7 Trik Agar Toko Pakaian Offline Nggak Kalah Saing dengan yang Online. Banyak yang Datang!

Toko pakaian

Sejak mulai banyak yang membuka toko baju online, toko offline mulai banyak ditinggalkan. Padahal bagi beberapa orang, toko offline menjadi tempat belanja yang mengasyikkan. Pasalnya, di toko pakaian kamu dapat mencoba baju atau celana secara langsung. Jadi tak perlu khawatir ukurannya kurang pas atau modelnya nggak sesuai dengan bentuk tubuh.

Sebagai seseorang yang masih menekuni usaha toko pakaian wanita maupun toko pakaian anak, agaknya kamu mesti mulai memikirkan trik khusus supaya penjualan tak menurun dan pelanggan tetap berdatangan. Berikut Hipwee Sukses berikan beberapa jurus ampuh agar tokomu makin dikenal dan diburu pembeli.

1. Sediakan pakaian model terbaru yang sedang tren dan perbarui terus setiap waktunya

motif kekinian | credit: Cut Collective via unsplash.com

Sebagai pemilik toko, kamu wajib menggali informasi tren pakaian yang sedang ramai di masyarakat. Misalnya, saat ini sedang naik daun motif tie dye, maka sebisa mungkin kamu memiliki koleksinya di tokomu. Kalau perlu, pajanglah motif kekinian ini di rak display paling depan supaya pembeli tertarik dan mengecek seluruh koleksinya. Jangan lupa, unggah juga di media sosial untuk mempercepat proses pemasaran.

2. Akan lebih bagus jika kamu punya segmen pasar khusus, misalnya mahasiswa atau khusus hijabers

segmen pasar | credit: Ksenia Chernaya via www.pexels.com

Dengan adanya segmen pasar, kamu dapat lebih mudah memilih jenis dan model pakaian yang paling sesuai. Referensinya, tinggal cek saja beberapa toko baju online terbaik dari media sosial maupun marketplace. Kunci penting dalam menentukan segmen pasar ialah mengetahui demografi atau minat dan gaya hidup si calon pembeli. Data-datanya bisa diriset dari internet atau mengamati perilaku orang-orang di sekelilingmu. Nah, kalau sudah tahu segmen pasarnya, kamu boleh membuka toko pakaian khusus, misalnya toko pakaian olahraga atau justru toko pakaian dalam.

3. Atur tata letak toko pakaian jadi semenarik mungkin. Jangan mau kalah sama toko pakaian terdekat

tata letak | credit: Artem Beliaikin via unsplash.com

Hal pertama yang mesti dipikirkan yakni membuat bukaan besar yang bisa menampilkan isi toko, misalnya kaca transparan. Referensinya jangan toko pakaian murah Jogja, tapi toko-toko yang memang sudah terkenal di kotanya. Berkat adanya bukaan ini, pembeli dapat melihat langsung koleksi tokomu. Kalau mereka tertarik, pasti bakal mampir kok.

Selain itu, pikirkan juga penataan pakaiannya. Misalnya, bedakan antara rak celana dan kemeja kasual. Penting juga untuk memperhatikan pencahayaan toko, agar tampilan baju tampak lebih eksklusif dan menarik. Kalau perlu, gunakan wallpaper untuk mempercantik dinding tokonya.

4. Menyambung dari poin sebelumnya, pasanglah banner yang warnanya mudah dilihat dikenali

banner menarik | credit :Artem Beliaikin via www.pexels.com

Selain nama toko yang mudah dikenali, warna pada desain banner pun ternyata berpengaruh. Baiknya gunakan warna hangat seperti merah, jeruk, atau kuning. Tapi jangan lupa selipkan juga warna-warna dingin seperti biru atau hijau. Warna-warnanya cenderung lebih mudah membuat pembeli tertarik masuk ke tokomu daripada cuma hitam putih saja, apalagi kalau kamu berani memajang tulisan ‘sale‘ dengan huruf besar.

Biar nggak dikira ‘bohong’, usahakan tetap ada sale setiap harinya walau cuma produk sisaan. Setidaknya dengan trik ini, pembeli akan mampir ke tokomu dan barangkali membeli baju lain yang justru nggak didiskon. Jangan khawatir, trik ini juga sering digunakan oleh banyak online shop baju Instagram terkenal kok.

5. Buatlah sesi pelatihan pelayanan untuk para tenaga pemasaran atau SPG

pelatihan SPG | credit: Tribun via manado.tribunnews.com

“Di toko X mah, SPG-nya judes dan ngintilin terus, jadi males ke sana.”

Kalau kamu nggak mau toko pakaianmu sepi pembeli, maka adakan pelatihan untuk para tenaga pemasaran. Tujuannya agar mereka terlatih, siap, dan sabar melayani para pembeli yang karakternya berbeda-beda. Pasalnya, pelayanan di toko offline akan sangat jauh berbeda dengan jual beli baju wanita online. Padahal di mana pun tempatnya, pelayanan merupakan kunci utama untuk mengait hati pembeli. Makanya, jangan lalai apalagi diabaikan.

6. Gunakan keranjang atau troli berukuran lebih besar supaya pembeli memborong lebih banyak pakaian

keranjang belanja | credit: Charlie Deets via unsplash.com

Penggunaan troli ternyata memengaruhi psikologi pembeli lo! Menurut riset, troli yang lebih besar akan membuat pembeli makin impulsif. Nah karena sudah terbukti secara ilmiah, nggak ada salahnya untuk dicoba. Jangan tiru toko pakaian murah Jogja atau kota lain yang kadang malah nggak menyediakan troli. Sayang, kalau trik ini dilewatkan begitu saja.

7. Sediakan kartu anggota supaya pembeli mau belanja atau setidaknya mampir lagi

kartu member | credit: Hotel News Now via www.hotelnewsnow.com

Jangan ragu untuk memberikan kartu anggota atau membership pada konsumen yang telah berbelanja di toko. Trik ini juga sudah berhasil dan kerap digunakan oleh para pemilik toko baju online Bandung maupun kota lainnya. Dengan adanya kartu keanggotaan, pelanggan tak akan ragu berkunjung kembali ke tokomu walau cuma melihat-lihat. Kalau ada yang disukai, mereka nggak akan ragu untuk membelinya, apalagi kalau diberi penawaran yang menarik. Misalnya member diskon atau poin yang dikumpulkan dan bisa jadi hadiah.

Walau sekarang sudah ada banyak toko pakaian terlengkap di Shopee dan marketplace lain, toko offline tetap ada peminatnya. Jadi, tak perlu takut apalagi khawatir tokomu gulung tikar. Selagi kamu mau menerapkan trik di atas, tokomu akan kembali ramai. Yang penting, terus kembangkan produknya dan selalu beri penawaran menarik lainnya. Dijamin, pelanggan akan betah dan bolak-balik belanja. Semoga sukses!

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world