Oh, Jadi ini Alasan Kenapa 1 Produk Bisa Laku Keras Habis Muncul di TV. Seringnya sih di Drakor~

efek film penjualan produk

Selain sebagai sebuah tontonan semata, film atau serial yang berhasil juga bisa menjadi trendsetter di mana para penontonnya akan tertarik terhadap apapun yang dibahas di sana. Makanya nggak heran ketika mereka sudah selesai menonton tetap akan ada fan theory yang bermunculan walaupun tontonan tersebut sebenarnya cuma karya fiksi belaka. Tak hanya dari segi cerita, apapun yang dipakai atau dibahas juga akan diikuti oleh para penggemarnya. Contohnya ketika ramai film 5 Cm misalnya, maka banyak orang yang mendadak kepengin naik gunung. Pun ketika Filosofi Kopi sedang tayang, banyak yang jadi barista dadakan.

Advertisement

Efek dari berbagai tontonan tersebut ternyata juga berujung pada larisnya barang yang mungkin dipakai atau digunakan oleh karakternya ketika film atau serial tersebut ditayangkan lo. Makanya tak sedikit brand yang rela merogoh kocek yang cukup dalam demi bisa menampilkan produknya di sebuah karya audio visual ini, pasalnya imbasnya juga cukup maksimal. Nah, untuk mengenal strategi product placement ini, kita simak yuk penjelasan selengkapnya!

Penempatan produk di dalam film atau serial yang smooth ini disebut product placement, kamu mungkin tak menyadari bahwa adegan ini sebenarnya sebuah iklan

Risky Business/ Credit: IMDB via www.imdb.com

Mungkin kamu ngeh ketika beberapa kali melihat ada produk yang sekelibat muncul dalam tontonan yang sedang kamu ikuti namun tak sadar kalau itu sebuah iklan karena keberadaannya seperti properti lainnya. Sebenarnya dalam adegan tersebut, bisa jadi brand sedang melakukan product placement. 

Dilansir dari Investopedia , product placement merupakan sebuah iklan yang dilakukan dengan menampilkan merek barang atau jasa untuk target audience yang lebih luas. Biasanya pemasangan dilakukan dalam film hingga serial televisi.

Advertisement

Bedanya dengan iklan yang biasanya adalah bahwa produk akan dimasukkan ke dalam cerita yang membuatnya terasa lebih natural dan memang digunakan sehari-hari oleh karakternya sehingga penonton merasa lebih terkoneksi. Makanya, harga untuk penempatan iklan ini cukup beragam tergantung dengan jam tayang dan antusias masyarakat terhadap tontonan tersebut, makin laris biasanya makin mahal pula. Biasanya harga untuk iklan ini bisa sampai puluhan bahkan ratusan juta.

Mungkin kamu bertanya-tanya apakah hal tersebut cukup efektif untuk dilakukan, nyatanya banyak contoh yang berhasil lo

Laris/ Credit: skuukzy on Instagram via www.instagram.com

Seringnya produk skincare dan make-up menjadi barang yang diiklankan dengan product placement di drama Korea. Sebut saja yang belakang ini tengah jadi primadona, Start-Up ternyata berhasil membuat penjualan make-up Lancome naik gara-gara Bae Suzy menggunakannya dalam drama tersebut. Para penonton kepo terhadap produk lipstik apa yang ia kenakan hingga menanyakan langsung pada Lancome. Ji Hyun yang membintangi drama My Love from The Star juga menampakkan dirinya menggunakan produk toner dari Hanyul yang membuat produk ini sold out setelah satu bulan tayang.

Produk film mungkin lebih variatif, misalnya pada tahun 1983 kacamata Ray Ban Wayfarer yang dikenakan Tom Cruise dalam film Risky Business juga mengalami peningkatan penjualan. Setelah film itu, sebanyak 360.000 kacamata berhasil dijual karena Tom Cruise Effect ini. Bahkan produk sekelas mobil juga mampu menaikkan penjualannya lo, tahun 2003 misalnya, ketika Mini Cooper digunakan untuk film remake The Italian Job, penjualan BMW meningkat hingga 22%.

Advertisement

Ternyata tak semua penjualan produk diawali karena adanya product placement yang sengaja dilakukan, ada juga produk yang jadi laris secara ‘tak sengaja’

Papan catur/ Credit: Netflix via www.instagram.com

Uniknya peningkatan pernjualan ternyata tak mesti terjadi karena brand sengaja melakukan product placement lo. Misalnya baru-baru ini ketika Queen’s Gambit merajai Netflix, penjualan papan catur ikut naik 215% di eBay dan situs chess.com mendapatkan 2,5 juta member baru. Contoh yang lain adalah naiknya penjualan korset ketika film Cinderella tayang, 3 bulan setelahnya eBay menunjukkan kenaikan penjualan produk ini hingga 54%. Akan tetapi, hal ini terjadi karena peningkatan tren saja dan justru makin membuktikan bahwa product placement bisa jadi makin efektif jika dilakukan dengan sengaja.

Bisa dikatakan bahwa strategi product placement dinilai cukup efektif karena bisa membuat calon pembeli memiliki koneksi kuat dengan brand melalui cara yang natural. Akan tetapi, meskipun memiliki potensi berbagai keuntungan dan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan namun tetap ada risiko jika ternyata film atau serial yang ditayangkan kurang laris di pasaran.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE