5 Gambaran Tugas HRD di Perusahaan Startup. Salah Satu Tugas Terberatnya: Branding Karyawan

Tugas HRD

Berkarier di startup jadi salah satu impian beberapa orang saat ini. Menurut mereka, pekerjaan di startup yang menantang cocok dijadikan tempat belajar. Selain yang mengurusi produk, salah satu profesi yang juga penting ialah menjadi staf HRD di perusahaan startup. Di balik pekerjaannya yang terlihat santai, menjadi seorang HRD startup itu banyak tantangannya, karena tugasnya sedikit berbeda dengan tugas HRD di perusahaan korporat. Malah bisa dibilang tugas HRD adalah yang paling banyak karena startup akan terus berkembang dan butuh banyak pembenahan.

Advertisement

Lantas seperti apa sih tugas HRD staff dari perusahaan startup serta bagaimana syarat menjadi HRD? Sebagai gambaran, berikut Hipwee Sukses jabarkan ulasannya. Kamu yang pengin menjajal karier dengan profesi ini mesti membaca artikelnya sampai habis, ya!

1. Tugas HRD dalam perusahaan berkembang alias startup tetap berkaitan dengan rekrutmen karyawan. Tapi metodenya sedikit berbeda dengan perusahaan korporat

rekrutmen karyawan | credit: Christina @ wocintechchat.com via unsplash.com

Di startup yang masih berusia satu sampai dua tahun, biasanya manajer atau bahkan founder juga ikut melakukan rekrutmen. Beda dengan perusahaan korporat yang rekrutmennya hanya dilakukan oleh HRD saja. Alasan utamanya tentu demi kecepatan dan supaya  HRD bisa sambil mengakomodir hal-hal teknis lainnya.

Perbedaan lainnya juga ada pada langkah rekrutmennya. Jika di korporat, HRD harus selalu mengawasi proses mulai dari wawancara hingga tes psikologi, di startup tak perlu begitu. Beberapa HRD startup malah lebih suka melakukan skill test dengan memanfaatkan teknologi agar lebih hemat waktu.

Advertisement

2. Seorang HRD startup harus mampu mengembangkan bakat para pekerjanya. Termasuk soal peningkatan skill serta branding karyawannya sendiri

pengembangan karyawan | credit: You X Ventures via unsplash.com

Inilah tugas terberat seorang HRD startup. Berbeda dengan tugas HRD organisasi kebanyakan, seorang HRD startup harus selalu memikirkan bagaimana caranya agar pekerja di perusahaannya terus berkembang. Pasalnya jika tak dipikirkan, perusahan pun akan ikut stagnan. Makanya wajar apabila HRD startup kerap menawarkan pelatihan baik soft skill maupun hard skill kepada karyawan yang sekiranya memang membutuhkan.

Tugas HRD manager juga mesti memikirkan seperti apa branding para karyawannya karena akan memengaruhi employer branding-nya juga. Terlebih jika kamu bekerja di suatu perusahaan rintisan yang karyawannya harus tampil di depan publik, misalnya perusahaan yang berkembang lewat Youtube.

3. Menciptakan suasana dan budaya kerja yang kondusif juga menjadi salah satu tanggung jawab HRD perusahaan rintisan

Advertisement

suasana kantor yang nyaman | credit: Helena Lopes via www.pexels.com

HRD adalah kunci kenyamanan perusahaan, jadi mereka harus bisa paham kemauan karyawan tanpa mengesampingkan keinginan manajemen. Walau kelihatannya mudah, nyatanya hal ini justru menjadi salah satu tugas HRD GA yang cukup sulit dilakukan. Karena bisa jadi mau karyawan sangat bertolak belakang dengan manajemen.

Caranya tentu akan berbeda untuk masing-masing perusahan. Tapi baiknya, HRD harus selalu memiliki sistem yang jelas guna menjaga kesejahteraan karyawannya serta membangun budaya kerja yang baik, karena hal inilah yang nantinya akan berpengaruh pada produktivitas kerja karyawan tersebut.

4. Tugas HRD dalam organisasi apa pun harusnya bisa melindungi serta memberikan kompensasi yang layak ke semua karyawan

kesehteraan karyawan | credit: Ant Rozetsky via unsplash.com

Seorang HRD harus bisa melindungi perusahaan, termasuk para karyawan. Maka dari itu, HRD mesti memperhatikan kesejahteraan karyawan termasuk soal gaji maupun budaya perusahaan. Apalagi di masa krisis seperti ini, peran HRD-lah yang paling dinantikan karyawan. Mestinya mereka bisa melihat kinerja karyawan untuk mempertimbangkan imbal balik yang mesti diberikan. Dengan begitu, karyawan akan loyal dan nggak segan.

Di sinilah, nampaknya perbedaan HRD dan personalia sulit ditemukan, karena ranah kerjanya hampir mirip. Cuma beda di sistem pengadministrasiannya saja. Tapi tentunya hal di atas tak masuk dalam tugas HRD training.

5. HRD perusahaan mesti melakukan performance management review kepada karyawan secara berkala

ulasan performa | credit: mentatdgt via www.pexels.com

Sesuai dengan kependekannya, singkatan HRD ialah Human Resource Departement yang berarti departemen yang selalu berurusan dengan sumber daya manusia alias karyawan perusahaan. Makanya, wajar jika ada HRD perusahaan yang kerap melakukan review atas performa karyawannya, baik itu di startup maupun korporat.

Sudah barang tentu berbeda antara tugas HRD rumah sakit atau korporat lainnya dengan HRD startup. Di startup, review HRD akan didampingi oleh atasan atau bahkan founder perusahaan langsung. Ada kalanya sebuah startup tidak memiliki sistem performance management yang baku sehingga appraisal atas suatu performance menjadi tidak sepadan antar karyawan. Nah, hal inilah yang mesti dijadikan PR oleh para HRD startup beserta menajemennya.

Untuk gaji HRD startup sendiri, masing-masing perusahaan punya patokan yang berbeda. Namun, jika kamu memang ingin menjadi ‘jembatan keadilan’, agaknya posisi HRD ini cocok untuk dijajal. Apalagi menjadi HRD perusahan rintisan yang kebanyakan karyawannya masih sangat aktif dan produktif. Sudah pasti menyenangkan, sepadan dengan tantangannya~

Baca sepuasnya konten-konten pembelajaran Masterclass Hipwee, bebas dari iklan, dengan berlangganan Hipwee Premium.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE