6 Ciri Ayam Potong Segar dan Bedanya dengan Ayam Tiren. Dari Warna dan Tekstur Bisa Kelihatan

Ayam potong

Ayam potong merupakan salah satu bahan makanan favorit yang cukup mudah untuk dimasak. Karena harga ayam potong cenderung lebih murah, kebanyakan orang selalu memasukkan olahan ayam potong di menu harian keluarga. Saat membeli ayam potong, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Sebab, kadang ada penjual nakal yang menjual ayam potong tiren alias yang sudah kedaluwarsa.

Advertisement

Sebagai pembeli yang jeli, penting untuk mengetahui ciri-ciri ayam potong segar dan cara membedakannya dengan ayam tiren. Perhatikan dengan saksama setiap bagian atau daging ayam potong, jangan buru-buru dibeli hanya karena ayam potongnya kelihatan bersih saja. Sebelum belanja, bekali dulu dirimu dengan mengetahui ciri-ciri ayam potong segar berikut.

Ada banyak jenis ayam potong yang bisa dibeli di pasaran. Pastikan kamu mengenali perbedaan atau ciri masing-masing jenis ayam supaya nggak salah pilih

1. Ayam kampung

ayam kampung | credit: Detik via food.detik.com

Ayam kampung biasanya dipotong setelah berusia 3 sampai 5 bulan dan memiliki bobot sekitar 700 sampai 1000 gram. Rata-rata ayam kampung berukuran kecil tapi dagingnya gurih dan cukup empuk.

Advertisement

2. Ayam broiler

ayam broiler | credit: 123rf via www.123rf.com

Ayam broiler dipanen setelah berusia 45 hari dan memiliki berat sekitar 1,5 sampai 2,5 kg. Dibanding ayam kampung, daging ayam broiler jauh lebih bersih dan putih warnanya. Tekstur dagingnya pun lebih empuk dan tulangnya mudah hancur karena dipanen saat masih muda. Dari sekian banyak jenis ayam potong, ayam broiler ialah yang paling diminati.

Advertisement

3. Ayam pejantan ras

ayam pejantan | credit: Ayam Sehat via ayamsehat.com

Sebenarnya, ayam pejantan ras ini merupakan jenis ayam petelur, tapi karena tak bisa menghasilkan telur, maka ayam jenis ini sesekali juga dijadikan ayam potong untuk dimakan dagingnya. Ayam pejantan akan dipanen setelah berusia 1,5 sampai 2 bulan dan bobotnya sudah mencapai 1 kg. Jenis ayam ini sering dipalsukan sebagai ayam kampung karena bentuknya yang mirip.

4. Ayam afkir

ayam petelur afkir | credit: Detik via finance.detik.com

Ayam afkir merupakan ayam petelur yang sudah habis masa produksinya. Dibanding ayam broiler, daging ayam afkir cenderung lebih alot namun bagian perutnya lebih besar dan punya banyak lemak. Bedanya dengan ayam potong lain, ayam afkir memiliki kaki dan kulit berwarna kekuningan, harganya pun jauh lebih murah dibandingkan ayam broiler.

Cobalah untuk lebih jeli saat membeli ayam dari tukang jual ayam potong. Terkadang ada penjual nakal yang menjajakan ayam potong tiren yang sudah tak segar lagi

Maksud ayam segar disini ialah ayam potong dengan kualitas bagus yang baik untuk dikonsumsi. Penting untuk mengetahui ciri-ciri ayam potong segar layak konsumsi untuk menghindari bahaya penyakit yang bisa saja terjadi akibat makan ayam tiren. Berikut ciri ayam potong segar dan bedanya dengan ayam potong tiren.

1. Daging ayam potong segar berwarna putih dengan semburat merah muda

ada semburat merah | credit: news.trubus.id via news.trubus.id

Jika kulit ayam dan dagingnya tampak berwarna putih kemerahan, itu artinya ayam potong masih dalam kondisi segar. Hindari membeli ayam yang berwarna pucat kebiruan atau mengilap karena bisa jadi ini ialah ayam tiren yang sudah diberi zat pengawet seperti formalin.

2. Tekstur daging ayam potong cenderung lebih kenyal

tekstur daging ayam | credit: Wattag Net via www.wattagnet.com

Beda dengan ayam potong tiren yang agak lembek kalau ditekan, ayam potong segar justru lebih kenyal dan padat. Selain menghindari memilih ayam yang terlalu lembek, jangan pula beli yang berair, hancur, atau bahkan terlalu keras. Kalau lembek dan berair bisa jadi ini ayam tiren, sedang kalau keras merupakan tanda ayam yang disuntik oleh penjual.

Tekstur ayam segar dan tiren juga bisa dibedakan lewat kulitnya. Kulit ayam segar akan terasa halus dan lembut saat diraba. Pori-pori cabutan bulunya pun terlihat lebih rapat. Sementara pada kulit ayam tiren, teksturnya cenderung kasar dan pori-pori pun kelihatan bekas cabutan serta nggak tertutup rapat.

3. Cium bau atau aroma ayam potong untuk mengecek kesegarannya

cek aromanya | credit: ayamkita via ayamkita.com

Pastikan kamu tidak membeli ayam yang baunya amis atau bahkan hampir busuk seperti bangkai. Bisa jadi ini merupakan ayam kemarin yang kualitasnya sudah menurun. Pilihlah ayam yang cenderung nggak berbau. Atau, sekalipun mengeluarkan bau tapi nggak yang terlalu amis.

4. Ayam potong segar tak memiliki banyak darah atau kalaupun ada juga nggak banyakย 

darahnya sedikit | credit: Spoon University via spoonuniversity.com

Selain mengecek di bagian kulit ayam, kamu juga perlu melihat pada bagian kepala dan lehernya. Pastikan kamu memilih ayam dengan sedikit darah agar lebih mudah dibersihkan dan diolah. Ayam dengan banyak darah menandakan bawah ia ditangani dengan kasar oleh yang menyembelih. Selain susah dibersihkan, ayam dengan banyak darah juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri yang lebih tinggi.

5. Lalat yang mengerubungi ayam potong dapat dijadikan indikator kesegaran dagingnya

lalat di sekitar ayam | credti: Berita Satu via www.beritasatu.com

Jangan keburu risi dulu, justru kebanyakan ayam potong segar akan dikelilingi banyak lalat. Curigalah jika ayam potong yang dijual pedagang justru nggak dihinggapi lalat. Bisa jadi ini merupakan ayam yang sudah disuntik atau mengandung bahan kimia.

6. Kalau beli di supermarket, cek kemasan ayam potongnyaย 

kemasan ayam rapi | credit: Warta Ekonomi via www.wartaekonomi.co.id

Ayam potong yang dibeli di supermarket, kemasannya harus masih dalam kondisi tertutup rapat dan rapi. Bungkus ayam yang sudah rusak atau sobek dapat mengurangi kesegaran dan membuat ayam mudah terkontaminasi bakteri. Cek juga organ dalam ayam potong kalau kamu mau berniat membelinya. Pada ayam tiren, organ dalam seperti hati dan usus akan berwarna lebih gelap daripada ayam segar.

Membeli ayam broiler jantan yang sudah nggak segar tak cuma merugikan dompetmu saja. Ayam yang nggak segar atau bahkan tiren memiliki efek buruk jika dikonsumsi

bahaya ayam tiren | credit: Berkeluarga via berkeluarga.id

Bukan sekali dua kali pedagang ayam kedapatan menjual ayam tak layak konsumsi alias ayam tiren. Meski menguntungkan omzet penjualan pedagang, sayangnya hal ini berbanding tertarik dengan kesehatan tubuh si pengonsumsinya. Menurut dokter hewan, Wayan Wiryawan, dalam laman Liputan6 , ayam yang sudah mati tanpa dipotong dagingnya tak aman untuk dikonsumsi karena sudah berpotensi tercemar bakteri.

โ€œBegitu hewan itu mati, sistem imunitasnya kan sudah tidak ada. Sehingga bakteri pembusuknya jadi berkembang,โ€

Jika masuk ke dalam tubuh, bakteri tentu bisa mengganggu kesehatan dan menimbulkan beberapa penyakit. Gejala awal mungkin kamu akan mengeluh sakit perut, diare, hingga muntah-muntah. Kalau nggak ditangani, hal ini bisa menyebabkan masalah yang lebih serius.

Daripada ambil risiko, lebih teliti lagi saat membeli ayam potong dari pedangang. Terutama jika kamu beli ayam potong di pasar. Cek dan cermati dengan hati-hati baik dari warna maupun tekstur kulit ayamnya. Pastikan semua normal dan sesuai dengan deskripsi yang Hipwee paparkan di atas, ya. Semoga membantu!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE