Tahun ini berita tentang perusahaan marketplace yang resmi menjadi unicorn sempat jadi pemberitaan hangat. Hal ini tak bisa dilepaskan dari makin banyaknya orang, baik penjual maupun pembeli yang mendaftarkan diri menjadi pengguna mereka. Akan tetapi, sebentar, kalau toko sih dapat untungnya dari barang yang mereka jual. Kalau marketplace bagaimana ya? Daftarnya kan gratis? Lalu dari mana marketplace ini sebenarnya mendapatkan keuntungan hingga mencapai angka triliunan rupiah?
Sebagai awam mungkin kita sering menanyakan pertanyaan tersebut, ternyata ada beberapa sumber dana yang mana biasanya menjadi keuntungan mereka lo. Kita simak yuk dari mana saja!
1. Meskipun mendaftar secara gratis, namun beberapa marketplace menerapkan biaya admin bagi para penjualnya
Ada biaya admin/ Credit: Negative Space on Pexels via www.pexels.com
Salah satu marketplace yang menerapkan metode ini adalah Shopee, mereka yang ingin bergabung dengan layanan gratis ongkir atau cashback maka akan diminta untuk membayar sejumlah tertentu. Misalnya untuk layanan gratis ongkir XTRA maka perhitungannya sebagai berikut:
Biaya Layanan = (Harga Asli Produk – Diskon Produk dan/atau Voucher Diskon Ditanggung Penjual) x 4%* (diskon 20% dari Biaya Layanan normal sebesar 5%)
Bayangkan berapa banyak penjual yang bergabung dengan layanan ini. Walaupun mungkin satuan per produk kecil namun dengan banyaknya transaksi maka makin banyak untung yang didapatkan.
2. Seperti layanan digital lainnya, situs marketplace juga menyediakan layanan premium untuk penggunanya
Layanan premium ini ditawarkan dengan memberikan fitur-fitur atau prioritas tertentu kepada para pengguna layanan, misalnya seperti ditaruh di bagian paling atas pencarian saat dibuka menggunakan kata kunci tertentu. Selain itu biasanya juga terdapat fitur-fitur yang lebih banyak jika dibandingkan mereka yang menggunakan layanan reguler. Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan makin banyak pula yang memilih membayar dan bergabung menjadi pengguna premium yang akhirnya menaikkan keuntungan marketplace.
3. Iklan juga menjadi salah satu pendapatan yang besar bagi marketplace, tarif yang ditawarkan biasanya beragam
Iklan/ Credit: Pixabay on Pexels via www.pexels.com
Produk yang dijual juga bisa diiklankan di situs marketplace lo. Bentuk penayangannya pun macam-macam, bisa ditaruh paling atas dengan label iklan atau bisa juga ditaruh di banner depan yang bisa dilihat ketika pertama kali seseorang mengunjungi situs tersebut. Tarifnya tergantung pada besar atau kecilnya banner dan berapa lama waktu tayang, bisa hitungan 3 hari, 7 hari, atau 1 bulan.
4. Ada juga marketplace yang mendapatkan keuntungannya melalui hal sesederhana ketika seseorang melakukan klik atau pembelian
Ada juga marketplace yang mendapatkan komisi dari penjual ketika ada seseorang yang melihat, mengeklik, membeli barang, atau kombinasi dari beberapa hal tersebut. Bayangkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh jika dalam satu bulan saja mereka mendapatkan hingga ratusan juta pengunjung.
5. Selain untuk keamanan pembeli, payment gateway ternyata juga menjadi salah satu sumber keuangan marketplace
Gateway/ Credit: Karolina Grabowska on Pexels via www.pexels.com
Ketika pembeli membeli sebuah barang lalu membayarnya maka sebelum bisa ditarik penjual, uang ini akan disimpan terlebih dulu di rekening marketplace. Penjual biasanya juga tak langsung menarik begitu saja, maka akan ada jeda waktu uang tersebut berada di rekening marketplace. Uang tersebut sementara bisa diputar atau digunakan untuk operasional atau pengembangan.
Walaupun kelihatannya kecil-kecil jika dilihat dari setiap transaksi namun jangan sepelekan pendapatan mereka, pasalnya ada ratusan juta kunjungan setiap bulannya yang mampu membawa marketplace bertahan atau bahkan berkembang menjadi perusahaan kelas unicorn. Udah nggak penasaran lagi kan sekarang?
Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
