Kiat Sukses Memiliki Rumah di Usia 20-an, Tanpa Mengandalkan KPR dari Bank

Sudah bukan waktunya lagi kita menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang mewah dan pergi nongkrong setiap hari demi gengsi. Meski masih muda, inilah saatnya kita mulai menabung untuk masa depan yang mapan. Salah satu hal yang perlu kita persiapkan dari sekarang adalah modal untuk membeli dan memiliki rumah sendiri.

Advertisement

Salah satu cara yang umum untuk punya rumah sendiri adalah mencicil ke bank lewat skema KPR (kredit kepemilikan rumah). Tapi syarat mengajukan KPR itu bukan main banyaknya. Apalagi, sebagai anak muda pada umumnya, pendapatan kita masih belum seberapa. Bank manapun akan sulit menyetujui permohonan kita jika kita mengajukan aplikasi KPR sekarang.

Namun jangan berkecil hati. Kamu tetap bisa mencicil rumah impianmu sejak dini. Syaratnya pun tidak ribet, dan modal utamanya hanyalah niat serta kejujuran hati. Sudah siap mendengar langkah-langkahnya?

1. Berjanjilah untuk tak menghambur-hamburkan gaji. Mulai saat ini, 20% dari pendapatanmu harus disimpan dan tak boleh digunakan.

Siapkan dana tak terduga

Siapkan dana tak terduga via www.blackbullion.co.uk

Tahukah kamu bagaimana orangtua bisa mendidikmu hingga perguruan tinggi? Disiplin menabung! Jika saja kedua mereka hanya berpikir tentang cara memenuhi gengsi saja, uang yang mereka terima telah habis dari dahulu. Jangankan untuk menyekolahkanmu, membeli rumah pun mereka tak akan bisa.

Advertisement

Sebesar atau sekecil apapun tabunganmu nanti, hendaknya kamu dapat menyisihkan sebesar 20% dari nominal gaji bulanan. Kamu dapat menabungnya ke bank dengan rekening khusus dan tidak akan kamu campur dengan rekening untuk biaya hidup atau pengeluaran harian. Bila perlu, jangan buatkan ATM untuk rekening khususmu itu. Selain ditabung, kamu juga dapat memilih skema deposito dan investasi lainnya seperti reksadana.

2. Setelah tabunganmu menggunung, putar uangmu dengan berinvestasi emas atau logam mulia

Berinvestasi dengan emas.

Berinvestasi dengan emas. via static.sify.com

Setelah tabunganmu tadi cukup besar, segera konversikan uangmu tadi untuk membeli emas dengan berat 25 gram. Untuk ini, uang yang kamu butuhkan kira-kira sebesar Rp. 13.000.000 – 15.000.000. Jangan mengerutkan dahi dulu. Uang sebanyak itu bisa kamu kumpulkan jika disiplin menabung 20% pendapatanmu selama 1-2 tahun.

Advertisement

Kenapa kamu harus memilih emas? Jawabannya singkat: stabilitas. Karena nilai intrinsiknya yang tinggi, harga emas cenderung lebih stabil daripada nilai tukar mata uang. Ketika situasi suatu negara sedang tidak stabil dan mempengaruhi nilai mata uangnya, nilai emas tidak akan terpengaruh secara signifikan. Di akhir hari, apapun yang akan terjadi pada ekonomi negara atau dunia, tabunganmu akan tetap aman.

Selain itu, kita bisa berasumsi bahwa nilai emas tumbuh sebesar 15-20% per tahun. Sementara nilai properti tumbuh 10-15% per tahunnya. Artinya, emas yang kamu punya akan lebih cepat tumbuh nilainya daripada rumah yang kamu incar. Kasusnya akan berbeda jika kamu tetap menyimpan tabungan dalam bentuk Rupiah. Harga rumah naik jauh lebih cepat dari nilai tabunganmu. Akibatnya, tabunganmu itu tak akan pernah cukup untuk membayar DP atau melunasi rumah impianmu.

3. Kumpulkan emas atau logam mulia secara disiplin, sampai kamu menemukan rumah yang nilainya sesuai dengan simpanan logam muliamu itu

Cocok gak dengan budgetmu?

Cocok gak dengan budgetmu? via static.guim.co.uk

Jika investasimu dalam bentuk emas sudah dapat dikatakan mencukupi, segera survey bursa properti untuk menemukan rumah yang sesuai dengan nilai simpanan logam muliamu. Carilah lokasi yang bebas banjir dan memiliki prospek cerah. Misalnya saja strategis dan dekat dengan jalan raya. Bila memungkinkan, cari juga yang dekat dengan kampus besar atau pusat pertokoan/perbelanjaan, sehingga harga tawarnya akan jauh lebih tinggi ketika dijual kembali.

Agar simpanan emasmu itu mencukupi, kamu harus sabar menunggu hingga kira-kira 4-5 tahun. Setelah itu, simpananmu itu dapat digunakan untuk melunasi DP atau uang muka rumah.

5. Melunasi DP hanyalah setengah dari perjuangan. Setelahnya, kamu masih harus disiplin membayar cicilan bulanan.

Kantong ini khusus buat bayar cicilan.

Kantong ini khusus buat bayar cicilan. via i.telegraph.co.uk

Ketika sudah bisa melunasi DP rumah dengan simpanan emas yang sudah kamu kumpulkan bertahun-tahun, jangan sampai merasa terlalu bahagia. Masih ada cicilan per bulan yang harus kamu bayarkan. Jangan sampai, setelah bisa melunasi DP rumah pengelolaan keuanganmu jadi kendor dan kamu jadi ringan membeli aneka keinginan.

“Ah, gampang! Buat lunasin cicilan tinggal sisihin gaji aja tiap bulannya. Bayar deh! Lagipula kemarin aku sudah berhasil mengorbankan gajiku bertahun-tahun. Itu harus diapresiasi. Sekarang aku berhak menyenangkan diri.”

Tapi apakah kamu yakin demikian? Bisa membayar DP saja belum menjadikan rumah itu sepenuhnya milikmu, lho. Jika gagal melunasinya, bisa-bisa rumahmu disita. Maka sebelum itu terjadi prioritaskan dahulu pelunasan cicilan rumahmu.

“Sejak muda harus ditekadkan melunasi cicilan, walaupun berat. Memang dengan gaji yang tidak besar, bisa melunasi cicilan rumah di umur 20-an adalah hal yang tak terbayangkan. Tapi jika sudah dijalani dengan tekad, kita akan tahu mana yang termasuk pengeluaran primer dan pengeluaran sekunder. Saat sudah tua begini hidup jadi lebih tenang.”

-Irma, 45, PNS

7. Bahkan setelah rumah berhasil kamu lunasi, tetap rutinlah menyisihkan 20% gaji. Kamu akan berkeluarga dan kebutuhanmu akan semakin banyak.

bagaimana masa depanku?

selalu pikirkan masa depanmu via imgarcade.com

Ketika kamu telah berhasil melunasi cicilan rumahmu, tak dapat dipungkiri hidupmu akan terasa jauh lebih tenang. Beban pun sudah berkurang. Namun, percayalah akan ada kebutuhan-kebutuhan lainnya yang lebih besar di masa depan. Suatu saat nanti kamu akan memiliki keluarga dan anak. Kamu juga memerlukan mobil untuk alat transportasi seisi keluargamu. Karenanya jangan pernah menghilangkan kebiasaan menyisihkan uang sebesar 20% dari gajimu. Jangan pula mengosongkan rekening khusus yang awal mulanya kamu peruntukkan sebagai tabungan membeli rumah.

8. Saat keluargamu sudah semakin besar, rumah pertama bisa kamu jual. Hasilnya bisa digunakan untuk modal membeli rumah yang lebih layak.

Kamu cari rumah yang memungkinkan untuk dicicil

Rumah kedua: simpanan rutin + hasil menjual rumah pertama via blog.bhhsneproperties.com

Jika kamu sudah berkeluarga, rumah bujangan yang dulu berhasil kamu lunasi tentu sudah tak layak ditinggali lagi. Kamu harus pindah ke rumah yang lebih besar, dengan kamar yang lebih banyak. Tenang saja! Ini bukan mimpi. Sementara kamu masih terus-menerus menyisihkan gaji untuk rekening khusus rumah, rumah pertamamu dapat dijadikan modal. Dengan lokasinya yang strategis, mudah dijangkau, dan memiliki prospek cerah, kamu dapat menjual atau menyewakan rumah pertamamu dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga belimu dulu. Kamu pun bisa sukses mendapatkan rumah baru yang lebih layak untukmu dan keluargamu.

Agar langkahmu bisa berjalan sukses, kamu harus mengiringinya dengan kontrol diri yang baik. Selain niat, kamu harus jujur dan tidak mudah tergoda membeli hal-hal yang sifatnya hanya gaya hidup. Jangan terburu-buru bilang tidak bisa. Ayo, dari sekarang dicoba!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mesin karaoke berjalan yang gemar film hantu

CLOSE