Kesuksesan Pavel Durov, ‘Mark Zuckerberg’ Rusia yang Nggak Cuma Tampan, Tapi Super Konsisten

“Kami tidak akan pernah mengkompromikan sebuah nilai hanya untuk meningkatkan keuntungan.”-Pavel Durov

Akhir-akhir ini nama Pavel Valeryevich Durov sering jadi sorotan media dunia akibat kontroversinya mempertahankan privasi pengguna aplikasi Telegram. Tapi jangan dulu buru-buru kita buang nama Durov dari daftar orang berpengaruh yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Justru kita harus salut dengan konsistensi dan ketampanan Pavel Durov ini.

Majalah bisnis Forbes pernah menuliskan tajuk yang menyatakan bahwa Pavel Durov merupakan Mark Zuckerbergnya Rusia lho. Kesuksesan Mark Zuckerberg atas Facebook juga nampaknya sebelas dua belas dengan kesuksesan Pavel Durov dengan aplikasi messenger yang ia punya, yaitu Telegram. Telegram terkenal dengan aplikasinya yang ringan, mudah digunakan sekalipun kamu sedang minim jaringan, dan terjamin kerahasiaannya. Inilah yang membuat nama Pavel Durov mencuat ke permukaan. Namun setelah dikulik, ternyata Pavel Durov merupakan seseorang yang memiliki karakter kuat dan konsisten. Yuk kita kupas tuntas bareng Hipwee Sukses!

Bukan tanpa perjuangan, seorang Pavel Durov juga sudah pernah merasakan sakitnya sebuah penolakan

Tampilan Ckontakte besutan Durov via technet.idnes.cz

Sebuah penolakan memang menyakitkan. Di awal suksesnya, Pavel Durov juga merasakan gimana sakitnya ditolak. Ia harus mengambil keputusan berat untuk meninggalkan perusahaannya sendiri dan meninggalkan negara kelahirannya sendiri. Saat itu ia mendirikan vk.com atau biasa dikenal dengan Vkontakte, sebuah medial sosial mirip Facebook untuk membagikan berbagai informasi. Vkontakte juga berkembang pesat di Rusia. Namun setelah kerahasiaan Vkontakte dicampuri oleh Vladimir Putin untuk urusan politik, Durov pun mengundurkan diri. Ia menilai, sebuah kekuasaan sekalipun tidak bisa membeli prinsipnya untuk menjaga kerahasiaan dan data pengguna Vkontakte.

Pavel Durov memutuskan untuk meninggalkan Rusia, membangun perusahaan baru, dan mengatakan bahwa ia tidak berencana kembali ke negara kelahirannya

Aplikasi Telegram via www.bbc.com

Bisa dibilang Pavel Durov mengambil sebuah langkah besar dalam hidupnya. Akibat dihianati oleh perusahaannya sendiri, ia kemudian mencoba membangun lembaran baru dan tidak berencana kembali ke Rusia. Dari situlah aplikasi messanger Telegram lahir dan mampu bersaing dengan aplikasi messanger populer yaitu WhatsApp. Faktor yang membuat Telegram kuat bersaing adalah karena kerahasiaan data pengguna serta ringannya aplikasi. Sekalipun minim jaringan, aplikasi ini sangat cepat dalam menerima dan mengirim pesan.

Konsistensi Pavel Durov ini yang bikin salut. Sekalipun banyak orang yang bertolak belakang dengannya, ia tetap bertahan dengan sebuah alasan masuk akal

CEO Telegram via pctechmag.com

Pavel Durov tidak pernah mengorientasikan perusahaannya ini demi uang. Menurutnya, konsistensi dan nilai yang ia pegang lebih penting daripada itu. Sehingga Telegram juga bisa dibilang merupakan aplikasi yang ‘murah’ karena tidak banyak menjaring paket data di ponselmu. Ia bisa saja mengubah Telegram emnjadi aplikasi yang berbayar murah untuk mendapatkan donatur demi modal perusahaannya. Namun yang terjadi, ia mendonasikan kekayaan pribadinya untuk perusahaan.

Sosoknya yang tampan dan karakter kepribadiannya yang nyentrik juga banyak jadi sorotan

Terkenal suka berfoto dan mengabadikan foto via money.cnn.com

Sebagai manusia biasa, nggak munafik kalau kadang kita melihat seseorang lewat penampilannya dulu. Sosok ganteng Pavel Durov bahkan sering jadi idola cewek-cewek belakangan ini. Pria 32 tahun ini juga punya penampilan unik karena selalu mengenakan baju berwarna hitam. Akun Instagram yang ia punya penuh dengan foto keindahan alam dan juga foto dirinya mengenakan pakaian serba hitam. Mungkin ia juga menyadari bahwa dirinya sendiri termasuk keindahan? 😀 Sebagai orang yang masuk daftar pengusaha terkaya di Rusia, ia terus melakukan perjalanan ke seluruh dunia. Uang baginya bukanlah hal yang penting. Terkadang ia menyebarkan uang dalam jumlah besar melalui jendela kantornya. Orang kaya bebas banget ya!

Terlepas dari kontroversi Telegram yang saat ini sudah diblokir di Indonesia karena dinilai menjadi gerbang komunikasi teroris, kita patut belajar dari sebuah konsistensi Pavel Durov. Meskipun dalam hal ini ia telah ikut memblokir ratusan jaringan komunikasi teroris yang ditemukannya di  Telegram, menurutnya teroris akan terus mencari aplikasi-aplikasi lain yang bahkan lebih aman dari Telegram. Ia pun berkata bahwa ia tidak mendukung jaringan teror di dunia, namun caranya bukan dengan cara memblokir Telegram dan melanggar privasi 99% pengguna Telegram lainnya yang bukanlah teroris. Prinsipnya yang kuat bisa menjadikan kita lebih mawas diri akan pandangan dan cara berfikir kita yang lebih sering berubah-ubah dan tidak tegas. Yuk introspeksi diri. Semoga sukses!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis