Kata Mereka yang Dulu Nggak Diterima di Jurusan Idaman. Bagaimanapun Juga, Hidup Harus Jalan Terus, Sob!

Semua orang, termasuk saya dan juga kamu, pastilah punya satu jurusan kuliah yang paling diidam-idamkan. Entah karena sesuai dengan hobi, atau jadi salah satu jalan untuk sampai pada cita-cita yang diimipikan sedari dulu. Untuk bisa lolos kuliah di jurusan tersebut, biasanya orang akan berjuang habis-habisan. Bisa dibilang, masa kelas XII alias kelas 3 SMA adalah masa paling berat. Sudah harus mempersiapkan diri untuk lulus UN (Ujian Nasional), kita masih dihadapkan dengan perjuangan masuk perguruan tinggi yang persaingannya luar biasa ketat.

Advertisement

Belum lagi adanya pelajaran tambahan yang mengharuskan untuk berangkat lebih awal karena adanya jam ke-0, atau justru pulang lebih sore dari biasanya. Belum selesai sampai di situ,Ā kamuĀ harus lanjut les di tempat bimbingan belajar. Sampai rumah, masih harus mengerjakan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Capek? Banget! Semua dikerjakan untuk bisa meraih nilai terbaik Ujian Nasional dan bisa kuliah di jurusan idaman.

Rasanya saat-saat itu kita juga jadi lebih giat dalam beribadah. Karena pada akhirnya Tuhanlah penentu segalanya

Jelang kelulusan SMA adalah saat kita jadi mendadak banyak ibadah. Salat tahajud sampai duha semua dilakukan. Berharap semua usaha yang dijalani tak ada yang sia-sia. Saat semua perjuangan ditempa, bukankah hasil akhirnya kita serahkan pada Tuhan yang maha pemberi keputusan?

Namun, bagaimana jadinya saat ternyata kita tidak diterima di jurusan idaman? Bukan sekali dua kali dicoba, sudah berkali-kali bahkan di universitas yang berbeda. Sayangnya, dewi fortuna benar-benar tidak berpihak pada kita. Entah mengapa nama kita tetap saja tidak dinyatakan lolos menjadi mahasiswa di jurusan itu. Rasanya sedih, kesal,Ā dan juga marah. Untuk apa perjuangan dan waktu yang selama ini dikorbankan?

Advertisement

Untuk itulah kali ini Hipwee akan menghadirkan beberapa orang yang pernah gagal masuk ke jurusan idaman, yang pada akhirnya sukses di jalannya sekarang. Yuk kita simak ceritanya!

1. Salah jurusan, awalnya jadi kurang fokus. Tapi semua berubah karena organisasi

Kerja di Offshore via hipwee.com

Inginnya masuk Komunikasi. Waktu itu ikut SNMPTN jalur IPC tapi nggak lolos. Akhirnya malah jadi anak Teknik Elektronika. Awalnya kuliah nggak fokus dan banyak mainnya. Tapi setelah ikut organisasi, aku jadi semangat kuliah dan makin bersyukur bisa sampai sejauh ini. ā€“ Cahyo (27 th), Pekerja Offshore

Saat akhirnya gagal masuk jurusan idaman dan malah masuk ke jurusan yang berseberangan jauh dengan apa yang jadi keinginan, mungkin saja kamu akan kurang fokus kuliah. Namun, cari pelarian positif yang akan membuat jatuh cinta dengan kuliahmu sekarang. Karena diawali rasa syukur, akan banyak peluang baik yang datang.

Advertisement

2. Saat akhirnya nggak bisa masuk Fakultas Kedokteran Gigi, berarti mungkin menurut Tuhan jalanku bukan jadi dokter gigi

Mahasiswa Farmasi via hipwee.com

Aku dari dulu kepengen banget masuk FKG (Fakultas Kedokteran Gigi).Ā Dari SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jalur undangan, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), UM (Ujian Masuk) UGM, daftar universitas swasta, semuanya aku coba untuk masuk FKG, tapi nggak ada satupun namaku di daftar calon mahasiswa yang diterima. Sedihnya nggak bisa digambarkan. Aku benar-benar nggak percaya. Padahal rasanya sudah berjuang mati-matian. Akhirnya sekarang aku kuliah di jurusan Farmasi. Aku memang selalu berdoa untuk diberikan yang terbaik. Lama-lama aku sadar mungkin menurut Tuhan jalanku bukan jadi dokter gigi. Itu yang bikin aku tetap bersyukur dan berpikiran positif di kuliahku yang sekarang. ā€“ Laras (18th), Mahasiswa

3. Aku sampai iri sekaligus sedih pada teman-teman yang bisa kuliah di Komunikasi

Jadi content writer via blog.ricebowl.my

Dari SMP, aku sudah berkeinginan untuk masuk jurusan Komunikasi saat kuliah nanti. Keputusan yang salah sudah diambil sejak SMA, di mana aku malah mengambil jurusan IPA. Saat SNMPTN (Aku ambil Komunikasi UNS), UM (Ujian Masuk) UGM, UM (Ujian Masuk) UNDIP, SIMAK (Seleksi Masuk) UI, semua aku daftar lewat jalur IPC (Ilmu Pengetahuan Campuran). Sialnya, nggak ada yang lolos satupun! Aku malah jadi anak Teknik lewat jalur PMDK. Dulu aku sampai iri sekaligus sedih pada mereka yang bisa kuliah di Komunikasi. Aku merasa mampu tapi kenapa nggak bisa lolos untuk kuliah di jurusan itu? Namun akhirnya takdir mengantarkan aku di sini. Sekarang aku bekerja di sebuah media online, dan sebelumnya juga bekerja sebagaiĀ social mediaĀ officerĀ di sebuah radio. Teman-teman dan lingkungan kerjaku sekarang adalah dunianya Komunikasi. Jadi kepikiran buat lanjutin sekolah dengan ambil Komunikasi,Ā sekalian buat balas dendam! hahaha.ā€“ Rahma (27 th), Content Writer

4. Semua jalur ditempuh untuk bisa masuk Teknik Kimia. Namun sayang nggak ada yang lolos. Sedih šŸ™

Aku kepengen banget masuk Teknik Kimia UGM. Dari mulai PBS (Penelusuran Bakat Swadana), UM (Ujian Masuk), sampai SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), semua dicoba. Sayangnya nggak ada yang lolos. Meski sebelumnya aku sudah diterima di Farmasi salah satu kampus swasta di Jogja, tapi nggak bisa dipugkiri rasanya sedih banget, karena bagaimanapun juga impianku bisa kuliah di situ.Ā But after all, iā€™m so happy kuliah di farmasi. Walaupun kuliahnya susah minta ampun, berangkat pagi pulang malam, kuliah, praktikum, bikin laporan, untungnya ketemu teman-teman yang asik. Jadi bikin semangat kuliah.Ā Ditambah lagi selalu ingat perjuangan orangtua di kampung yang sudah berjuang menyekolahkan anak-anaknya. Jadilah pemicu utama untuk bisa lulus jadi sarjana dan lanjut sampai sekolah profesiĀ apoteker. ā€“ Tasha (27 th), Apoteker di Dexa Medica

Kadang, nggak semua yang jadi ingin kita terwujud dalam bentuk seperti apa yang selama ini kita pikirkan. Mungkin saja, Tuhan sengaja memberimu jalan untuk tidak diterima di jurusan idaman karena Dia lebih tahuĀ mana yang terbaik untukmu. Jadi, jalani saja skenarioNya dan nantikan kejutan besar di balik semuanya.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a young mother of two

CLOSE