9 Contoh Sampah Berbahaya yang Nggak Boleh Dibuang di Sembarang Tempat

Contoh sampah berbahaya

Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Mungkin zaman dulu belum diberlakukan tempat sampah khusus sampah organik dan anorganik seperti sekarang. Segala jenis sampah masih dibuang ke dalam satu wadah yang sama. Namun sekarang, kita dituntut untuk jeli memilah-milah antara sampah ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan kembali dengan sampah yang dihasilkan dari proses pengolahan. Tujuannya, agar sampah-sampah ini diperlakukan sebagaimana mestinya demi pelestarian lingkungan.

Ternyata, ada beberapa contoh sampah yang justru berbahaya jika kamu membuangnya di tempat sampah. Sampah ini bukan jenis organik, bukan juga anorganik. Biar lebih waspada terhadap kesehatan, keamanan dan lingkunganmu, simak penjelasannya langsung di bawah ini, yuk!

1. Korek gas sebaiknya jangan dibuang di tempat sampah apalagi di sembarang tempat, benda ini bisa meledak jika terkena panas matahari. Ih, ngeri!

korek gas | credit: @wesidetrip via Unsplash

Korek gas yang nggak terpakai sering dibuang begitu saja di tempat sampah, bahkan ada yang meninggalkan seenaknya di tempat-tempat terbuka. Biasanya para perokoklah yang menjadi pengguna setia benda kecil berbahaya ini.

Beberapa kasus yang kerap terjadi, korek gas yang secara nggak sengaja diletakkan dalam ruangan terbuka dan terkena panas matahari, sehingga langsung meledak tiba-tiba. Apalagi jika di dalamnya masih terdapat sisa cairan gas. Bahaya, kan, jika kita melemparnya begitu saja di tempat sampah dan terjadi ledakan yang nggak kita duga? Lebih bahaya lagi jika kita membersihkan sampah dengan cara dibakar, korek gas ini sudah pasti akan meledak dan membahayakan lingkungan sekitarnya.

Lebih baik, korek gas sisa ini diberikan kepada tukang isi ulang korek gas agar bisa digunakan kembali.

2. Batu baterai tergolong dalam sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Jangan membiarkannya mengendap terlalu lama di tempat sampah

kumpulkan aja dulu | credit: gimmeges

Batu baterai mengandung logam berat seperti alkali, seng, nikel dan kadminium. Logam-logam ini berbahaya jika mengendap terlalu lama, bahkan saat batu baterai sudah nggak terpakai. Hal ini berlaku untuk semua jenis baterai, baik yang sekali pakai ataupun yang bisa diisi ulang.

Berhubung di Indonesia belum ada banyak tempat untuk penampungan sampah baterai seperti di negara maju, kita bisa menyiasatinya dengan mengumpulkan lalu menyerahkannya pada para pengepul sampah baterai.

3. Bahan kimia yang terkandung dalam obat-obatan punya efek buruk bagi lingkungan, makanya jangan kamu buang di tempat sampah, ya!

obat-obatan bekas termasuk alat suntik | credit: journalpioneer

Jika kamu punya obat-obatan yang belum sampai habis diminum karena sudah terlanjur sembuh sakitnya, atau obat yang kamu punya kedaluwarsa, jangan buang di tempat sampah, ya. Selain bahan kimia yang terkandung di dalamnya punya efek buruk buat lingkungan, obat yang kamu buang itu bisa saja disalahgunakan oleh orang yang nggak bertanggung jawab.

  • Kumpulkan sisa obat yang kedaluwarsa ke apotik atau ke rumah sakit, obat-obatan ini akan dimusnahkan dengan cara yang aman.
  • Jika obat-obatan yang kamu punya masih bisa digunakan, sumbangkan ke yayasan amal yang sering mengadakan acara pengobatan gratis.
  • Sedangkan sisa vitamin bisa kamu gunakan sebagai pupuk untuk penyubur tanaman, lo. Jika berbentuk kapsul, keluarkan dulu isinya. Jika berbentuk tablet, hancurkan dulu, barulah kamu taburkan ke tanaman.

4. Cat berbahan minyak baiknya dihabiskan sampai tuntas, barulah kalengnya kamu berikan ke pengepul sampah

cat kaleng | credit:
@russn_fckr via Unsplash

Kelebihan cat biasanya terjadi saat ada pembangunan atau renovasi rumah. Jika cat yang digunakan berbahan dasar air, kamu bisa membuang kaleng dan sisa catnya di tempat sampah biasa. Namun, cat yang menggunakan bahan dasar minyak mengandung sejumlah bahan kimia yang perlu dibuang pada pembuangan khusus.

Alangkah baiknya kamu simpan dulu sisa cat berbahan minyak agar bisa digunakan kembali. Setelah benar-benar habis, barulah kamu kumpulkan kalengnya dan diberikan kepada pengepul sampah.

5. Lampu neon yang pecah akan melepaskan zat merkuri berbahaya, yakin masih suka buang ke tempat sampah?

lampu yang begini nih | credit: lightsideimages

Berbeda dengan lampu pijar atau lampu halogen yang nggak mengandung senyawa berbahaya, lampu neon atau TL mengandung bahan kimia beracun yang akan keluar saat lampu pecah. Makanya, jangan sekali-kali kamu membuang lampu neon di tempat sampah!

Baiknya kamu buang ke pusat pengelolaan limbah berbahaya di dekat tempat tinggalmu. Pun saat lampu dalam keadaan pecah, pastikan untuk memasukkannya ke dalam kotak kardus terlebih dahulu agar nggak melukai siapapun, khususnya pengepul sampah.

6. Keringkan terlebih dahulu sisa lem dan bahan perekat sebelum dibuang, agar bahan kimianya nggak mencemari lingkungan

keringkan dulu | credit: wikiwand

Meski sepele, ternyata lem dan bahan perekat mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, lo. Jadi kita nggak boleh membuangnya begitu saja, apalagi jika masih dalam keadaan cair. Bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan makhluk hidup lainnya.

Sebelum membuangnya ke tempat sampah, keringkan isinya terlebih dahulu. Hindari membuangnya dalam keadaan cair.

7. Kaleng semprot bekas parfum, obat nyamuk, atau pewangi ruangan mengandung bahan kimia berbahaya dan rentan terbakar. Hindari membuangnya sembarangan!

sampah berbahaya | credit: pinterest

Kaleng semprot yang biasanya digunakan dalam kemasan parfum, obat nyamuk, pewangi ruangan, hair spray, pilok dan bahan lainnya mengandung bahan kimia berbahaya dan rentan terbakar seperti halnya korek gas.

Daripada membuangnya di tempat sampah atau membakarnya, lebih baik kamu kumpulkan kaleng-kaleng ini lalu berikan ke pengepul.

8. Jangan pernah buang sisa oli kendaraan bermotor ke tempat sampah karena bisa mengganggu proses daur ulang air

oli bekas | credit: Piqsels

Membuang oli di tempat sampah bisa jadi berbahaya. Jika dikelola secara nggak tepat, bisa terbuang di tanah atau saluran pembuangan. Asal kamu tahu, satu galon oli bisa merusak satu juta galon air bersih, lo. Selain itu, jika oli masuk ke aliran sungai atau laut maka akan merusak habitat makhuk hidup lain.

Kumpulkan oli ke dalam botol lalu berikan ke tempat-tempat yang bersedia menerima oli bekas untuk didaur ulang. Biasanya di bengkel atau tempat penjualan aksesoris kendaraan bermotor.

9. Sampah barang elektronik nggak harus berakhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS), karena menyebabkan polusi tanah dan air. Cukup simpan saja di gudang

komputer | credit: Unsplash

Sampah barang elektronik sepert TV, DVD, komputer, printer, ponsel, charger, dan benda elektronik lainnya mengandung logam berat seperti kadminium dan timah. Sampah elektronik bisa menyebabkan polusi tanah dan air. Karena limbah-limbah ini, tanah dan air jadi terkontaminasi dengan logam berat yang beracun buat bagi makhluk hidup.

Kumpulkan saja barang elektronik yang nggak terpakai di gudang, lalu berikan ke tukang reparasi agar bisa didaur ulang kembali.

Setelah membaca artikel ini, semoga kamu menjadi lebih bijak dalam mengolah sampah, ya! Siapa lagi yang bisa menjaga kelestarian bumi kita tercinta kalau bukan dari kita sendiri?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

salt of the earth, light of the world

Editor

salt of the earth, light of the world