Sebelum Kamu Memutuskan Untuk Bekerja di Stasiun Televisi, Kamu Perlu Tahu 7 Hal Ini. Supaya Nggak Menyesal Nanti

Bekerja di stasiun televisi mungkin impian sebagian dari kamu. Entah kamu yang berasal dari jurusan komunikasi, broadcast, jurnalistik, atau bahkan jurusan lain yang ngga ada hubungannya dengan industri pertelevisian sama sekali. Bisa terlibat di belakang layar sebuah acara mungkin menjadi hal yang kamu idam-idamkan. Posisi sebagai reporter, presenter, tim kreatif, editor, sampai asisten produksi udah kamu incar jauh-jauh hari.

Sebelum berbagai proses rekrutmen dari beberapa stasiun televisi kamu coba jajaki, namun ada 7 hal berikut ini layak untuk kamu ketahui. Sehingga pertanyaan tentang apa iya bekerja di industri TV adalah sungguh-sungguh passion kamu bisa betul-betul kamu jawab dengan hatimu…

1. Jika kamu bekerja di stasiun televisi, pulang jam 5 sore hanyalah sebatas angan. Karena itu bakal jarang banget terjadi.

Bekerja di stasiun tv, pulang sore terkadang hanya sebatas angan...

Bekerja di stasiun tv, pulang sore terkadang hanya sebatas angan… via www.youtube.com

Layaknya perusahaan lain, jam kerja di stasiun televisi standarnya sih 8 jam sehari. Tergantung shift kamu. Bisa juga kamu kebagian masuk dini hari dan pulang siang hari. Suatu ketika kamu kebagian shift pagi jam 10, kamu pasti bakal ngarep pulang jam 5 atau 6 sore. Sayang sekali itu hanya sebatas angan! Mungkin bisa, tapi hanya sesekali saja. Seringnya kamu harus lembur hingga dini hari. Memang ada kalanya kamu akan bosan karena ngga ada kerjaan apa-apa. Tapi tak jarang pula kamu bahkan lembur sampai harus nginep di kantor. 

2. Harus terbiasa dengan kerjaan yang datangnya tak pernah diduga. Kamu dituntut untuk selalu siap siaga.

Bekerja di TV juga artinya kamu harus siaga dengan kerjaan dadakan. Dituntut untuk cekatan.

Bekerja di TV juga artinya kamu harus siaga dengan kerjaan dadakan. Dituntut untuk cekatan. via ottoferdinand.blogspot.com

Nah, ini juga layak kamu ketahui. Misalnya kamu berada di divisi news sebuah stasiun televisi sebagai reporter. Udah ketebak dong ya, kamu harus siaga dengan jadwal liputan dadakan. Untuk liputan besok, tak jarang kamu baru dikasih tahu malam atau bahkan paginya. Atau yang lebih parah jika ada kejadian mendadak yang layak jadi breaking news. Waktu liburmu pun bisa terpotong gara-gara ini.

Wajar, karena TV ‘kan tidak pernah tidur, 24 jam. Menjadi reporter berarti kamu harus bergulat dengan riset, ngejar narasumber, dan tak lupa harus cerdas dalam memilih angle berita. Siaga dengan kerjaan dadakan juga berlaku buatmu yang mengincar posisi tim kreatif atau asisten produksi misalnya. Nah, khusus untuk asisten produksi, kamu harus siap berkoordinasi dengan hampir semua divisi… Semangat! 😉

3. Urusan liburan pun jangan harap sama dengan karyawan lainnya. Anggaplah jika bekerja di stasiun televisi tak kenal tanggal merah.

Kerja saat tanggal merah? Udah biasa...

Kerja saat tanggal merah? Udah biasa… via memegenerator.net

Ini juga layak untuk kamu tahu. Atau mungkin sebagian dari kamu udah siap dan paham banget sama hal yang satu ini. Yup! Kerja di televisi ngga akan kenal istilah tanggal merah. Libur pasti ada, entah itu sistemnya 5-2 (5 hari kerja, 2 hari libur) atau 6-1 (6 hari kerja, 1 hari libur). Akan tetapi liburnya itu ngga pasti di weekend. Bisa di tengah weekdays seperti hari Selasa atau Rabu. Kamu bisa libur di saat teman-temanmu yang kerja kantoran lainnya lagi masuk. Kalau sudah begini, agak susah sih untuk hang out bareng keluarga dan temanmu. Kembali lagi, ini adalah konsekuensinya guys…

4. Tapi nggak selamanya bekerja di stasiun televisi buatmu merana. Kapan lagi kamu bisa bekerja sama dengan artis-artis ternama?

Bahkan berfoto dengan penyanyi sekaliber Ariel bukanlah mimpi...

Bahkan bertemu dengan penyanyi sekaliber Ariel bukanlah mimpi… via www.yuniarwijananto.com

Ini dia bagian yang patut kamu syukuri saat bekerja di stasiun televisi. Kamu bisa bekerja sama dengan artis ternama negeri ini. Misalnya kamu sebagai tim kreatif dari sebuah acara musik. Maka bekerja sama dengan musisi kenamaan seperti Afgan, Raisa, Noah, atau Isyana Sarasvati, bukanlah mimpi. Ini agak norak sih, tapi industri mana lagi sih yang memungkinkanmu bertemu selebriti tiap hari? Ya, salah satunya stasiun televisi.

5. Apalagi kalau acaramu banyak penggemarnya. Rasanya kerja kerasmu selama ini berbuah manis.

Penonton yang antusias memenuhi salah satu gedung stasiun TV jadi tanda bahwa acara tersebut mampu menghibur banyak orang...

Penonton yang antusias mau nonton live salah satu acara televisi via twitter.com

Ngga ada hal yang lebih membahagiakan dari antusiasme para penonton. Kamu tahu dong salah satu acara sahur yang disiarkan di salah satu stasiun TV swasta kita, yang sempat booming beberapa tahun lalu? Yang berhasil menghibur jutaan penduduk Indonesia di tengah santap sahur? (walaupun hiburannya ngga sehat juga). Bayangin deh, seandainya kamu salah satu dari kru acara tersebut, seneng banget ya bisa terlibat di acara yang banyak disenengin sama masyarakat.

Kamu pasti sempat mikir alangkah bahagianya para kru acara tersebut, bisa menghadirkan acara yang ‘ngena’ di hati masyarakat Indonesia. Kalau sudah begitu, segala kerja kerasmu pun akan terbayar…

6.Belum lagi, seragam stasiun televisi kebanggaanmu yang bikin banyak orang menoleh ke arahmu. Semua mata akan tertuju padamu.

Kamu pasti tahu dong, seragam yang satu ini?

Kamu pasti tahu dong, seragam yang satu ini? via www.linkedin.com

Setiap stasiun televisi di Indonesia, pasti punya seragam kebanggaannya masing-masing. Beberapa ada yang bahkan sampai menjadi ‘magnet’ bagi sejumlah orang. Jika kamu kebetulan pergi ke mall dan melihat ada salah satu kru televisi dengan seragam kebanggan mereka, pasti deh kemana-mana dia jadi pusat perhatian. Kamu pun mulai berkhayal seandainya suatu hari nanti kamu menggunakan seragam kebanggaan itu.

7. Tapi satu hal yang harus kamu pikirkan berulang kali. Bekerja di stasiun televisi jadi passion-mu yang sesungguhnya atau hanya ajang keren-kerenan semata?

Dibalik keseruan dan kekerenan mereka itu, ada tanggung jawab dan ritme kerja yang 'gila' banget lho...

Dibalik keseruan dan kekerenan mereka itu, ada tanggung jawab dan ritme kerja yang ‘gila’ banget lho… via kalamuda.com

Kamu pun perlu bertanya pada dirimu kembali, apa iya ini impian tertulusmu? Apa iya ini benar-benar passion-mu? Please, bukan untuk ajang keren-kerenan semata. Apabila terlibat dalam proses produksi sebuah acara televisi benar-benar membuatmu bersemangat, boleh jadi ini benar passion-mu.

Namun, ada satu lagi persoalan yang ramai dan tak hentinya dibahas jika berkaitan dengan industri yang satu ini. Yakni persoalan gaji. Walaupun beberapa stasiun televisi sudah menerapkan upah yang ‘lebih layak’, tapi tak sedikit dari stasiun televisi yang masih ‘membayar’ minim karyawannya. Minim di sini maksudnya belum sebanding dengan kerja keras yang mereka keluarkan. Hal ini kadang bisa dimaklumi, sebab industri media di negara kita memang belum begitu maju. Namun, semua pilihan tetap ada di tanganmu kok.

Kalau ternyata kamu sudah siap dengan pahit-manisnya bekerja di stasiun televisi, selamat! Mungkin ini memang benar-benar passion-mu. Kini waktunya kamu tebar lamaran. Semoga akhirnya kamu berjodoh dengan stasiun TV impianmu ya. 🙂

Kredit Featured Image : http://www.beritau.net/2014/07/10-fakta-marissa-anita.html

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Belum bisa move on dari Firasat-nya Dewi Dee.