5 Strategi Marketing Apple yang Hits. Tak Perlu Turunkan Harga Namun Tetap Jadi Idaman!

Strategi marketing Apple

Bisa dibilang iPhone menjadi salah satu primadona ponsel unggulan para pengguna gadget. Produk-produk Apple sendiri, seperti Macbook, iMac, iPad, Apple Watch dan yang lain bahkan selalu laris manis di pasaran meskipun banderol harganya selangit. Penjualan smartphone iPhone di kala pandemi bahkan semakin meningkat. Mengutip laman MacWorld , Senin (25/1), Apple berhasil menjual 15 juta iPhone di AS pada kuartal kedua di 2020. Jumlah tersebut disebut-sebut lebih banyak dari jumlah penjualan sebelumnya apalagi dengan hadirnya iPhone SE yang juga baru dirilis.

Advertisement

Kesuksesan tersebut membuat beberapa orang bertanya, sebenarnya apa sih strategi dari Apple yang membuat namanya kian eksis dan banyak digandrungi oleh pengguna5 strategi marketing ini mungkin jawabannya, bukan berarti patokan tapi bisa menjadi referensi untuk kamu yang merintis perusahaan supaya produk yang diusung dan pemasarannya ciamik dan terancang sempurna!

1. Membuat pengguna merasa spesial, nggak perlu perang harga dengan pesaing Apple tetap fokus pada nilai keunikan dibanding harga yang ditawarkan

fitur kamera unggulan iPhone I Credit Drew Hays from Unsplash via unsplash.com

Tim pemasaran dari Apple memang sukses membuat produk mereka terlihat mewah dan premium. Mulai dari desain, fitur hingga strategi pemasarannya. Alhasil memakai perangkat dengan lambang aple digigit pun sudah menjadi semacam prestise tersendiri bagi pengguna. Ditambah lagi banyak figur publik di manca negara yang kerap kali memakai produk ini sebagai smartphone  andalan.

Selain itu, kamu merasa nggak sih kalau produk Apple nggak pernah terjebak dalam persaingan harga, buktinya mereka tetap membanderol harga yang tinggi dan mengutamakan kualitas pada setiap produknya. Apple lebih berfokus untuk mengembangkan nilai keunikan produk daripada menghabiskan waktu melakukan persaingan dengan brand lain soal masalah harga. Nilai keunikan itulah yang menjadi kekuatan utama dibandingkan kompetitior. Kalau pengguna setia sudah didapat dipastikan nggak akan melirik ke tempat lain walau harganya murah dengan kualitas yang hampir sama sekali pun.

Advertisement

2. Menanamkan strategi branding yang baik dan pastinya user friendly. Salah satunya menggunakan kata sederhana yang mudah diingat tapi menggambarkan ciri khas dari produk

iPhone produk dari Apple I Credit: Arnel Hasanovic from unsplash via unsplash.com

Apple menanamkan ide bahwa setiap produk yang dihasilkan merupakan teknologi canggih namun mudah digunakan atau user friendly. Hal tersebut tentu berbanding terbalik dari pemikiran banyak orang yang menganggap jika barang semakin canggih maka pengoperasiannya akan semakin rumit. Berkat branding seperti itulah produk iPhone dari Apple semakin digandrungi oleh banyak orang nggak mengenal rentang usia.

Selain itu logo hingga slogan yang mudah diingat juga menjadi nilai plus produk yang diusung Steve Jobs ini. Slogan sederhana yang hanya menggunakan dua kata “Think different” nyatanya langsung tertuju kepada Apple dan mudah untuk diingat. Slogan tersebut juga menggambarkan produk Apple yang menarik dan punya keunikan dibandingkan smartphone  lain.

3. Terus melakukan inovasi karena mau mendengar kritikan dan saran dari pelanggan, produk dibuat nggak sama seperti kompetitor dan khusus diberikan bagi pengguna Apple saja

Advertisement

kritik dan saran diperlukan I Credit: CardMapr from Unsplash via unsplash.com

Apple menyadari betapa pentingnya sebuah produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen, kunci utama dari produk Apple untuk tetap eksis dan menjadi primadona karena inovasi yang terus dilakukan. Sebagai contoh para pengguna iPhone merasa iOS punya tampilan dan user interface yang sederhana ketimbang android. Walaupun sederhana iPhone justru memiliki perlindungan keamanan yang optimal dan patut dicontoh oleh perusahaan lain.

Semua kompenen di iPhone pun dibuat sendiri tanpa ada campur tangan vendor lain, misalnya pada bagian chipset yang khusus didesain oleh internal Apple. Atau fitus Siri yang makin memudahkan penggunanya dalam beragam aktivitas, mereka pun menjadi trendsetter yang sering dicontek oleh saingan lain. Tampilan desain pada iPhone juga terkesan elegan yang jadi nilai lebih bagi para penggunanya.

4.Apple bisa membangun sebuah pengalaman yang membuat pengguna nggak pengin beralih dan tetap kembali ke produk ini. Branding itu tentu saja setelah melewati proses bertahun-tahun

produk Apple I Credit: Michał Kubalczyk from Unsplash via unsplash.com

Semua orang dapat membuat produk namun nggak semuanya bisa menciptakan pengalaman bagi penggunanya. Sebagian pengguna iPhone justru merasa penggunannya lebih praktis dan ekslusif membuat mereka merasa sulit untuk beralih ke produk lain. Sistem yang dapat mudah terintegrasi pada banyak gadget ini membuat pengguna Apple nggak mudah keluar dari ekosistem digital yang diciptakan Apple, sebab jika pindah ke Android akan merepotkan untuk memindahkan data mereka. Pengalaman dari pengguna juga biasanya dituturkan secara langsung dari satu orang ke orang lain menyebabkan adanya “marketing gratis” dari pengguna kepada perusahaan.

5. Walaupun begitu bukan berarti produk ini tanpa kekurangan. Nyatanya Apple sempat hampir bangkrut karena masalah internal perusahaan. 90 hari menuju kebangkrutan jadi masa terburuk bagi Steve Jobs

perusahaan Apple I Credit: Alexandr Bormotin from Unsplash via unsplash.com

Bisnis Apple sempat terombang ambing pada 1997 di mana dominasi Microsoft dkk di pasar komputer personal menghantam stabilitas bisnis Apple di Silicon Valley. Akibatnya sepertiga angkatan kerja Apple saat itu harus diberhentikan. Dalam sebuah wawancara diketahui Steve Jobs mengalami kesulitan 90 hari menjelang kebangrutan. Namun ia tak menyerah, dibuktikan dengan memberikan ide solusi sederhana mengubah strateginya menjadi “Think Different”, konsep kesederhanaan itu berhasil membuat Apple bisa kembali melanjutkan produksi terobosan komputer all in one bernama iMac G3. Debut inilah membuat Steve Jobs menuai hasil positif.

Menjadi besar seperti perusahaan Apple memang bukan hal yang mudah, butuh waktu dan pengalaman bertahun-tahun. Namun nggak menutup kemungkinan trik marketing dari Apple bisa ditiru untuk rancangan bisnis kamu. Namun tentu kembali lagi sesuaikan anggaran dan ide inovasi sesuai dengan karakter bisnis yang kamu jalani. Semoga membantu!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

An avid reader and bookshop lover.

CLOSE