10 Cara yang Bisa Kamu Praktikkan, Saat Menghadapi Orang yang Menyebalkan

Ketika kamu keluar rumah, entah itu di sekolah, kampus, ataupun lingkungan kerja, kamu akan bertemu dengan banyak jenis orang. Ada yang sekali interaksi langsung klop denganmu, tapi ada juga orang yang justru mengganggu. Bahkan, mood-mu bisa langsung memburuk saat dia ada di dekatmu.

Kamu bukan satu-satunya orang yang berharap bisa berinteraksi dengan orang-orang yang kamu suka saja. Yah, sayangnya, kita ada di dunia nyata. Lebih seringnya, interaksi dengan orang-orang yang tak kamu sukai tidak bisa dihindari.

Tenang, ada caranya kok supaya kamu bisa menerima kehadiran orang-orang yang gak kamu suka. Lain kali, terapkan hal-hal di bawah ini ya!

1. Pertama, jangan memaksa diri. Toh kamu gak harus menyukai semua orang yang kamu temui

kamu nggak harus menyukai semua orang yang kamu temui

kamu nggak harus menyukai semua orang yang kamu temui

Mungkin kamu berharap bisa selalu menjadi orang yang menyukai semua individu di sekitar. Tapi pada kenyataannya, ada saja orang yang sulit untuk kamu pahami, apalagi sukai. Kalau kamu memaksa untuk menjadi temannya, ujungnya kamu malah tersiksa.

Calm down. Terimalah kenyataan. Kamu nggak harus menyukai semua orang yang kamu termui. Dan nggak suka sama seseorang, sejauh kamu nggak melakukan hal jahat ke dia, nggak salah kok.

2. Cobalah sadari bahwa kamu nggak suka dia bukan karena dia orang yang jahat. Tapi dalam beberapa hal, kalian yang nggak memang sejalan

Yah kamu gak cocok aja

Yah kamu gak cocok aja

Alasan kamu nggak suka padanya bisa macam-macam. Belum tentu karena dia memang seseorang yang buruk, jahat, atau tipe-tipe orang negatif lainnya. Bisa saja, kamu hanya kurang nyaman dengannya karena pola pikirnya yang berlainan denganmu.

Asal kamu tetap bisa berpikir jernih dan mengingat bahwa dia bukan orang jahat, kamu gak akan apa-apa kok.

3. Coba cari sebabnya kenapa kamu nggak suka dia. Mungkin ada kebiasaannya yang mengganggumu?

baru dengar dia ngomong aja udah males

baru dengar dia ngomong aja udah males via funnyand.tumblr.com

Saat kamu merasa nggak nyaman dengan keberadaan seseorang, cobalah cari tahu sebabnya. Kalau ada sifat-sifat atau kebiasaannya yang nggak cocok denganmu, cari tahu juga kenapa itu semua membuatmu nggak nyaman. Misalnya kamu punya teman yang suka bergosip, dan kamu merasa hobi temanmu itu sangat ‘mengganggu’ bagimu. Kamu bisa cari tahu kenapa hal itu membuatmu nggak suka. Setelah kamu tahu sebabnya, kamu bisa mencari cara untuk menghadapinya. Dengan melihat sendiri ke dalam dirimu, kamu memang nggak bisa membuat temanmu menghentikan hobinya, tapi setidaknya kamu bisa menemukan cara untuk menghadapi saat dia mulai ‘beraksi’.

Meski nggak suka dengan seseorang itu sudah biasa, jadi nggak biasa kalau kamu sendiri nggak tahu apa alasannya. Kalau kamu benci pada seseorang tapi kamu nggak tahu sebabnya, jangan-jangan itu bukan benci, tapi cinta *eaaakk

4. Asah kemampuan poker face-mu. Semenyebalkan apapun mereka, kamu harus tetap sopan dan ramah.

Meski kamu nggak suka dengannya dan nggak harus berusaha menyukainya, nggak selamanya mengekspresikan yang kamu rasakan itu baik. Salah-salah itu membuat hubungan kalian semakin memburuk.

Belajarlah untuk menyembunyikan suasana hatimu. Karena semenyebalkan apapun dia, kamu harus tetap ramah dan sopan.

5. Tapi kalau kamu mulai nggak kuat, berhenti. Ambil napas panjang, dan menyingkirlah sebelum semuanya semakin parah

ambil napas panjang

ambil napas panjang via 69shadesofyou.tumblr.com

Terkadang kita bingung menghadapi orang-orang yang nggak kita suka. Kita tahu manusia berbeda-beda. Tapi kalian benar-benar nggak cocok. Dia nggak mengerti dengan joke yang kamu lontarkan, dan joke yang dia lontarkan juga nggak bisa kamu pahami letak kelucuannya. Dengan orang yang berbeda pandangan mungkin kamu masih bisa berdebat dengan baik. Kadang justru asyik mendapatkan pandangan yang berbeda dengan pandangan kita sebelumnya. Tapi dengannya, kamu bahkan nggak bisa berkomunikasi dengan baik. Hingga akhirnya kamu malas berdebat dan merasa itu buang-buang enerji.

Meski kamu sudah berusaha sekuat tenaga untuk menerima, atau bersikap ramah padahal dalam hati kamu sudah marah-marah, ada kalanya kamu memang harus berhenti. Ambil napas panjang, dan mundur dari pembicaraan sebelum semuanya semakin parah.

6. Kamu terjebak dalam momen berdua dengan orang yang kamu nggak suka? Hindari interaksi dengan cara yang elegan: tutup telinga dengan headset.

pura-pura baca buku aja

pura-pura baca buku aja via www.lifehack.org

Namanya juga satu kantor dan satu gedung. Bisa jadi malah satu ruangan. Terjebak dalam momen berdua jelas bukan hal luar biasa. Mungkin kamu akan panik saat tinggal berdua dengannya. Diam-diaman rasanya nggak etis, tapi mau ngobrol pun malas. Tenang, hindari pembicaraan dengan cara yang elegan. Kamu bisa memasang headset di telinga, lalu pura-pura sibuk mengerjakan tugas dari atasan. Atau bisa juga kamu menyibukan diri membaca buku.

“Lagi baca apa, Sa?”

“Novel nih. Harus kelar hari ini. Nanti sore harus dibalikin ke persewaan.”

Dengan bersikap sibuk seperti itu, biasanya dia akan sadar diri juga, dan membiarkanmu sendiri dengan kesibukanmu. Kamu juga punya ‘alasan yang kuat’ untuk mengabaikannya.

7. Kamu juga bisa mencoba menyampaikan hal-hal yang mengganggumu itu dengan sopan. Bisa jadi dia selama ini nggak sadar.

cari kesamaan

Ya udah, bilang aja ada tindakanmu yang mengganggunya via www.stocksy.com

Tapi ada juga orang-orang yang nggak sadar diri. Meski tahu orang yang dia ajak ngobrol lagi nggak mood banget untuk ngobrol dia tetap memaksa. Kalau sudah begini, kamu bisa tegas mengatakan keenggananmu. Hal yang sama dengan kebiasaan-kebiasaan buruknya yang merugikanmu. Sampaikan keberatanmu dengan baik-baik. Terkadang mereka juga nggak sadar kalau hal-hal itu mengganggu orang lain.Tapi tetap sopan lho, ya. Hindari kata-kata yang mungkin bisa membuatnya terluka.

8. Ingat kembali bahwa semua orang berbeda. Kamu nggak bisa memaksa orang untuk berpikir dan bertindak sama sepertimu

kamu minum dari gelas, dia minum dari galon. Orang memang beda-beda

kamu minum dari gelas, dia minum dari galon. Orang memang beda-beda via archive.kaskus.co.id

Saat kamu mulai benar-benar kesal, ingatlah lagi bahwa semua orang berbeda. Barangkali kamu punya seperangkat ketentuan untuk begini atau begitu. Mungkin juga kamu merasa bersikap begini lebih baik saat menghadapi sesuatu. Tapi belum tentu semua orang menyetujui hal itu. Kamu nggak bisa memaksa seseorang untuk bertindak dan berpikir sama sepertimu. Mengharapkan hal ini justru akan membuatmu sakit hati saat mendapati yang sebaliknya. Toh dari awal kamu tahu bahwa setiap orang memiliki cara pikir dan pendapatnya masing-masing.

9. Terimalah keberadaan mereka. Ingat bahwa kamu juga bukan orang yang sempurna

orang memang beda-beda

orang memang beda-beda via masjawaa.wordpress.com

Kamu boleh nggak suka dengan seseorang karena kamu merasa sikapnya sangat mengganggu. Tapi apakah kamu pernah memikirkan bahwa mungkin saja ada dari sikapmu yang sangat mengganggu bagi orang lain? Bisa jadi ada, tapi mereka bisa memaklumi itu semua selama masih dalam batas kewajaran. Jadi, cobalah terima keberadaan mereka. Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dirimu sendiri.

10. Dan jangan lupa, kamu nggak bisa mengubah mereka, tapi bisa banget mengubah sikapmu sendiri pada mereka

happy face

Menerima keberadaan orang lain, semenyebalkan apapun mereka, bukan berarti kamu menerima mereka untuk kemudian mengubahnya menjadi yang kamu mau. Menerima keberadaan mereka justru berarti kamu mengubah dirimu sendiri untuk lebih terbuka dan menerima apa-apa yang sebenarnya kurang berkenan di hatimu.

Karena seringnya kita nggak bisa memilih untuk bertemu dan bekerja dengan orang yang seperti apa, kita harus pandai-pandai membawa diri agar tidak terbawa emosi. Perbedaan itu memang ada, dan nggak masalah. Kamu juga nggak harus menyukai mereka-mereka yang saat ini nggak kamu suka. Yang perlu kamu lakukan hanyalah, menerima keberadaannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi