Kisah Sukses Estée Lauder, Promo Keliling Salon Hingga Dirikan Perusahaan untuk Puluhan Merek

kisah sukses estee lauder

Kalau kamu rajin melihat review tentang produk kosmetik mungkin setidaknya sekali atau dua kali merek Estée Lauder akan muncul dalam daftar produk, tak hanya itu mungkin juga ada berbagai merek kosmetik lainnya yang memiliki nama berbeda namun bisa jadi adalah sebuah merek yang masih berada di bawah Estée Lauder. Pasalnya brand ini ternyata memiliki berbagai ‘anak’ di bidang kosmetik maupun parfum yang sangat banyak untuk disebutkan lo.

Advertisement

Untuk mencapai posisinya saat ini, mendiang Estée sudah melalui berbagai banyak hal. Awal mulanya adalah dari seorang anak perempuan yang hobi menata rambut dan mengoleskan krim ke wajah ibunya sampai akhirnya ia mendirikan perusahaan yang mendunia. Simak yuk kisah Estée Lauder selengkapnya!

Estee mengawali ketertarikannya akan kecantikan sejak kecil, ia juga memiliki passion dalam menciptakan sebuah produk

Nama aslinya adalah Josephine Esther Mentzer, ia lahir di New York dari pasangan Rose Schotz asal Hungaria dan Max Mentzer yang merupakan seorang pebisnis. Max biasanya memanggil anaknya dengan Esty yang kemudian ketika masuk sekolah lebih sering dipanggil Estée. Ternyata walaupun namanya cukup populer namun tak ada yang tahu tanggal lahirnya kala itu, alasannya adalah karena menurut Estée hal tersebut “tak penting.” Estée tertarik akan kecantikan saat pamannya dari Hungaria datang untuk tinggal bersama keluarganya dan membuat krim. Ia juga memiliki kebiasaan menyisir rambut serta mengoleskan krim pada wajah dan tangan ibunya supaya tetap halus dan lembut. Dari situlah, ia mulai tertarik akan kecantikan.

Kecantikannya bisa disalurkan melalui pekerjaannya menjadi aktris kala itu namun ternyata ia tak ingin berada di situ

Aktris/ Credit: Estee Lauder Id via www.esteelauder.co.id

Estée Lauder ternyata sempat memulai karier menjadi seorang aktris yang membawanya tampil di New York Cherry Lane Theater karena percaya bahwa melalui tempat ini ia juga bisa menampilkan ‘kecantikan’, namun ternyata ia tak menemukan kepuasan sama ketika ia mencampur krim perawatan untuk kulit.

Advertisement

“Saya ingin melihat nama saya disorot lampu namun saya lebih ingin meletakkan nama saya di sebuah produk.” Begitu katanya dilansir dari laman Estee Lauder.

Begitulah akhirnya ia lebih memilih untuk mengambil alih pekerjaan pamannya dan belajar membuat sebuah krim racikan yang menghaluskan kulit dalam satu malam. Ia menamakan produk tersebut Super-Rich All Purpose Creme yang memberikannya passion lebih untuk menciptakan produk kecantikan.

Advertisement

Estée Lauder menjual produknya melalui salon sambil mendemostrasikan layaknya seorang sales woman sebelum membuka perusahaannya sendiri

Ketika masih remaja, Estée sudah memiliki passion yang kuat. Ia menjual produk buatannya dengan berkeliling ke salon-salon sambil mendemostrasikan ketika para pengunjung duduk menikmati perawatan. Ia tak kenal lelah dalam menggeluti bisnis ini sampai akhirnya tahun 1946 ia memulai perusahaan dengan suaminya, Joseph H. Lauder. Perusahaan ini pun dimulai bukan dengan alat yang canggih namun memanfaatkan dapur bekas dari sebuah restoran yang tak lagi dipakai. Dalam waktu 10 tahun, ia mulai bisa melakukan ekspansi secara  besar-besaran ke pasar internasional dan bahkan mengembangkan produk perawatan untuk pria.

Pada tahun 1950-an, para wanita biasanya menerima parfum hanya ketika diberikan hadiah oleh suaminya. Hal ini membuat Estee ingin para perempuan membeli parfumnya sendiri sehingga tahun 1953 ia membuat minyak untuk mandi sekaligus parfum. Inovasi ini ternyata menjadi salah satu yang membawa sebuah kesuksesan besar pula untuk perusahaannya.

Estée Lauder akhirnya menjadi salah satu perempuan terkaya pada masanya, bisnisnya pun terus berkembang hingga memiliki banyak ‘anak’

Dulu/ Credit: Wikipedia via en.wikipedia.org

Ia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden Direktur setelah 27 tahun menjabat dan memilih memegang posisi chairman. Posisi pimpinan tersebut ia turunkan kepada anaknya yaitu Leonard. Tahun 1995, perusahaan ini menjadi perusahaan publik yang bernilai $2 miliar atau Rp27,7 triliun. Tahun 2004, Estée Lauder meninggal dunia karena gagal jantung, namun ia tetap dikenang sebagai sosok perempuan yang inspiratif. Bahkan ia memiliki kalimat andalan “never underestimate any woman’s desire of beauty.”

Kini, Estée Lauder Cosmetics Inc. membawahi beberapa merek speerti MAC Cosmetics, La Mer, Clinique, Origin, Too Faced, AERIN, BECCA, Glamglow, Smash Box, Tom Ford Beauty, Aramis, Kilian, DKNY Fragrances, Michael Kors Beauty, dan masih banyak sekali merek lainnya. Berasal dari passion, ia mengejarnya sungguh-sungguh dan tak kenal lelah. Kini semua kerja kerasnya terbayar sudah.

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE