lubang kegagalan. Seenggaknya, kamu jadi tahulah apa-apa saja yang kudu dipertimbangkan :

1. Mau bikin kedai kopiĀ tapi sama sekali belum pernah bikin kopi sendiri? Janganlah, paling nggak kamu harus punya pengetahuan dasar tentang barang jualanmu

Nggak perlu jadi ahli juga, sekadar tahu dasarnya. Photo by kayla phaneuf on Unsplash via unsplash.com

Ya sebenernya bisa aja sih,Ā kalau kamu nggak suka kopi tapi mau bikin kedai kopi. Tapi coba bandingin deh sama kedai kopi yang dibikin sama orang yang bener-bener candu sama kopi, lebih kuat mana? Ya nggak kudu jadi maniak sama kopi dulu emang, enggak. Tapi seenggaknya kamu tahulah mana kopi enak dan mana enggak. Selain itu, masa iya baru buka kedai kamu langsung punya barista buat bikinin kopi customer? Ya kalau modalmu gede nggak papa, kalau cekak? Yakin bisa gaji mereka?

Disinilah kemampuanmu menyeduh kopi dengan benar diperlukan. Kamu bisa mengandalkan dirimu sendiri, sembari mengusahakan agar kedai kopimu tumbuh dan berkembang. Baru kalau customer sudah banyak, laba sudah lumayan stabil, kamu rekrut barista, dan bisa bayar mereka. Sambil menata aspek-aspek lain di dalamnya, kamu bisa berkreasi dengan kopi-kopi yang biasa kamu seduh sehari-hari kok. Pelan-pelan, belajar ngopi dulu tiap malam ~~~

Advertisement

2. Ā Sebelum terjun bersaing, kamu harus tahu kompetisi. Kumpulkan data berharga dengan rajin mengunjungi kafe-kafe paling nge-hitsĀ di kotamu

Rajin berkunjung ke pesaing masa depan. Photo by Robert Bye on Unsplash via unsplash.com

Bikin kopi sih bikin kopi, tapi jangan cuma di rumah terus. Rajin-rajin deh jalan ke kafe-kafe yang lagi nge-trendĀ gitu. Semacam survei gitulah. Kenali rasa dan harga, juga karakter dari customer di masing-masing coffee shop itu. Kamu mimpi buat punyaĀ kedaiĀ yang ramai dikunjungi orang nggak hanya di akhir pekan, punya rasa enak dan harga relatif murah. Mimpi? Ya boleh-boleh aja.

Kamu boleh ingin menetapkan harga yang murah pada semuanya. Tapi ingat, kamu juga perlu bahan yang mahal untuk menghadirkan sajian yang mampu memberi kepuasan penuh kepada pelangganmu. Kreativitas mengolah tampilan dan juga cita rasa di dalamnya akan membantumu menghemat cost secara signifikan nantinya. Dari hasil surveimu nanti, harapannya kamu akan tau kopi mana yang paling diminati pelanggan, dan apa sih sejatinya yang belum ada alias belum pernah ditawarkan oleh mereka. Nanti, itulah yang bisa kamu tawarkan dan banggakanā€¦

3. Nggak melulu masalah kopi, langgengnya kafemu akan sangat ditentukan oleh kualitas pelayananmu. PastikanĀ customerĀ merasa disambut tiap kali datang ke kafemu kelak

Advertisement

Bikin situasi kafe nyaman. Photo by Brooke Cagle on Unsplash via unsplash.com

Lewat poin kedua tadi, selain mengenali adanya rasa dan harga, kamu juga jadi tahu kenapa mereka balik lagi ke kedai kopi-kedai kopi itu. Biasanya, dan kebanyakan, mereka nggak cuma menemukan rasa kopi yang nikmat dan pas di lidah, tapi juga menemukan kenyamanan saat menikmati seduhan kopi tersebut.

Nah, pelajarilah layanan seperti apakah yang benar-benar dibutuhkan pelanggan. Lihat coffee shop dari sisi pelanggan. Hal-hal kecil seperti kontak mata, mengingat nama, selera, atau memulai obrolan kecil kadang dapat menjadi pembeda antara layanan kafemu dengan yang lain. Jangan pernah lupa bahwa pelanggan adalah pelanggan. Pelanggan bisa cukup menyulitkan di awal. Tetapi pada akhirnya, pelanggan adalah pelanggan dan mereka akan menentukan hidup matinya bisnis kopimu ini.

4. Ā Buka bisnis apapun itu harus total, jadi siapkan diri untuk terjun sepenuhnya ke dunia perkopian

Dari biji kopi sampai tersaji itu semua tanggung jawabmu. Photo by Nathan Dumlao on Unsplash via unsplash.com

Percaya atau tidak, sebaiknya dan seharusnya, seorang pemilik coffee shop adalah orang yang tak hanya menanamkan modal. Karena uang tidak bisa membeli keahlian dan cinta terhadap kopi. Sebagai pemilik kedai kopi, kamu juga harus bertransformasi menjadi ā€˜manusia kopiā€™. Tolong jangan bayangkan lalu kamu berubah menjadi warna hitam seperti kopi, dan setiap berjalan mengeluarkan aroma kopi.

Dengan kata lain, kamu harus terjun langsung ke dunia kopi sampai ke dasar paling dalam, sedalam cintamu padanya yang ternyata mengkhianatimu gitu. Kamu harus mempelajari tentang seluk beluk kopi, tanpa kecuali. Lebih dari apa yang tersebut dipoin pertama lho ya. Nggak cuma menyeduh kopi sehari sekali, tapi kamu kudu tau apa bedanya kopi robusta dan arabika misalnya.

Kamu mungkin bisa saja mempekerjakan barista paling hebat dan handal di negeri ini, tapi barista itu tetaplah orang yang bekerja untuk uang, bagaimanapun idealisnya dia. Ini kedai kopimu, maka kamu adalah barista paling ahli di antara barista yang ada di kedai kopimu.Ā Pahami kopi, bangun kedai kopi dan jadilah ā€œmanusia kopiā€ setidaknya untuk kedai kopimu sendiri.

5. Pikirkan kesinambungan lokasi, desain, danĀ target customerĀ yang kamu tuju. Jangan sampai habiskan modal untuk konsep yang tidak pas

Desain dan target pasar yang sesuai. Photo by Toa Heftiba on Unsplash via unsplash.com

Awalnya, buatlah konsep kedai kopimu dulu secara matang. Jangan pernah ā€œasal jalanā€ atau ā€œasal jadiā€, karena persaingan di jaman sekarang sangatlah ketat, dalam bidang apapun. Baru setelah ide dan konsepmu matang, sesuaikan dengan lokasi dan konsep desain interiornya. Jangan sampai orang menilainya ā€˜tidak nyambungā€™, misalnya desain coffee shop ala Sb*cks namun hidangannya kopi tubruk dan vietnam drip. Sebaliknya, desain sederhana dan tradisional, tapi dalemnya mesin espresso yang mentereng.

Konsep ini juga mencakup bagaimana cita rasa dari setiap menu dan apa saja pola atau seni yang akan kamu tambahkan pada secangkir kopi. Sebab, sudah jamak ditemui banyak barista yang mencampurkan seni di dalam secangkir kopi. Dengan adanya seni itu tadi, bagi mereka yang bukan penikmat kopi, mereka secara tidak sengaja sudah terhipnotis dengan tampilan dari kopi tersebut dan akhirnya ikut-ikutan order.

6. Karena kesan pertama adalah yang paling berkesan, promosi di awal tidak boleh sekadarnya

Penting untuk menonjol dan menarik perhatian di awal. Photo by Patrick Tomasso on Unsplash via unsplash.com

Ibaratnya, promosi itu merupakan senjata utama saat awal dirimu membuka usaha ini. Buatlah promo semenarik dan seunik mungkin, hingga banyak mengundang penasaran dan berakhir dengan sebuah kunjungan. Dan, jangan pernah membuat promo yang menarik setelah beberapa lama tidak laku, JANGAN!

Marketing untuk mempromosikan produk yang ada dalam kafemu sangatlah penting, jadi juga jangan heran kalau di awal kamu harus mengeluarkan uang lebih untuk memperbanyak jaringan dan konsumen melalui iklan dan promosi. Manfaatkan sosial media misalnya, bisa juga melalui koran, majalah, stiker, brosur, radio, dan terserah melalui media apa. Jangan lupa pula untuk membuat beragam akun di media sosial, seperti fans page Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram dan website guna para konsumen lebih dekat lagi dengan produk-produk diĀ coffee shopĀ mu.

7. Kamu juga perlu menyiapkan sistem untuk menjaga kualitas rasa dan pelayanan. Konsistensi adalah kunci utama untuk sukses dalam waktu yang lama

Harus konsisten supaya pelanggan terus datang. Photo by Drew Coffman on Unsplash via unsplash.com

Masa iya kedai kopimu jualan kopi aja? Sediakanlah pilihan menu lainnya, kali si cowok emang suka kopi, tapi cewenya engga. Pikirkan menu-menu tambahan lain seperti teh, jus, dan aneka camilan yang bisa mereka lahap sembari ngobrol atau diskusi bareng kawan-kawannya.

Dan percayalah, semua hal yang sudah dipaparkan di atas tidak akan ada gunanya jika makanan dan minuman yang kamu hasilkan ternyata jauh dari kualitas yang diharapkan. Jadi, selalu jaga kualitas rasanya, pastikan makanan dan minuman yang ada di tempatmu itu terjaga kenikmatannya dan membuat pelanggan tak mudah lupa dan tentunya mau jadi pelanggan setia.

Jadi, sejatinya memulai bisnis atau usaha apapun itu gampang-gampang susah. Bukan cuma masalah bujet, tapiĀ tetapkan apa sih tujuanmu sebenarnya membuka kedai kopi ini. Apa serius niat berbisinis? Atau hanya mengikuti tren maraknya kedai kopi dengan traffic yang tinggi saja? Ingatlah, kamu nggak hanya dituntut untuk menyukai kopi saja, melainkan juga menyukai bisnis kopi. Karena bisnis ini bersifatĀ long term, maka motivasi diri kamu harus kuat. Jangan hanya jadi pebisnis latah saja ya.. Wish you luck!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Rajin menggalau dan (seolah) terluka. Sebab galau dapat menelurkan karya.

CLOSE