Kepoin Jam dan Budaya Kerja Unik dari 4 Negara. Bisa Nggak ya Diadaptasi di Indonesia?

jam kerja luar negeri

“Duh, udah jam 5 tapi bos belum pulang”

Advertisement

Melihat atasan yang masih anteng mengerjakan sesuatu di depan laptop mungkin membuat beberapa orang jadi segan untuk pulang duluan. Padahal kalau sudah jam pulang harusnya tidak apa-apa meninggalkannya sendirian. Akan tetapi, hal ini seolah sudah menjadi suatu budaya sendiri bagi kantor-kantor tertentu walau tak tertulis bahwa hendaknya saat atasan belum pulang maka jangan dulu pulang. Walau terkesan aneh tapi ternyata ada budaya kerja berbeda-beda di setiap negara.

Selain budaya kerja yang berbeda, tiap negara juga memiliki aturan jam kerja yang juga berbeda satu sama lain dan sudah dilakukan secara turun temurun. Nah, kalau kamu penasaran bagaimana aturannya di beberapa negara di dunia, simak yuk penjelasan berikut ini!

1. Jepang selama ini terkenal sebagai negara yang orang-orangnya disiplin dan bekerja keras, uniknya mereka sangat mengedepankan kerja tim

Dilansir dari berbagai sumber , Jepang memiliki jam kerja yang mirip dengan Indonesia yaitu 8 jam per hari atau 40 jam per minggunya. Akan tetapi biasanya mereka akan berangkat kerja lebih awal dan pulang lebih malam, belum lagi jika ada acara makan-makan yang harus didatangi setelahnya. Yang terkenal, menurut Business Insider , mereka juga cenderung lebih suka bekerja dalam sebuah grup daripada sendirian sehingga saat ada pencapaian pada seseorang maka mereka akan lebih senang menyebut bahwa pencapaian tersebut hasil kerja keras timnya dan dianggap tabu jika mengakui sebagai keberhasilan individu.

Advertisement

2. Jika biasanya karyawan hanya diberi waktu istirahat selama 1 jam untuk makan siang, Italia menyediakan waktu selama 2 jam

Dilansir dari Prospects , Italia rata-rata memiliki waktu kerja selama 36 jam dalam satu minggu atau maksimal 40 jam. Biasanya mereka akan bekerja dari hari Senin sampmai Jumat dari pukul 08.00/09.00 sampai pukul 18.00/19.00. Uniknya, mereka mendapatkan kesempatan untuk istirahat siang selama dua jam dari pukul 13.00 sampai 15.00 supaya bisa pulang ke rumah dan makan siang bersama keluarga sehingga bisa memiliki work life balance.

3. Orang-orang Jerman ternyata sangat fokus terhadap waktu, mereka  bekerja dengan efektif demi tak kehilangan waktu untuk diri sendiri

Orang Jerman terkenal bekerja secara efektif sehingga saat bekerja mereka akan benar-benar fokus bekerja, tidak malah membuka media sosial atau mengerjakan hal lain kecuali berhubungan dengan pekerjaan. Dengan cara ini mereka akan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan bisa pulang lebih awal. Karena sifat menghargai waktu ini, mereka juga akan berangkat lebih awal dan memilih untuk minum kopi di kantor. Pilihan tempat tinggal pun biasanya akan disesuaikan dengan tempat kerja karena mereka tak ingin menghabiskan terlalu banyak waktu di jalan.

4. Denmark menganut flat hierarchy di mana kesetaraan dijunjung tinggi dalam sebuah pekerjaan

Advertisement

Flat hierarchy diterapkan di Denmark sehingga ketika bekerja atasan dan bawahan tidak terlalu kelihatan. Meskipun demikian setiap orang akan tahu siapa yang bertugas melakukan pekerjaan tertentu sehingga tetap ada job desc tetap jelas. Komunikasinya pun dilakukan dengan cara informal di mana gelar akademik dan sejenisnya tak banyak dibicarakan. Jam kerjanya juga lebih fleksibel dengan rata-rata total 37 jam setiap minggunya.

Setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda, bahkan beberapa di antaranya adalah aturan tidak tertulis namun tetap dilakukan hingga sekarang. Beberapa di antaranya yang baik-baik mungkin cocok juga lo diterapkan di Indonesia demi work life balance. Tapi, bisa nggak ya?

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE