6 Fakta di Balik Rambut Warna-warni. Bisa Jadi Pertimbangan Sebelum Memutuskan Mewarnai

Tips mewarnai rambut

Tren mewarnai rambut sudah muncul sejak beberapa dasawarsa lalu. Mulai dari warna rambut ombre alias gradasi, highlight untuk mempertegas bayangan rambut, bayalage yang memadukan highlight dengan ombre, dan sebagainya. Warna yang digunakan juga semakin beragam. Yang dulunya banyak orang memilih warna aman seperti coklat tua, sekarang warna rambut makin variatif seperti biru, merah muda, hijau, perak, dan lainnya. Pilihan warna yang lebih berani ini memang berhasil menantang anak muda buat bereksperimen dengan warna rambutnya. Apalagi, ketika dilakukan styling yang tepat, rambut warna-warni cantik banget lho buat difoto dan diunggah di media sosial.

Warna rambut kayak gini emang Instagramable banget | Photo by Kareya Saleh via unsplash.com

Advertisement

Tetapi, di balik warna rambut unik itu, ada fakta di baliknya yang bisa bikin geleng-geleng kepala. Pengorbanan untuk mengubah warna rambut dari hitam pekat menjadi warna-warni bukan hal yang sepele lho. Perjuangan nggak hanya dilakukan saat melakukan proses mewarnai, tapi juga setelah rambut berubah warna untuk merawat rambut agar tetap dalam kondisi baik-baik saja. Inilah perjuangan di balik cantiknya warna-warni rambut yang Instagramable ini

1. Mewarnai rambut jadi warna-warni nggak bisa dilakukan dengan instan lo. Butuh proses panjang yang memakan waktu berjam-jam demi mendapat warna rambut impian

Mewarnai rambut adalah proses panjang yang melelahkan | Photo by Maria Geller via www.pexels.com

Rambut warna-warni yang sering bikin iri di Instagram itu nggak instan lho. Rambut mengalami berbagai proses sampai akhirnya warnanya bisa berubah menggunakan zat-zat kimia khusus. Nah, itu butuh proses yang cukup panjang. Jika diestimasi, untuk melakukan pewarnaan rambut jenis bayalage warna cerah seperti biru, diperlukan waktu sekitar enam jam dari proses bleaching hingga coloring.

2. Supaya warna rambut bisa lebih muncul, rambut biasanya melalui proses bleaching yang tentu saja bisa merusak tekstur rambut. Jadi mirip sapu ijuk deh~

Bleaching bisa bikin rambut jadi kasar dan kering lho via www.refinery29.com

Nah, warna rambut yang hitam pekat nggak akan mempan kalau dimasuki warna cerah seperti perak, merah muda, atau ungu. Cara untuk bisa memunculkan warnanya adalah dengan menghilangkan pigmen warna hitam di rambut terlebih dahulu dengan bleaching. Sayangnya, bleaching menggunakan zat kimia yang keras dan bisa merubah tekstur rambut jadi kering serta rusak sampai mirip sapu ijuk. Bahkan setelah bleaching, rambut yang sudah rusak itu ditambahkan dengan zat pewarna rambut yang mengandung bahan kimia juga. Kebayang dong gimana rusaknya rambut setelah diwarnai.

Advertisement

3. Warna rambut itu sifatnya semi permanen sehingga warnanya akan pudar seiring berjalannya waktu

Warna rambut akan pudar dan semakin lama jadi hilang | Photo by Mira Kireeva via unsplash.com

Jangan heran kalau dalam beberapa kali keramas setelah rambut diwarnai, air bekas keramas dan busa sampo akan berwarna sama dengan warna rambut. Ya, zat pewarna untuk warna cerah sifatnya semi permanen yang bisa hilang setelah beberapa lama. Untuk mempertahankan warnanya, pilihannya ya dengan melakukan pengecatan warna ulang secara rutin. Repot kan~

4. Ada banyak faktor yang bisa membuat warna rambut cepat pudar dan sebaiknya kalian menghindarinya sejak warna rambut tak lagi hitam

Rambut juga perlu perlindungan dari sinar matahari lho via silkevonrolbiezki.com

Nggak hanya keramas aja yang bikin warna rambut cepat pudar. Ternyata klorin yang terkandung di air kolam renang, air garam di laut, serta paparan sinar matahari turut andil dalam mempercepat lunturnya warna rambut. Untuk mengantisipasi, sebaiknya basahi rambut dengan air keran biasa sebelum berenang di kolam renang atau di air laut. Gunakan juga semprotan anti UV untuk rambut sebelum keluar di siang hari ya.

5. Perawatan setelah mewarnai rambut juga nggak murah. Nggak hanya sampo aja, kalian juga perlu rutin memberi vitamin pada rambut biar nggak makin rusak

Rutin merawat rambut salah satunya dengan masker rambut agar kerusakan akibat diwarnai bisa diminimalisir via www.annkarenspa.com

Setelah mewarnai rambut, jangan lupa ganti merek sampo dengan sampo khusus rambut berwarna. Pastikan juga kalian memiliki kondisioner lho. Pemakaian kondisioner ini penting untuk menjaga kondisi rambut tetap lembap setelah kering karena rusak. Selain itu, pakai juga vitamin rambut dan rutin melakukan perawatan rambut seperti masker rambut. Ini bisa dilakukan di salon ataupun di rumah kok.

Advertisement

6. Meskipun bisa menimpa warna rambut dengan warna gelap ketika bosan, tetapi tekstur rambut nggak lantas kembali normal

Meski sudah menggunakan warna yang mirip rambut asli, tapi kerusakan rambut nggak bisa ditutupi via aphogee.com

Rasanya capek lho harus berkali-kali mewarnai ulang rambut agar warnanya tetap bagus. Salah satu solusi yang terlintas di pikiran adalah dengan mewarnainya kembali dengan warna gelap seperti warna rambut awal. Tetapi hal itu nggak sepenuhnya bisa jadi solusi lho. Rambut yang udah terlanjur rusak, teksturnya akan tetap kasar meskipun diwarnai seperti rambut asli. Kalau ingin rambut kembali seperti semula, ya potong rambut aja sambil menunggu rambut asli bertumbuh panjang.

Kalau sudah terlanjur mewarnai rambut, harus berani menghadapi resikonya. Memang semua hal itu perlu pengorbanan, termasuk untuk mendapatkan warna rambut yang diinginkan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE