Sukses Itu Milik Kalian yang Mau Berjuang, Bukan Mereka yang Cuma Mengandalkan Faktor Keturunan

Melihat teman atau kenalan yang bisa meraih kesuksesan di usia muda, mungkin kita akan sedikit mengerutkan dahi dan mulai bertanya-tanya dalam hati.

Advertisement

“Kenapa ya, mereka bisa begitu mudah meraih sukses di usia muda? Sementara, sampai hari ini aku masih terus berjuang dan belum bisa sehebat mereka?”

Di titik ini kita bisa jadi mulai sibuk menganalisa dan membandingkan diri dengan mereka yang dianggap sudah lebih berhasil. Salah satu yang seringkali menarik perhatian adalah faktor keturunan. Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang bisa sukses di usia muda memang mendapat bantuan dari orang tua, misalnya dengan mendapat suntikan modal usaha.

Nah, ketika kita tidak seberuntung mereka yang selalu ditopang orang tuanya, apakah kita pantas merasa kecewa? Tentu tidak. Toh di luar sana banyak orang yang bisa sukses secara mandiri. Tanpa mau merepotkan orang tua, mereka berjuang hingga kesuksesan bisa teraih dengan sendirinya. Nggak percaya? Ini lho cuilan kisah sukses mereka!

Advertisement

1. Bukan perkara seberapa kaya orang tua, kesuksesan akan datang jika kita punya ide-ide kreatif dalam kepala dan kemauan mewujudkannya

Ide cemerlang harus rajin berproduksi

Ide cemerlang harus rajin berproduksi via www.anypics.ru

Hal yang tentu saja dibutuhkan semua orang untuk sukses adalah ide kreatif. Ide kreatif merupakan modal utama agar seseorang dapat menghasilkan sebuah karya. Langkah ini bisa didapatkan dengan cara menemukan apa yang ada pada dirimu dan lingkunganmu, tapi tidak ada ditemukan di tempat lain. Yup, hasilnya adalah sebuah ide atau karya yang orisinal. Banyak pengusaha yang akhirnya bisa berhasil karena mampu menemukan ide-ide cemerlang di awal perjalanan karir mereka.

Kamu tahu Anindya Bakrie? Salah satu putra dari pengusaha dan pelaku politik Aburizal Bakrie ini bisa saja jumawa dengan kekayaan yang dimiliki orang tuanya. Ia bisa juga mendapatkan apa saja yang diinginkannya dengan mudah dari orang tua. Tapi kenyataannya, Anindya justru sudah pintar mencari uang sejak kecil. Mesin fotokopi yang berada di kantor ayahnya tidak dibiarkan sia-sia. Dari mesin fotokopi itu pula, ia menggandakan aneka gambar untuk dijadikan sampul buku. Ia berpikir untuk menjual karyanya itu pada teman-teman sekolahnya. Dan benar saja, ide kreatifnya terbukti membuahkan hasil. Anindya kecil bahkan sudah terlatih berpikir kreatif dan melatih jiwa wirausahanya.

2. Sebagai individu mandiri, kita berhak menghidupi renjana dan mimpi sekalipun hal itu tak sesuai dengan yang orang tua ingini

Mandiri bisa dilatih dari usia dini

Mandiri bisa dilatih dari usia dini via img.hipwee.com

Advertisement

Mandiri juga merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang. Dengan kemandirian, kamu bisa lepas dari bayang-bayang orang tua dan mendobrak segala yang membatasimu. Siapa yang tahu kalau kamu juga punya potensi di luar apa yang diajarkan orang tua dulu? Barangkali potensi terpendam kamu itu yang belum sempat kamu kembangkan.

Salah satu miliarder kelas dunia, Donald Trump, barangkali amat beruntung dan bangga memiliki putri seperti Ivanka Trump. Ketika gadis lain sering meminta uang dari orang tuanya untuk belanja atau jalan-jalan, Ivanka justru berbeda. Pada awalnya, putri pengusaha kenamaan dari Amerika Serikat ini memang tak begitu saja terjun ke dunia bisnis seperti orang tuanya. Ivankan justru lebih dulu memuaskan renjananya menekuni dunia modelling. Dari melenggang di atas catwalk, Ivanka bisa mandiri dan mengantungi uang jajannya sendiri.

Tak hanya cantik, Ivanka dikenal memiliki otak yang brilian. Meski orang tuanya bercerai saat usianya masih 10 tahun, akan tetapi semangat belajar Ivanka tetap tinggi. Predikat summa cum laude didapatnya dari University of Pennsylvania. Perilaku Ivanka juga tergolong baik karena tidak sekalipun kasus penyimpangan seperti mabuk-mabukan atau tindak kriminal pernah menimpanya. Tak heran jika ia berhasil meraih penghargaan Top Choice Awards Businesswoman of the Year pada tahun 2012 atas segala kerja kerasnya di bisnis perhiasan, fashion, dan usaha keluarga.

3. Melanjutkan usaha orang tua bukan berarti boleh bertingkah seenaknya. Demi bisa meraih kesuksesan yang sama, kita pun layak bekerja lebih keras daripada mereka

Semua bos memulai kesuksesannya dari titik terendah. Misalnya penjaga toko

Semua bos memulai kesuksesannya dari titik terendah. Misalnya penjaga toko via 2.bp.blogspot.com

Bila kamu amati, banyak kok pengusaha sukses yang nyatanya memulai usaha dari nol. Seorang pemilik toko handphone misalnya, harus memulai bisnisnya dari berdagang pulsa di pinggir jalan. Seorang pemilik restoran ternyata memulai dengan berjualan di warung tenda. Tanpa mewarisi kekayaan, mereka berjuang dengan sendirinya, sedikit demi sedikit hingga kesuksesan bisa diraihnya.

Siapa sih yang tak kenal brand fashion ZARA? Para wanita pasti sudah pernah dengar brand kenamaan ini. Amancio Ortega lah yang mengibarkan nama ZARA hingga ke seluruh dunia. Sebagai seorang pengusaha sukses, tentunya Amancio tidak ingin usahanya mandeg begitu saja. Putrinya yang bernama Marta Ortega Perez lah yang digadang-gadang mewarisi bisnis tersebut.

Jangan pikir Marta akan langsung menduduki posisi manajer atau direktur. Justru Marta sengaja dididik dari nol. Marta bekerja sebagai pegawai biasa yang bertugas membenahi barang dan berhadapan langsung dengan pembeli. Marta bahkan masih terus belajar menapaki karirnya hingga saat ini. Namun, pengalaman dan kerja keras Marta itulah yang menjadikannya lebih dari sekadar pewaris bisnis keluarga biasa.

4. Jangan takut membuat perubahan di sekitarmu. Punya prestasi di bidang yang berbeda dengan ayah atau ibu juga bukan hal yang keliru

Maaf yah, tapi minatku bukan di situ

Maaf yah, tapi minatku bukan di situ via vista-academy.org

Pernahkah kamu mengalami hal serupa? Di mana orang tuamu menginginkan kamu bekerja di bank atau pemerintahan, sedangkan kamu punya minat lain di luar hal tersebut? Tak masalah. Hal itu wajar terjadi dan bukan masalahmu saja. Banyak kok kawan-kawanmu yang mengalami problematika tersebut sebelum akhirnya menemukan passion dan karir mereka.

Pembalap muda Rio Haryanto justru mengukir nama di arena balap ketika orang tuanya sukses di industri percetakan buku tulis. Unik memang. Akan tetapi Rio terus menunjukkan komitmennya lewat latihan yang tekun dan menjuarai berbagai perlombaan. Orang tua Rio pun bukannya menentang, tapi mendukung kemauan anaknya tersebut. Dan berkat kerja keras Rio dan dukungan penuh dari orang tua, coba lihat sesukses apa Rio sekarang?

5. Kita akan jauh lebih bangga jika dikenal orang karena prestasi diri sendiri, bukan semata-mata lantaran kedudukan orang tua yang sudah tinggi

Saya bukan siapa-siapa dan saya tidak terikat dengan apapun

Saya bukan siapa-siapa dan saya tidak terikat dengan apapun via media1.giphy.com

Orang tuamu barangkali punya posisi dan status yang tinggi di masyarakat. Tak hanya itu, ia disegani dan punya banyak kenalan. Demi kebaikan anaknya sendiri, terkadang ada orang tua yang ingin anaknya menjadi sukses karena nama besarnya. Tidak salah sih. Tapi kenapa tidak mencoba untuk jadi sendiri? Kalau kamu sukses, bukankah kesuksesan itu akan melekat hanya pada dirimu saja? Bukankah juga kesuksesan yang kamu raih terukur murni dari hasil kerjamu 100%?

Mungkin kita perlu melihat profil Gibran Rakabuming. Sekalipun ia merupakan anak dari mantan Walikota Surakarta, tak pernah nama ayahnya dibawa-bawa untuk mempopulerkan bisnis kulinernya. Bahkan ketika ayahnya, Joko Widodo diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia. Malahan paket katering Chilli Pari miliknya jarang menjamah area pemerintahan agar terhindar dari tuduhan KKN. Usaha keras tanpa bantuan promosi orang tua pun dilakoninya. Sampai kini nama Chilli Pari dikenal dan mendapatkan tempat tersendiri. Tak cuma katering, kafe yang didirikannya pun terbilang laris manis. Bahkan prestasinya itu membawanya menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo. lho!

6. Peran orang tua jelas tak bisa diabaikan. Tapi, kita pun tak seharusnya hanya bergantung pada apa yang mereka berikan

Konsekuen dengan mengimbangi perbuatan dan prestasi

Konsekuen dengan mengimbangi perbuatan dan prestasi via economictimes.indiatimes.com

Konsistensi dan keseimbangan barangkali adalah dua hal yang harus dimiliki jika kamu ingin sukses tanpa campur tangan kedua orangtuamu. Ketika kamu punya sederet kebiasaan buruk, orang mungkin masih bisa memaklumimu. Kamu berupaya melakukan usaha penyeimbangan dengan terus konsisten menjalankan bisnis hingga sukses.

Sebutlah Paris Hilton. Mungkin tingkahnya terbilang kontroversial dan memiliki banyak catatan kriminal di kepolisian. Tapi ia juga punya kualitas otak yang baik untuk mengembangkan bisnis keluarganya. Setidaknya, seorang Paris ogah menunggu warisan orang tuanya jatuh ke tangannya. Ia ikut disibukkan dengan berbagai kegiatan pekerjaan. Mulai dari menjadi bintang iklan, menyanyi, bermain film, menulis buku, mendesain tas, hingga meluncurkan merk parfum dan make up. Tak tanggung-tanggung, merek-merek yang dibalut dengan namanya itu pun dibanderol dengan harga tinggi dan cukup laku di pasaran.

Yang pasti, sukses itu kaitannya dengan kerja keras dan prestasi kita sendiri. Bukan karena bantuan orang tua atau lantaran mendapat suntikan dana usaha dari mereka. Sukses itu kita yang punya dan kita juga yang bisa meraihnya! 🙂

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mesin karaoke berjalan yang gemar film hantu

CLOSE