Jangan Beli Emas untuk Investasi Kalau Kamu Belum Tahu 4 Hal ini. Maunya Untung, Bisa Buntung!

Saat melewatinya, kamu mungkin akan sering melihat toko emas tiba-tiba ramai di waktu-waktu tertentu. Lalu sebagai pemula dalam investasi, kamu mungkin akan makin yakin bahwa benda yang satu ini pasti menguntungkan karena banyak yang memilih emas juga. Tak hanya menguntungkan mungkin kamu juga banyak mendengar bahwa investasi emas memiliki risiko yang relatif kecil. Akhirnya, setelah mengumpulkan uang yang cukup digunakan untuk membelinya, tanpa babibu langsung pergi deh ke toko emas.

Padahal bisa jadi saat membelinya, harga emas sedang tinggi yang membuatmu bukannya untung tapi malah mungkin akan merugi saat dijual kembali di waktu yang juga tak tepat. Nah, untuk menghindari risiko-risiko tersebut, sebelum membeli emas sebaiknya ketahui dulu beberapa hal berikut ini!

1. Jangan sampai asal beli emas hanya karena kamu sudah memiliki uang, namun ketepatan waktu mesti diperhatikan

Walau dikatakan harga emas cenderung stabil dan nilainya naik terus, namun ada kedaan tertentu yang membuat harga emas melemah. Sebagai pemula dalam berinvestasi, kamu bisa memanfaatkan situasi ini dengan menerapkan teknik investasi klasik yaitu membeli emas ketika harganya sedang murah lalu menjualnya kembali saat harganya melambung tinggi dan memiliki selisih harga yang cukup banyak sebagai keuntunganmu.

Pegadaian memberikan tipsnya dengan mengetahui faktor penentu harga yaitu dengan melakukan pemantauan nilai tukar US dollar pada rupiah. Jika rupiah melemah maka harga emas biasanya naik, jika rupiah menguat harga emas justru turun. Mereka juga memberi bocoran bahwa biasanya ada periode harga rendah yaitu pada bulan April hingga pertengahan Juni. Sedangkan harganya meningkat pada bulan November sampai Desember.

2. Jang dikira kalau sudah dibeli emasmu bisa kamu simpan sembarangan, ada tempatnya sendiri dan ada biayanya pula lo

Jika nilai emas yang kamu beli cukup tinggi mungkin kamu tak akan membawanya pulang dan menyimpannya begitu saja karena akan ada risiko pencurian dan kerusakan yang mungkin akan kamu hadapi. Mungkin kamu sempat kepikiran bahwa akan cenderung aman jika disimpan di brankas tapi harganya mencapai jutaan lo. Makanya orang-orang akan lebih memilih menyimpannya di safe deposit box yang lebih aman. Akan tetapi, harus ada biaya yang bernama storage cost atau biaya penyimpanan yang biasanya tidak sedikit.

3. Walau sering dibilang selalu menguntungkan ternyata ada biaya spread yang bikin harga emasmu malah jadi lebih rendah saat dijual lagi

Bisa rugi/ Credit: scanrail on Deposit Photos via depositphotos.com

Ternyata ada dua jenis harga dalam transaksi emas, yang pertama harga jual yaitu ketika kamu membeli emas di tempat membelinya dan harga buyback atau harga beli oleh tempat beli emas saat menjual kembali emas yang dimiliki. Biaya spread merupakan selisih harga jual dengan harga buyback yang biasanya cukup banyak bedanya. Hal ini menyebabkan emas sebaiknya menjadi salah satu barang investasi jangka panjang sehingga nilainya meningkat sampai bisa menutup selisih dan memberikan keuntungan.

4. Berat emas yang akan kamu beli juga tidak bisa sembarangan, perlu diperhatikan supaya bisa memaksimalkan keuntungan

Ternyata membeli emas juga wajib memerhatikan beratnya karena hal ini akan memengaruhi pada biaya yang dibutuhkan serta likuiditasnya. Biasanya semakin berat gram maka akan semakin murah juga biaya sertifikatnya bahkan bisa jadi tak ada. Akan tetapi, disarankan supaya membeli emas dengan jumlah gram yang tak terlalu kecil namun juga tak terlalu besar untuk menjaga likuiditas sehingga lebih mudah dicairkan jika sedang membutuhkan uang sewaktu-waktu. Berat yang disarankan adalah 5, 10, hingga 25 gram.

Jangan sepelekan juga ya bahwa emas juga bisa mengalami penurunan nilai jika mengalami kerusakan seperti oksidasi dan atau warna yang memudar, makanya kamu perlu memerhatikan penyimpanannya. Nah, sekarang kamu sudah lebih siap nih membeli emas untuk investasi yang lebih menguntungkan untuk masa depan.