Selama ini kita cenderung meremehkan anak muda yang tak punya gelar sarjana. Apalagi, mereka yang memilih tak menempuh pendidikan SMA. Padahal pendidikan SMK setara kualitasnya dengan SMA.
Sepertinya kita perlu mengecek lagi, berhakkah kita memandang sebelah mata anak-anak SMK. Soalnya, kecerdasan mereka dibuktikan secara nyata dengan 5 alat di bawah ini. Walau masih mengenyam studi, mereka membuktikan kecerdasan yang sulit disaingi kita yang sudah sarjana. Penemuan-penemuan mengagumkan apa saja sih yang menjadi buah tangan mereka?
Kamu tak perlu takut motormu digondol dan dijual para begal. Sekarang, kamu bisa mematikan motormu dari jarak jauh hanya dengan meneleponnya
Dengan alat ini, begal pun bakal mikir-mikir lagi sebelum melancarkan aksinya via www.radarpekalonganonline.com
Situasi negeri yang sedang rawan dan banyak masalah membuat begal aktif lagi secara agresif di beberapa kota di Indonesia. Untuk melawannya, siswa SMKN3 Surabaya menciptakan alat unik. Alat ini akan langsung mematikan motor yang dicuri para begal cukup dengan menelpon ke nomor SIM card yang aktif pada motor tersebut.
Yang menciptakan fitur ini sendiri adalah Widi Sutrisna, siswa jurusan instalasi teknik SMKN 3 Surabaya. Ia menjelaskan, ada dua sistem keamanan yang diaplikasikan teknologi ini. Yang pertama adalah sensor yang harus dicocokkan dengan kunci khusus agar motor dapat menyala. Yang kedua adalah SIM card yang diselipkan ke sistem motor dan dapat ditelepon untuk mematikan mesin sekaligus membunyikan alarm.
Perangkat ini sendiri bisa dipesan lho, dengan harga satu juta rupiah per buahnya! Kamu tertarik?
Apa yang kamu lakukan dengan DVD player bekas di rumah? Edwin, Panji, dan Imron mengubahnya jadi charger handphone tanpa listrik
Bermodalkan barang bekas sekolah via berita.suaramerdeka.com
Trio sahabat Edwin, Panji, dan Imron asal SMK Muhammadiyah Kudus, terinspirasi untuk menciptakan charger smartphone alternatif yang terbuat dari barang bekas, yang dapat mengisi baterai walaupun listrik sedang mati. Dibantu Imam Saifudin, pembimbing Jurusan Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah, trio ini mendaur ulang penemuan mereka dari DVD Player bekas.
Putaran piringan DVD pada player dapat menghasilkan listrik sebesar 3 volt. Aliran listrik inilah yang akhirnya “ditampung” oleh modul power bank, kemudian distabilkan outputnya menjadi 5 watt. Teknologi ini hanya membutuhkan barang-barang bekas dari gudang sekolahnya lho!
Oleh mereka, printer 3D bisa dirakit sendiri. Jauh lebih murah daripada membeli dari brand luar negeri
Proyek “keroyokan” yang berhasil dan kerap mejeng di pameran karya SMK via news.detik.com
Dibanding membuat printer dua dimensi yang sudah terlalu mainstream, para cendekiawan SMKN 7 Semarang ini menciptakan mesin cetak untuk produk tiga dimensi yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi.
Printer tersebut berbentuk kubus yang berbentuk seperti casing CPU komputer. Teknologinya sendiri cukup canggih: alat ini bisa langsung membaca input rancang bangun dari 3DMax ataupun Autocad. Walaupun masih terbatas untuk memproduksi barang-barang kecil saja, karya ini menjanjikan. Bahkan ia dapat mencetak menggunakan plastik ramah lingkungan.
Noor selaku pencetus tim ini harus bolak-balik Semarang-Salatiga demi menyelesaikan karya mereka dalam waktu 2.5 bulan. Kepiawaian mereka menggandeng DTech Engineering, salah satu perusahaan desain manufaktur asal Salatiga, membuat karya mereka mampu mengikuti pameran hingga tiga kali. Uniknya, produk ini diperkirakan memiliki harga jual hanya 10 juta rupiah saja, jauh lebih murah dari Printer 3D branded di pasaran!
Demi akses internet yang sampai pelosok desa, siswa SMK di Padang menciptakan warnet keliling dari tenaga surya
Sekarang, internet pun bisa diakses siapapun via www.lintas.me
SMK Muhammadiyah Padang yang sarat akan prestasi, tahun ini membuat gebrakan inovatif lagi dengan mengembangkan SMONET TSU(Sepeda Motor Internet) yang menggunakan tenaga surya. SMONET TSU sendiri sebelumnya dibuat dalam versi tanpa tenaga surya, dan tahun ini diperbaharui dengan adanya fitur panel surya, agar dapat digunakan di daerah-daerah terpencil yang minim listrik.
Ide dari SMONET ini, adalah apresiasi dari Guru pembimbing Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), untuk menerapkan kurikulum 2013 yang tak harus belajar di dalam kelas. SMONET ini sendiri, memerlukan dana sekitar 60 juta lho, untuk satu unitnya, dan memerlukan waktu pengerjaan sebulan. Satu unit SMONET mampu melayani 4 monitor.
Anak-anak SMK sama sekali tak patut diremehkan. Buktinya, mereka menciptakan mesin pemanen padi yang bisa membantu swasembada pangan nasional.
Langkah awal menuju swasembada pangan! via koranjurnal.esy.es
Mesin ciptaan siswa SMK Ponorogo, Jawa Timur ini berfungsi untuk memanen padi, dengan memotong sekaligus merontokkan padi menjadi gabah. Dengan menggunakan mesin ini, para petani akan membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk memanen, dan lebih praktis. Bahkan Presiden Joko Widodo pun turut langsung meresmikan mesin ini! Saat ini, mesin ini telah diproduksi massal, oleh pekerjanya yang juga siswa SMK. Rencananya, alat ini akan disebarkan di seluruh nusantara untuk meningkatkan swasembada pangan.
Ide awal pembuatan mesin pemotong padi digagas oleh guru SMK PGRI 2 Ponorogo, sebagai solusi kurangnya tenaga kerja untuk memanen padi. Dengan adanya alat ini, pekerjaan yang membutuhkan 10 orang, dapat dipersingkat menjadi 2 orang saja!
Bukti nyata kecerdasan seseorang adalah karya yang dihasilkannya. Dengan karya-karya gemilang siswa SMK di atas, jelaslah bahwa mereka tak layak lagi kita remehkan!
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
