Gadis Tiongkok Sembelit 5 Hari Kebanyakan Bubble Tea. Ini Alasan Bubble Tea Nggak Sehat

bubble tea nggak sehat

Seorang remaja (14) di Cina dilaporkan harus mendapat perawatan intensif setelah mengalami masalah di perutnya. Dilansir dari laman Mirror , gadis yang tinggal di Provinsi Zhejiang itu mengeluh mengalami sembelit, nggak bisa makan, dan sakit perut selama lima hari berturut-turut. Setelah dilakukan tomografi terkomputerisasi (CT), dokter menemukan bayangan bola-bola yang diduga sebagai mutiara tapioka yang berasal dari minuman bubble tea dalam perutnya. Dokter pun memberikan obat pencahar agar sembelit yang dirasakan gadis ini mereda.

Advertisement

Bubble tea sendiri belakangan memang sedang tren di kalangan pecinta minuman rasa-rasa. Minuman ini memang menyegarkan, namun seperti makanan dan minuman lainnya, bubble tea juga nggak baik jika dikonsumsi berlebihan. Sebelum jadi getol mengonsumsinya, baiknya kamu ketahui kandungan gizi dan efek samping minuman bubble tea agar lebih bijak saat mengkonsumsinya.

Minuman milk tea yang diberi topping mutiara tapioka atau yang sering disebut pearl ini emang banyak penggemarnya. Tapi ini jugalah yang mengantarkan seorang gadis masuk ke rumah sakit

Tapioka pearl via www.youtube.com

Bubble ini berasal dari tapioka yang direbus, menghasilkan bola-bola bulat dan kenyal yang dapat digunakan untuk menambah sensasi menyegarkan ketika minum milk tea, rasanya mirip biji salak atau bubur candil.

Terdapat dua jenis bubble yang populer; bubble berwarna hitam yang terbuat dari tapioka hitam, pati singkong, ubi, dan gula merah, serta bubble berwarna putih yang terbuat dari pati singkong, akar kamomil, dan karamel.

Advertisement

Bubble tea memang dapat meredakan haus, tapi kamu juga perlu tahu bahwa minuman ini juga memiliki dampak bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan

Kalori bubble tea via food.detik.com

Bubble tea mengandung gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, dan melezitosa yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan kandungan kalori dalam segelas bubble tea menjadi 299 kkl. Padahal kebutuhan gula tambahan yang kita konsumsi nggak boleh lebih dari 150 kkl/hari untuk pria, dan 100 kkl/hari untuk wanita.

Belum lagi jika kamu menambahkan aneka topping seperti bubble, jeli, atau puding, bisa-bisa kandungan gula yang kamu konsumsi melebihi kalori harian yang disarankan.

Kandungan gula yang terlalu tinggi pada bubble tea juga bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, adanya kadar gula dan kalori tinggi juga dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung dan asam urat

kandungan gulanya tinggi via hypoxisingapore.sg

Advertisement

Dilansir dari laman Hello Sehat , penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, menemukan bahwa konsumsi minuman manis lebih dari dua kali sehari dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita. Hal ini terjadi karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat dan jantung.

Kandungan gula yang tinggi juga dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin atau kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya diabetes melitus tipe 2 lo! Selain itu, minum bubble tea secara berlebih juga dapat memicu peningkatan deposit lemak, peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Meski memiliki efek yang nggak baik bagi tubuh, kamu masih tetap bisa mengonsumsi bubble tea dengan catatan sebagai berikut

Aturan minum bubble tea via rilis.id

Untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi, berikut beberapa aturan aman mengonsumsi bubble tea yang bisa kamu jadikan kebiasaan:

  • Pesanlah bubble tea dengan lebih sedikit gula (less sugar).
  • Kalau ingin menggunakan bubble sebagai topping, pilihlah jenis minuman yang nggak menggunakan susu, misalnya smoothies buah.
  • Terakhir yang nggak kalah penting, saat memesan bubble tea yang mengandung susu, baiknya jangan gunakan topping lain seperti bubble, jeli, atau puding, ya!

Sebenarnya, kasus di atas juga bisa disebabkan karena gangguan pencernaan bawaan dari sang gadis, sehingga bubble yang masuk ke tubuhnya nggak tercerna secara sempurna. Tapi alangkah baiknya jika kita juga mengambil pelajaran untuk mengurangi konsumsi minuman rasa-rasa yang mengandung banyak gula. Boleh minum, tapi tetap dengan takaran yang bijak, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Helga-nya Arnold!

Editor

salt of the earth, light of the world

CLOSE