9 Cara Makan Sushi yang Baik dan Benar

Dengan semakin menjamurnya restoran Jepang di berbagai kota di Indonesia, pastinya kamu sudah gak asing lagi sama sushi. Nah, kali ini, Hipwee bakal mengupas bagaimana seharusnya kamu menyantap menu yang satu ini.

Advertisement

Lah? Memangnya ada aturannya? Ada, dong! Seperti banyak hal lain di Jepang, sebenarnya ada tata cara khusus yang perlu seseorang perhatikan dalam memakan sushi. Kalau nggak mau dianggap nggak sopan atau kampungan, sebaiknya perhatikan di artikel ini cara yang tepat memakan sushi! Langsung simak, yuk!

1. Pastikan deretan sushimu datang bersama cuka

Pastikan sushimu datang bersama cuka

Sushi: shu + meshi! via megurine.co.vu

Sushi itu berasal dari kata ‘shu‘, yang artinya ‘cuka’, dan ‘meshi‘, yang berarti nasi. Jadi, pada dasarnya sushi adalah nasi yang dibumbui cuka. Nah, kalau sushi yang kamu temui gak pakai cuka, proteslah ke yang membuatnya. Makanan yang disajikan ke kamu itu belum memenuhi hakikat untuk disebut sushi!

2. Kenali dengan baik berbagai jenis sushi yang ada

Nigirizushi

a8053d0f08c3cdc9e5ea9a30f76a4272

Jenis sushi yang paling asli dan sederhana via hanabou.jp

Sushi jenis ini adalah yang paling umum ditemui di Jepang. Nigirizushi terdiri dari shari – nasi yang telah dikepalkan menyerupai balok – dan neta, protein pelengkap dalam menu. Jenis neta yang paling sering ditemui sendiri adalah sashimi alias potongan ikan mentah. Selain sashimineta matang seperti potongan udang, gurita, cumi-cumi, dan telur juga bisa digunakan. Pada nigirizushi, parutan wasabi – sejenis tanaman lobak pedas – akan diletakkan diantara shari dan neta.

Advertisement

Makizushi (Sushi Roll)

sushi2

Lapisan rumput lautnya di luar via www.culinaryadventuresinthekitchen.com

Kalau ide dasar nigirizushi adalah meletakkan protein di atas nasi, makizushi alias sushi roll akan menggulung nasi bersama proteinnya. Sushi ini juga dilengkapi dengan nori atau rumput laut. Sushi jenis ini masih bisa dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Gambar di atas menunjukkan futomaki, alias sushi yang lembaran nori-nya menyelimuti nasi.

californiaroll

Lapisan rumput lautnya di dalam, denger-denger sih gara-gara orang Amrik gak suka rumput lautnya kelihatan dari luar via img.webme.com

Nah, kalau yang ini uramaki, sushi yang lahir di ‘Little Tokyo’, Los Angeles. Berbeda dari futomaki, nori pada uramaki berada di dalam gulungan. Dengar-dengar sih karena orang Amerika nggak suka nori yang terlihat dari luar sushi.

IMG_8585-copy1

Nah kalau yang ini lebih enak dimakan pakai tangan kali ya via sfcitizen.com

Yang di atas adalah temaki, sushi dengan rumput laut yang dibentuk menyerupai corong.

Advertisement

GunkanMaki001 [1280x768]

Sushi ini pada dasarnya adalah nigirizushi yang dibalut rumput laut. via 4.bp.blogspot.com

gunkanmaki. gunkanmakinigirizushi

3. Sudah Mulai Menyantap Sushimu? Jaga Supaya Nasinya Tetap Kering!

dsc_0920

Jangan biarkan nasimu berubah warna jadi cokelat via bonjourhan.files.wordpress.com

Ini adalah peraturan yang masih sering dilanggar para penikmat sushi. Ketika kamu memakan makanan ini, jangan pernah mencelupkan — apalagi merendam — nasinya ke dalam cocolan kecap asin di atas meja. Jagalah agar nasimu tetap kering dan tak berwarna kecokelatan.

Jika kamu menyantap nigirizushi, celupkanlah sushi secara terbalik sehingga bagian yang akan menyentuh kecap adalah protein, bukan nasinya. Sedangkan kalau kamu memakan makizushi, kamu bisa sih mencelupkan bagian bawah makananmu. Tapi jangan berlebihan! Jangan sampai rumput laut dan nasinya menjadi lembek atau terlalu asin sehingga cita rasa bahan lainnya hilang.

4. Pertimbangkan Sebentar: Pakai Sumpit Atau Tangan?

Kubu Pertama: Pakai Tangan!

Pakai tangan, dong!

Pakai tangan, dong! via www.unlimitedgrubgrabs.com

Dengan apa kamu harus menyantap sushi sebenarnya masih didebatkan di Jepang sendiri. Kalau menurut elit master-master sushi di Jepang, penggunaan tangan akan jauh lebih disukai. Menggunakan tangan akan memudahkanmu memakan sushi-mu. Terutama kalau kamu memakan nigirizushi. yang harus dibalik dulu jika kamu ingin mencelupkannya ke saus kecap.

Selain itu, sushi yang baik jugalah yang balok nasinya tidak terlalu padat atau renggang. Memakan dengan sumpit akan membuat kepalan nasi mudah berubah bentuk, atau bahkan pecah.

Kubu Kedua: Pakai Sumpit, Biar Sopan!

Ingat, nasi tidak boleh menjadi cokelat

Ingat, nasi tidak boleh menjadi cokelat via mcha.jp

Pendapat lain mengatakan bahwa penggunaan tangan untuk makan sushi itu terlihat tidak sopan, dan hanya para ahli yang benar-benar mengerti saja yang dapat memegang sushi dengan benar.

Tapi jangan salah, penggunaan sumpit untuk makan sushi pun tak boleh sembarangan. Pertama, kamu hanya boleh menggerakkan sumpitmu mendekati makanan ketika sudah benar-benar yakin sushi mana yang akan kamu ambil. Jika ujung sumpitmu telah menyentuh salah satu sushi, kamu harus memakan sushi itu. Jangan dibalikkan lagi ke sabuk conveyor atau piring!

Kamu juga tidak boleh membersihkan sumpitmu selama kamu masih makan. Kalau mau istirahat sebentar dari mengunyah, taruhlah sumpitmu di atas hashioki, semacam balok kayu atau keramik khusus untuk menempatkan sumpit.

Jika kamu berbagi sushi dengan orang lain, jangan pernah menggunakan sumpit untuk memberikan sushi pada temanmu. Perbuatan tersebut dilarang keras, karena mirip dengan tindakan memindahkan abu kremasi dalam pemakaman tradisional Jepang. Sebaiknya, berikan saja sushi bersama piringnya sekaligus kepada temanmu.

Sudah selesai makan? Jangan geletakkan sumpitmu di meja atau piring. ‘Istirahatkan’ sumpitmu dengan rapi di atas cawan saus kecap.

5. Jangan Campurkan Wasabi Dengan Kecap Asin

Jangan dicampur, ya!

Jangan dicampur, ya! via awordfromjapan.wordpress.com

Ketika makan sushi, jangan campurkan parutan wasabi dengan celupan saus kecap. Jika kamu ingin memakan wasabi, taruhlah parutan wasabi itu langsung di atas sushi. Hati-hati, lho: walaupun warnanya hijau, wasabi ini pedas sekali.

6. Jangan Meminta Tambahan Wasabi atau Saus Kecap Pada Master Sushi

Jangan bikin master sushinya marah, ya!

Jangan bikin master sushinya marah, ya! via shoottokyo.com

Meminta tambahan wasabi atau saus kecap di restoran sushi di Jepang adalah tindakan yang kasar, terutama di mata chef atau master sushi. Mereka beranggapan bahwa racikan mereka, termasuk jumlah wasabi dan saus yang dipersiapkan untuk setiap pelanggan, adalah ukuran yang paling sempurna agar cita rasa sushi itu terjaga. Nah, jika kamu meminta tambahan, sama saja kamu mengatakan bahwa sushi mereka tidak enak.

7. Makanlah Sushi yang ‘Berselimut’ Lebih Dahulu

sushi-roll11

Kalau gak cepet-cepet dimakan, norimu bakal lembek kayak gini via armywifetosuburbanlife.com

Jika kamu memesan berbagai jenis sushi, usahakan untuk selalu mulai dengan makizushi  atau sushi roll. Jangan sampai rumput laut yang membungkus sushi ini jadi lembek dan sulit untuk digigit karena terlalu dibiarkan melekat dengan nasi.

8. Jangan Makan Potongan Atau Asinan Jahe Berbarengan Dengan Sushi

Jangan makan ini bareng dengan sushi

Jangan makan ini bareng dengan sushi via wikimedia.org

Potongan atau asinan jahe yang biasanya tersedia di restoran sushi itu sebenarnya harus dimakan terpisah: di antara atau di akhir makananmu. Tapi, banyak orang justru menaruhnya di atas sushi dan memakannya bersamaan dengan sushi itu. Padahal fungsi utama dari jahe tersebut adalah untuk membersihkan kembali indera perasamu supaya rasa potongan sushi selanjutnya tidak tercampur dengan potongan sebelumnya.

9. Makanlah Sushimu Dalam Satu Lahap

Woman Holding California Roll

Pastikan sushi itu habis dalam satu gigitan via www.itsallaboutrice.com

Sushi adalah makanan yang sudah dirancang khusus untuk dinikmati dalam satu gigitan. Jika meninggalkan setengah gigitan, sushi akan mudah pecah dan sulit untuk dimakan kembali. Jadi, usahakanlah untuk selalu menghabiskan sushi dalam gigitan pertamamu.

Nah, apakah tips-tips ini sudah lebih membantumu? Sekarang kamu juga bisa makan sushi layaknya sensei-sensei Jepang!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE